sahabatku semua yang dirahmati Allah, menikah adalah sebuah fase yang indah menurut kebanyakan orang didunia, menikah pula tuntunan untuk melengkapi separuh bagian agama yang Rosullullah katakan, siapa yang tidak mau menikah ??, siapa yang tidak ingin membina keluarga ? siapa yang ingin sendirian terus hidupnya ? adakah diantara sahabatku mau menjawabnya…?? saya rasa tidak…
keluarga dalam pandangan Islam adalah “labinatul ulaa” (batu pertama) dalam bangunan masyarakat muslim dan merupakan taman yang mendatangkan kasih sayang, ketenangan, kedamaian dan keharmonisan. Kebahagiaan rumahtangga adalah surga kecil yang diharapkan semua orang, sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW : “Rumahku Surgaku..” .
Namun perjalanan berkeluarga dan membina rumah tangga tidak selalu seindah melewati jalan bertaburan bunga yang harum mewangi, ada kalanya jalan yang dilalui adalah lintasan penuh duri dan bebatuan yang tajam. Jika tidak diantisipasi dan disikapi dengan tepat, maka kehancuran rumahtangga menjadi akhir kisah cinta yang pernah dibina. iya to tidak kawan…
contohnya sudah banyak, saya berharap kamu tidak menjadi objek contoh kemudian…
sebuah kisah yang harus kau selami dalam-dalam, bacalah dengan seksama..
Senyumnya mengembang menyambutku sepulang dari kantor. Seperti biasa, wanita itu mengajakku duduk di sofa. Kemudian wanita itu membuka sepatuku, kaus kakiku, dan tidak lupa menyuguhkan secangkir teh manis hangat dan sepiring kue kesukaanku.
Dia adalah Heny. Istriku yang sudah 13 tahun menemaniku dan telah memberiku 3 orang anak yang lucu. Ketika awal menikah, Heny seorang wanita karir yang cantik dan menarik. Sungguh, Heny benar-benar membuatku jatuh cinta.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.