Beranda

induksi elektromagnetik

4 Komentar


GENERATOR

bahan kuliah fisika dasar with ibu Fitri Wijayanti, S.Si, M.Eng

Pada pembahasan sebelumnya tentang Medan Magnetik telah dijelaskan bahwa kuat dan arah medan magnetik dinyatakan oleh garis-garis gaya magnetik. Tahukah kamu… bahwa sesungguhnya Medan magnet tidak kasat mata namun bisa dibuktikan dengan mengamati penyimpangan jarum kompas atau serbuk halus besi di sekitar kawat berarus listrik.

Silahkan lihat video tautan di bawah ini:

Hal ini menyatakan bahwa:

  • Arus listrik dapat menghasilkan medan magnetik atau
  • Medan magnetik mengerjakan gaya pada kawat berarus listrik atau pada muatan bergerak.

Akibat dari pernyataan tersebut memunculkan pertanyaan :

“ Jika arus listrik dapat menghasilkan medan magnetik apakah medan magnetik juga dapat menghasilkan arus listrik ? ”.

Melalui berbagai percobaan, Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris akhirnya berhasil membuktikan bahwa arus listrik memang dapat dihasilkan dari perubahan medan magnetik. Peristiwa dihasilkannya arus listrik akibat adanya perubahan medan magnetik dinamakan induksi elektromagnetik, sedangkan arus yang dihasilkan dari induksi elektromagnetik dinamakan arus induksi. Penemuan ini dikenal dengan “Hukum Faraday”. Penemuan ini dianggap sebagai penemuan monumental. Mengapa? Pertama, “Hukum Faraday” memiliki arti penting dalam hubungan dengan pengertian teoretis tentang elektromagnetik. Kedua, elektromagnetik dapat dipergunakan sebagai penggerak secara terus-menerus arus aliran listrik seperti yang digunakan oleh Faraday dalam pembuatan dinamo listrik pertama.

download materi kuliah pertemuan ke 8 disini

Percobaan Faraday

Faraday Law

  • Ketika magnet digerakkan ( keluar- masuk ) dalam kumparan, jarum pada galvanometer akan menyimpang.
  • Ketika magnet tidak digerakkan (berhenti) dalam kumparan, jarum pada galvanometer tidak menyimpang (menunjukkan angka nol).
  • Penyimpangan jarum galvanometer ini menunjukkan bahwa di dalam kumparan mengalir arus listrik. Arus listrik seperti ini disebut arus induksi.
  • Arus listrik timbul karena adanya perubahan jumlah garis gaya magnet, yang mengakibatkan pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial. Beda potensial ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi)

baca selengkapnya…

Gaya magnetik

1 Komentar


bahan kuliah fisika dasar with ibu Fitri Wijayanti, S.Si, M.Eng

GAYA LORENTZ

Gaya Lorentz pada kawat lurus berarus listrik

Jika kawat panjang l  dialiri arus listrik I berada dalam medan magnet B, maka kawat tersebut akan mengalami gaya Lorentz atau gaya magnet yang arahnya dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.

Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet, B. Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet, B, seperti yang terlihat dalam rumus berikut:

\mathbf{F} = q (\mathbf{v} \times \mathbf{B})
baca selengkapnya…

hukum kirchoff

4 Komentar


bahan kuliah fisika dasar with Fitri Wijayanti, S.Si, M.Eng

Untuk memahami Arus listrik, tahanan, dan tegangan, dapat kita analogikan pada sebuah sungai berbatu. Air yang mengalir adalah arus listrik, batu-batu yang menghalangi adalah tahanan listrik, dan perbedaan ketinggian sumber air dan tempat tujuan air adalah tegangan atau beda potensial. Makin tinggi letak sumber air maka akan makin deras arus air yang mengalir, makin besar batu yang menghadang maka arus air yang mengalir akan makin sedikit karena terhalang.

  1. Pengertian Arus Listrik
    Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron yang mengalir melalui suatu titik dalam rangkaian listrik tiap satuan waktu. Satuan arus listrik adalah Coulomb/detik atau Ampere. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan listrik adalah Ampere Meter (Clamp Ampere).

    I = Q/t
    I : Arus listrik dalam Ampere (A)
    Q : Muatan listrik dalam Coulomb
    t : Waktu dalam detik

baca selengkapnya..

Listrik Dinamis

3 Komentar


bahan kuliah fisika dasar with Fitri Wijayanti, S.Si, M.Eng

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar”. berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.

download pertemuan ke 4 listrik dinamis disini

Hukum Ohm

Gambar:ohm1.jpg

Aliran arus listrik dalam suatu rangkaian tidak berakhir pada alat listrik. tetapi melingkar kernbali ke sumber arus. Pada dasarnya alat listrik bersifat menghambat alus listrik. Hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatan dapat diibaratkan seperti air yang mengalir pada suatu saluran. Orang yang pertama kali meneliti hubungan antara arus listrik, tegangan. dan hambatan adalah Georg Simon Ohm (1787-1854) seorang ahli fisika Jerman. Hubungan tersebut lebih dikenal dengan sebutan hukum Ohm.
Setiap arus yang mengalir melalui suatu penghantar selalu mengalami hambatan. Jika hambatan listrik dilambangkan dengan R. beda potensial V, dan kuat arus I, hubungan antara R, V, dan I secara matematis dapat ditulis:

Gambar:ohm.jpg

baca selengkapnya disini

Fisika dasar 2

2 Komentar


Jumlah sks : 4 sks
Mata kuliah prasyarat : Fisika Dasar 1
Dosen Pengampu : Fitri Wijayanti, S.Si, M.Eng
Email : fit3wi@gmail.com
LITERATUR
•David Halliday & Robert Resnick, Fisika, edisi 3 Jilid 1,
  terjemahan : Pantar Silaban, Erwin Sucipto, Erlangga,
  Jakarta, 1996
Giancoli.C, Douglass, Fisika I, edisi 4, terjemahan : Cuk
  Imawan dkk, Erlangga, Jakarta, 1997
Sears, Zemansky, Fisika untuk Universitas I, terjemahan :
  Soedarjana, Amir Achmad, Binacipta, Bandung, 1994
Tipler, Paul A., Fisika untuk Sains & Teknik, edisi 3,
  terjemahan : Lea Prasetio, Rachmad W. