Beranda

Ketika engkau Galau

Tinggalkan komentar


galaubismillahirahmanirahim

sahabatku semua yang dirahmati Allah, perhatikanlah.. perhatikanlah apa apa yang ada disekitarmu, perhatikanlah ilmu ilmu yang terpendam dalam kejadian-kejadian yang tak kau sangka -sangka, perhatikanlah pada peristiwa-peristiwa yang banyak menguras air mata, perhatikanlah langkah demi langkah yang selalu menuju dalam perubahan, perhatikan pula kesedihan-kesedihan yang dialami banyak orang, perhatikanlah pula kebahagian yang dilalui seseorang, setelah kau perhatikan, maka bersyukurlah, bertaqwalah kepadaNya seraya mengucap “Alhamdulillah wasyukrulillah” begitu banyak nikmat yang telah diberikanya kepada kita, betapa banyak hikmah yang dikandung didalamnya. bersyukurlah…

Bersyukurlah kawan karena semua kekurangan kita, jika kesempurnaan ada dalam diri kita, lalu apa yang hendak kita kejar ? Besyukurlah karena kebodohan kita, dengan itu kita diberi kesempatan untuk belajar lebih baik lagi, Bersyukurlah dengan cobaan cobaan, masa-masa sulit yang kita tengah hadapi, tanpa mengalami masa seperti itu mana mungkin kita belajar mendewasakan diri, bersyukurlah atas segala kekeliruan yang kita pernah perbuat, sungguh dengannya memacu kita untuk terus berbenah diri mengaharap ridho illahi..

memang terkadang saat kita menyampaiakan untaian -untaian mutiara nasehat, mungkin sangaylah susah menyentuh hati sebagian seseorang dari kita, namun saat dikemukan sebuah kisah nyata yang menyanyat hati, barulah kita menyadari hingga tersetuh hatinya menarik hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya. Semoga kisah berikut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

sebuah kisah yang dituturkan oleh teh ninih muthmainnah istri AA Gym dalam bukunya “bila engkau galau dekati Allah”

Suatu hari pada tahun 2007, ada seorang gadis datang menemui saya. dia mengenakan jilbab yang biasa-biasa saja, belum begitu sesuai dengan aturan syar’i, pada minggu- minggu berikutnya dia sering mengikuti pengajian dengan saya.

baca kisah selengkapnya disini…

menangislah

Tinggalkan komentar


menangislah

bismillahirahmanirahim

sahabatku..yang dirahmati Allah.

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ مُلَيْكَةَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ : لَوْ تَعْلَمُوْنَ حَقَّ الْعِلْمِ لَسَجَدْتُمْ حَتَّى تَنْقَصِفَ ظُهُوْرُكُمْ وَلَصَرَخْتُمْ حَتَى تَنْقَطِعَ أَصْوَاتُكُمْ فَابْكُوْا فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا الْبُكَاءَ فَتَبَاكُوْا

Dari Abdullah bin Abu Mulaikah, Abdullah bin Amru bin Ash berkata, “Seandainya kalian mengetahui dengan sebenar-benarnya ilmu, niscaya kalian akan bersujud hingga punggung-punggung kalian membengkok, dan sungguh kalian akan berteriak-teriak sampai suara kalian habis. Maka menangislah, bila kalian tidak mampu menangis maka berpura-puralah menangis.” [dan bila tidak mampu menangis maka tangisilah diri kalian yang memiliki hati sekeras batu. ]

(Shifatus Shafwah, tahqiq : Mahmud Fakhuri dan Dr. Muhammad Rawwas al Qal’ahji, Darul Ma’rifah, Lebanon-Beirut, Cetakan tanpa tahun, I/658).

Dikisahkan tentang seorang yang menangis terisak kemudian tersungkur tak sadarkan diri. Setelah siuman, dia ditanya: “Ada apa dengan dirimu? Dia menjawab: “Selepas shalat aku berzikir, kemudian aku menghitung-hitung keadaan diriku. Aku mengadili diriku sendiri sebelum datang pengadilan Allah. Bila setiap harinya aku berbuat dosa, apakah karena lalai ibadah atau karena amal-amalku, berarti aku telah menabung 365 dosa setiap tahunnya. Umurku enam puluh tahun dan itu berarti 21.900 dosa yang harus aku pertanggungja wabkan. Padahal, tidak ada satu perbuatan walau sebesar biji zarah sekali pun kecuali akan diperhitungkan Allah SWT di hari kiamat nanti. Lantas betapa aku akan menghadap Tuhanku? Oh, alangkah sedikitnya bekalku untuk menempuh perjalanan yang panjang nanti,” ujarnya.

baca kisah cahaya hati selengkapnya…

Dimana tempatmu bersandar ?

3 Komentar


Bismillahirahmanirahim

sahabatku semua yang dirahmati Allah, sebelumnya saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H, semoga hikmah dari Qurban dapat menyentuh hati kita, kawan.. mungkin diantara 2000 pembaca perhari ini ada yang bertanya-tanya, kok blog saya ini isinya sometimes about islam -cahaya hati and sometimes about engineering and etc, iya, saya rasa kamu sudah tahu jawabnnya… jawaban ada dibawah,…

sahabatku yang baik hatinya,

Sandaran hidup manusia beragam. ada yang bersandar pada Harta, tahta, wanita/pria adalah sandaran hidup yang paling populer. Kemudian ada pula yang menjadikan “ilmu”, benda-benda “pusaka/keramat”, kesaktian, ajian atau mantra yang dalam percakapan sehari-hari di kalangan Bugis-Makassar disebut “baca-baca” sebagai pegangan hidup.

Tidak sedikit pula yang menjadikan sesama manusia sebagai sandaran hidup. Ada yang menamakannya pemimpin, selebritis, ilmuwan, orangtua, kekasih (pacar, suami/istri) dan lain sebagainya. Malah, ada juga yang mengandalkan “diri sendiri” sebagai sandaran/pegangan hidup. Hanya sebagian kecil saja dari kalangan manusia yang menjadikan Allah sebagai sandaran, cantolan, pegangan, backing/beking hidupnya. Itu pun seringkali manusia berpaling atau bahkan lari menghidar dari Tuhan, sandaran hidup mereka sendiri. makanya banyak dari kita yang hidupnya tidak bahagia, karena apa? karena kita tidak bersandar kepada dzat yang maha membahagiakan yaitu Allah swt.

kiranya kisah cahaya hati berikut dapat membuka mata hati kita….

Pada suatu kesempatan ada seorang anak yang bertanya pada ibunya, “Bunda, temanku tadi cerita kalau ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang supaya ia tak menggigit temanku. Apa bunda juga akan berbuat yang sama buat aku?”

Sang ibu tertawa dan menjawab terus terang, “Tidak Nak. Tapi, Bunda akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu dan keluarga kita.”

baca kisah cahaya hati selengkapnya…

semoga tetap tersenyum

6 Komentar


bismillahirahmanirahim

kawanku semua yang dirahmati Allah, sebuah iklan sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan kita, iklan dengan kata “Tanpamu aku galau!” adalah salah satu bentuk yang kurang baik, karena mengajarkan kita untuk mudah menyerah dan berputus asa, bersedih hati dan menderita, kawan. Ternyata ada saja yang masih harus kita syukuri dari banyaknya kesedihan yang kita alami. Terkadang sulit untuk kita mencari jawaban mengapa suatu musibah justru terjadi pada diri kita sendiri. Kenapa bukan orang lain? Kenapa bukan orang yang bergembira itu? Kenapa bukan orang yang selalu bahagia itu? kenapa kawan? adakah yang tahu jawabanya?

Di mana saja, di zaman modern ini, permasalahan yang dihadapi oleh manusia sama saja. Manusia yang dibesarkan dalam latar belakang yang dibentuk oleh generasi pendahulunya, harus berhadapan dengan arus budaya global yang sama sekali baru, tapi harus disikapi, disinggung, diseleksi, bahkan diterima maka jika tak pintar memilah dan memilih pasti akan dalam jalur yang salah..

hampir menjadi fenomena di negeri mayoritas Muslim ini. Ironisnya mengeluh itu menimpa hampir semua tingkatan usia; mulai remaja sampai dewasa juga pria dan wanita. Akibatnya tidak banyak yang bisa dilakukan oleh mereka yang suka mengeluh, kecuali hal-hal yang akan semakin membuat jiwa dan akalnya terus melemah. Sehari-hari waktu yang dilalui hanya diisi curhat dari satu orang ke orang lain dengan memaparkan beragam masalah yang sedang membelitnya. betul tidak kawan?

“Galau!!” merupakan sebuah kata-kata yang sedang naik daun, apalagi artis dan aktor muda saat ini sering menggunakan kata itu saat berbicara didepan umum, sehingga para pemirsa sering kali menirunya, kanapa harus ada kata “galau” ? di mana kata-kata itu menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun dan media -media lainnya orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.

ayo perangi, ayo hapus daftar Kata “galau” dari kamus kehidupan kita.

gimana kawan mau to tidak?

sebuah motivasi dari mario teguh,

Engkau yang gundah karena beratnya kehidupan, sini … duduklah tenang bersamaku … dan marilah kita berbincang dengan Tuhan 

Sahabat baik hatiku, cobalah kau ingat … bukankah dulu engkau pernah hidup dalam kedamaian yang penuh harapan baik tentang masa depanmu?

Apakah yang telah kau ijinkan mengusik kedamaianmu, dan menjadikanmu pribadi baik yang sulit merasa damai hari ini?

Apakah sekarang, engkau terlalu banyak menduga dan sedikit mencoba?

baca motivasi selengkapnya…

kebenaran akan terbukti

2 Komentar


أَفَأَمِنَ الَّذِينَ مَكَرُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ يَخْسِفَ اللَّهُ بِهِمُ الْأَرْضَ أَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لا يَشْعُرُونَ

“Maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari.” (an-Nahl: 45)

dunia tahu bukan islam pelaku pengeboman wtc, bisa ditonton kebenaran-kebenaran dalam serial video “THE ARRIVAL”
perhatikan video ini dengan seksama kawan…..
sungguh adanya konspirasi-konspirasi yang sengaja menjatuhkan islam…
liat lagi video ini…
atau lihat di youtube tulis saja “kebohongan wtc”

PARA ILMUWAN & BANYAK  ORANG DI DUNIA TELAH TAHU JIKA PELAKU WTC 9-11 BUKAN OSAMA ATAU ISLAM MANAPUN. CERITA RESMI WTC 9-11 YG DISIARKAN MELALUI MASS MEDIA ADALAH BOHONG BESAR DAN TERBUKTI BOHONG MELALUI ILMU SAINS ARCHITECS.

BACA SELENGKAPNYA disini…

dimana bagian tubuh yang paling berarti?

6 Komentar


bismillahirahmanirahim..

kawanku yang berbahagia. tahukah kamu, bagian tubuhmu yang paling berati, yang bisa bermanfaat untuk orang lain, yang bisa menunjukkan betapa besar rasa cinta dihatimu, yang menunjukkan betapa besar rasa pedulimu..

tahukah kamu kawan dimana bagian tubuhmu yang paling berarti?

Ibuku selalu bertanya padaku apa bagian tubuh yang paling penting. Bertahun-tahun, aku selalu menerka dengan jawaban yang aku anggap benar.

Ketika aku muda, aku fikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab,

“Telinga, Bu.” Jawab Ibuku,

“Bukan. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakanmu lagi nanti.”

baca kisah selengkapnya..

Semut dan Capung

Tinggalkan komentar


Seekor semut yang pikirannya tersusun dalam rencana teratur,
sedang mencari-cari madu ketika seekor capung hinggap
menghisap madu dari bunga itu. Capung itu melesat pergi
untuk kemudian datang kembali.

Kali ini Si Semut berkata,

“Kau ini hidup tanpa usaha, dan kau tak punya rencana.
Karena kau tak punya tujuan nyata ataupun kira-kira, apa
pula ciri utama hidupmu dan kapan pula berakhir?”

Kata Si Capung,

“Aku bahagia, dan aku mencari kesenangan, ini jelas ada dan
nyata. Tujuanku adalah tanpa tujuan. Kau boleh merencanakan
sekehendakmu; kau tak bisa meyakinkanku bahwa ada yang lebih
berharga daripada yang kulakukan ini. Kaulaksanakan saja
rencanamu, dan aku rencanaku.”

Semut berpikir,

“Yang tampak padaku ternyata tak tampak olehnya. Ia tahu apa
yang terjadi pada semut. Aku tahu apa yang terjadi pada
capung. Ia laksanakan rencananya, aku laksanakan rencanaku.”

Dan semutpun berlalu, sebab ia telah memberikan teguran
sebaik-baiknya dalam masalah itu.

Beberapa waktu sesudah itu, mereka pun bertemu lagi.

Si Semut menemukan kedai tukang daging, dan ia berdiri di
bawah meja tumpuan daging dengan bijaksana, menunggu saja
apa yang mungkin datang padanya.

