sahabatku semua yang dirahmati Allah, Resahnya hati bisa menjauhkan diri dari kebahagiaan, karena akarnya segala kebahagiaan dan kesusahan adalah hati, maka hati membutuhkan siraman agar tetap terjaga kesejukan dan kesegarannya. maka berDzikirlah (mengingat Allah) hal yang utama sebagai bahan siraman hati.
sahabat, Antusias tinggi, positivethinking, semangat, sabar disertai doa, spirit semacam ini yang harus bergelora dan tumbuhkan dalam diri kita, bila ingin meraih cita-cita, bila ingin sukses, walaupun mungkin cita-cita itu belum tercapai, walaupun sukses masih jauh, minimal mendapatkan kenikmatan karena berlelah-lelah dan mendapatkan pahala karena berusaha. betul tidak kawan ?
apa yang harus dilakukan untuk menggapai semua itu ?
berusaha Memotivasi diri yg merupakan bahan bakar seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Banyak dari kita yang mempunyai keinginan dan ambisi besar, tapi kurang mempunyai inisiatif dan kemauan untuk mengambil langkah untuk mencapainya. Ini menunjukkan kurangnya energi pendorong dari dalam diri kita sendiri atau kurang motivasi. betul tidak kawan ?
karena tingkah laku manusia itu aneh. Ada yang melihat peluang-peluang sementara yang lainnya hanya melihat masalah-masalah. Jika Anda melatih pikiran Anda untuk mencari peluang-peluang, Anda akan menemukan, bahwa sebenarnya tiap hari memberikan peluang yang jumlahnya lebih banyak dari yang bisa kita raih. Semuanya ada di sekitar kita. Mereka yang akan mencari kita, bukan kita yang mencaria mereka. Masalah terbesar kita adalah memilih satu yang terbaik di antaranya. nah ini masalahnya ??
Dalam dunia yang penuh persaingan ini, orang berlomba untuk menjadi yang lebih baik, dan kalau perlu menjadi yang terbaik. Orang seringkali lupa kalau mengakui kelemahan merupakan salah satu kualitas kepribadian yang penting. padahal ketidaksempurnaan kita itulah yang menjadikan kita sempurna..
sebuah kisah menarik, mengawali pembahasan hari ini… semoga dapat mengispirasimu,..
Di sebuah ruang kuliah, seorang profesor kedokteran memberikan kuliah perdananya. Para mahasiswa baru itu tampak serius. Mata mereka terpaku menatap profesor, seraya tangan sibuk mencatat.
“Menjadi dokter, butuh keberanian dan ketelitian,” terdengar suara sang profesor. “Dan saya harap kalian dapat membuktikannya.” Bapak itu beranjak ke samping. “Saya punya setoples cairan limpa manusia yang telah direndam selama 3 bulan.” Profesor itu mencelupkan jari ke dalam toples, dan memasukkan jari itu ke mulutnya. Terdengar teriak-teriak kecil dari mahasiswa itu. Mereka terlihat jijik. “Itulah yang kusebut dengan keberanian dan ketelitian,” ucap profesor lebih meyakinkan.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.