Si Capung, yang melihat daging merah dari atas, menukik dan
hinggap diatasnya. Pada saat itu pula, parang tukang daging
berayun dan membelah capung itu menjadi dua.

Separoh tubuhnya jatuh di lantai dekat kaki semut itu.
Sambil menangkap bangkai itu dan mulai menyeretnya ke
sarang, semut itu berkata kepada dirinya sendiri.

“Rencananya tamat sudah, dan rencanaku terus berjalan. Ia
laksanakan rencananya -sudah berakhir, Aku laksanakan
rencanaku -mulai berputar. Kebanggaan tampaknya penting,
nyatanya hanya sementara. Hidup memakan, berakhir dengan
dimakan. Ketika aku katakan hal ini, yang mungkin
dipikirkannya adalah bahwa aku suka merusak kesenangan orang
lain.”

Catatan

Kisah yang hampir serupa ditemukan juga dalam karya Attar,
Kitab Ketuhanan, meskipun penerapannya agak berbeda. Versi
ini dikisahkan oleh seorang darwis Bokhara dekat makam
Al-Syah, yakni Bahaudin Naqsibandi, enam puluh tahun yang
lalu. Sumbernya adalah buku catatan seorang Sufi yang
disimpan dalam Masjid Agung di Jalalabad.

1 Tamparan menjawab 3 Pertanyaan

Tinggalkan komentar


Alkisah dalam negeri inspirasi ada seorang anak yang telah lama menuntut ilmu berkelana ke sebuah negeri satu ke negeri lain.

Suatu hari anak itu pulang ke rumahnya, dengan lagak yang sombong dia melarang orang tuanya memeluk dirinya menyambut kedatangannya, betapa sakit orang tuanya ketika sang anak bertingkah seperti itu, anak yang di tunggu-tunggu sekian lama ternyata berbuat sadis terhadap mereka, sang anak berkata lantang kepada orang tuanya,

” Wahai ayah…. ibu…. aku takkan menerima pelukan kalian dan aku akan keluar dari agama yang kalian ajarkan kepadaku apa bila kalian tak mampu menjawab pertanyaanku.” kata sang anak.

Orang tuanya menjawab, ” Mengapa kau seperti itu anakku ? Mengapa kau berubah setelah pergi dari kami ? Baiklah apa pertanyaa itu wahai anakku ? ”

” Ada 3 pertanyaan yang harus kalian jawab,
1. kalau tuhan itu ada bisakah kalian tunjukkan dimana Tuhan itu ?
2. Apakah yang dinamakan takdir?
3. Kalau syaitan diciptakan dari api, mengapa Tuhan memasukkannya ke dalam neraka, tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka mempunyai unsur yang sama dengan api. Apakah Tuhan tidak berfikir sejauh itu? alangkah naif Tuhan itu.” tanya sang anak.

Karena merasa tidak mampu menjawab, sang ayah membawa sang anak kepada syekh ayah waktu mencari ilmu dulu.

Setelah sampai pada tempat yang di tuju, sang anak dengan sombongnya kembali menanyakan pertanyaan yang tadi kepada syekh.

” Oh begitu……… hmmmmm…ya ya ya…..” jawab Syekh, datar penuh wibawa.

Seketika itu juga sang syekh menampar anak, ” Plak……..”

Sang anak kaget, ” Mengapa kau menamparku wahai orang, apakah karena kau tak bisa menjawab pertanyaanku lantas kau menamparku…? ” tanya sang anak.

Syekh tersenyum melihat anak marah, ” He…he…he…. tamparanku adalah jawaban dari pertanyaanmu….!!! ” jawab syekh.

” Apa kau bilang…..???? tamparan kau bilang jawaban…??? alangkah bodoh kau ini, percuma aku bertanya hal yang selama ini aku cari.” kata sang anak.

Sang syekh dengan tenang menjawab, ” Kau yang bodoh….!!! tidakkah kau gunakan otakmu untuk berfikir ? ”

Sang anak bingung mendangar ucapan Syekh, ” Maksudmu…….??? ”

” Kau yang bodoh, apakah yang kau rasakan dari tamparanku…? ” tanya syekh.

” Ya jelas sakit, bodoh sekali kau ini ” jawab sang anak kesal.

” Begitukah…? Bisakah kau tunjukkan rasa sakit itu di hadapanku…? tanya syekh.

” Kau bodoh orang, mana ada rasa sakit bisa diwujudkan….? ”

Syekh menjawab tenang,

” Kau yang bodoh, kau menyuruh aku menghadirkan tuhan yang jelas tak mungkin bisa di lakukan semua makhluk di alam semesta ini, sedangkan kau hanya ku suruh menunjukkan rasa sakit saja kau tak mampu, begitupun halnya aku. ” jawab sang syekh.

Sang anak tertunduk mendengar jawaban syekh.

“jawaban yang kedua.” Lanjut syekh,” apakah kau akan mengatahui kalau tadi aku akan menamparmu ? ” tanya syekh.

Dengan sombong sang anak menjawab, ” Mana aku tau kau akan menamparku, kau gila ya….?”

” Itulah takdir, coba kau gunakan otakmu untuk berfikir, takdir adalah sesuatu perkara yang tak tau kapan datangnya, hanya tuhanlah yang tau akan takdir seorang manusia, kita sebagai manusia hanya mampu berharap pada tuhan agar diberi takdir yang baik dengan berdo’a.”

” Yang ketiga, tidakkah kau pikir tanganku ini terbuat dari kulit, tentunya pipimu juga terbuat dari kulit, antara tanganku dan pipimu mempunyai unsur yang sama, yaitu sama-sama kulit, tidakkah kau berfikir syaitan akan lebih menerima sakit dalam api neraka…? sepeti halnya tamparan ku tadi, tentunya syaitan akan lebih dari ini…Sekarang siapa yang bodoh hayo…..?? ” Jawab syekh tenang..

Sang anak diam…. ia menangis dan meminta maaf kapada orang tuanya serta syekh, ia mengakui bahwa diatas orang pintar ternyata ada yang lebih pintar, yaitu Sang Maha Pintar.

MAUIDHOH…..

Subhanallah….. Ternyata sombong adalah penyakit yang sangat menakutkan, orang bisa apa saja kalau dia sombong, dalam hadits qudsi diterangkan bahwa sombong adalah selendang Allah, kita makhluk Nya yang kecil dan lemah, tak sepatutnya bersifat sombong, dan kita diciptakan Allah untuk berfikir, seperti dalam Al-Qur’an di jelaskan, Afalaa yatafakkaruun….? afalaa ta’qiluun…? ada banyak ayat yang seperti itu dalam al qur’an. mari bersama kita ubah sifat kita menjadi lebih baik…

” Bisakah kalian menciptakan sesuatu dari apa-apa yang taidak dari Ku? ” itulah tantangan Allah kepada orang yang bersifat sombong.

Astaghfirillah…..Ighfirlii yaa Allah….. Amiiiin

Kisah seorang siswi di Palestina

Tinggalkan komentar


Ini adalah kisah tentang seorang siswi di sebuah sekolah putri di Palestina. Hari itu dewan sekolah berkumpul seperti biasanya. Di antara keputusan dan rekomendasi yang dikeluarkan dewan dalam pertemuan ini adalah pemeriksaan mendadak bagi siswi di dalam aula. Dan benar, dibentuklah tim khusus untuk melakukan pemeriksaan dan mulai bekerja. Sudah barang tentu, pemeriksaan dilakukan terhadap segala hal yang dilarang masuk di lingkungan sekolah seperti hand phone berkamera, foto-foto, gambar-gambar dan surat-surat cinta serta yang lainnya.

Keamanan saat itu nampak normal dan stabil, kondisinya sangat tenang. Para siswi menerima perintah ini dengan senang hati. Mulailah tim pemeriksa menjelajah semua ruangan dan aula dengan penuh percaya diri. Keluar dari satu ruangan masuk ke ruangan lainnya. Membuka tas-tas para siswi di depan mereka. Semua tas kosong kecuali berisi buku-buku, pena dan peralatan kebutuhan kuliah lainnya. Hingga akhirnya pemeriksaan selesai di seluruh ruangan kecuali satu ruangan. Di situlah bermula kejadian. Apakah sebenarnya yang terjadi ???

Tim pemeriksa masuk ke ruangan ini dengan penuh percaya seperti biasanya. Tim meminta izin kepada para siswi untuk memeriksa tas-tas mereka. Dimulailah pemeriksaan.

Saat itu di ujung ruangan ada seorang siswi yang tengah duduk. Dia memandang kepada tim pemeriksa dengan pandangan terpecah dan mata nanar, sedang tangannya memegang erat tasnya. Pandangannya semakin tajam setiap giliran pemeriksaan semakin dekat pada dirinya. Tahukah anda, apakah yang dia sembunyikan di dalam tasnya ???

Beberapa saat kemudian tim pemeriksa memeriksa siswi yang ada di depannya. Dia pun memegang sangat erat tasnya. Seakan dia mengatakan, demi Allah mereka tidak akan membuka tas saya. Dan tiba lah giliran pemeriksaan pada dirinya. Dimulailah pemeriksaan.

Tolong buka tasnya anakku, kata seorang guru anggota tim pemeriksa. Siswi itu tidak langsung membuka tasnya. Dia melihat wanita yang ada di depannya dalam diam sambil mendekap tas ke dadanya. Barikan tasmu, wahai anakku, kata pemeriksa itu dengan lembut. Namun tiba-tiba dia berteriak keras: tidak tidak tidak

Teriakan itu memancing para pemeriksa lainnya dan merekapun berkumpul di sekitar siswi tersebut. Terjadilah debat sengit: berikan tidak berikan tidak

Adakah rahasia yang dia sembunyikan? ?? Dan apa yang sebenarnya terjadi???

Maka terjadilah adegan pertarungan tangan untuk memperebutkan tas yang masih tetap berada dalam blockade pemiliknya. Para siswi pun terhenyak dan semua mata terbelalak. Seorang dosen wanita berdiri dan tangannya diletakan di mulutnya. Ruangan tiba-tiba sunyi. Semua terdiam. Ya Ilahi, apakah sebenarnya yang ada di dalam tas tersebut. Apakah benar bahwa si Fulanah (siswi) tersebut .

Setelah dilakukan musyawarah akhirnya tim pemeriksa sepakat untuk membawa sang siswi dan tasnya ke kantor, guna melanjutkan pemeriksaan yang barang kali membutuhkan waktu lama

Siswi tadi masuk kantor sedang air matanya bercucuran bagai hujan. Matanya memandang ke arah semua yang hadir di ruangan itu dengan tatapan penuh benci dan marah. Karena mereka akan mengungkap rahasia dirinya di hadapan orang banyak. Ketua tim pemeriksa memerintahkannya duduk dan menenangkan situasi. Dia pun mulai tenang. Dan kepala sekolah pun bertanya, apa yang kau sembunyikan di dalam tas wahai anakku ?

Di sini, dalam saat-saat yang pahit dan sulit, dia membuka tasnya. Ya Ilahi, apakah gerangan yang ada di dalamnya??? Bukan. Bukan. Tidak ada sesuatu pun yang dilarang ada di dalam tasnya. Tidak ada benda-benda haram, hand phone berkamera, gambar dan foto-foto atau surat cinta. Demi Allah, tidak ada apa-apa di dalamnya kecuali sisa makanan (roti). Ya, itulah yang ada di dalam tasnya.

Setelah ditanya tentang sisa makanan yang ada di dalam tasnya, dia menjawab, setelah menarik nafas panjang.

Ini adalah sisa-sisa roti makan pagi para siswi, yang masih tersisa separoh atau seperempatnya di dalam bungkusnya. Kemudian saya kumpulkan dan saya makan sebagiannya. Sisanya saya bawa pulang untuk keluarga saya di rumah Ya, untuk ibu dan saudara-saudara saya di rumah. Agar mereka memiliki sesuatu yang bisa disantap untuk makan siang dan makan malam. Kami adalah keluarga miskin, tidak memiliki siapa-siapa. Kami bukan siapa-siapa dan memang tidak ada yang bertanya tentang kami. Alasan saya untuk tidak membuka tas, agar saya tidak malu di hadapan teman-teman di ruangan tadi.

Tiba-tiba suara tangis meledak ruangan tersebu. Mata semua yang hadir bercucuran air mata sebagai tanda penyesalan atas perlakukan buruk pada siswi tersebut.

Ini adalah satu dari sekian banyak peristiwa kemanusiaan yang memilukan di Palestina. Dan sangat mungkin juga terjadi di sekitar kehidupan kita. Kita tidak tahu, barang kali selama ini kita tidak peduli dengan mereka. Doa dan uluran tangan kita, setidaknya bisa sedikit meringankan penderitaan mereka. Khususnya saudara-saudara kita di Palestina yang hingga kini terus dilanda tragedi kemanusiaan akibat penjajahan Zionis Israel . (infopalestina)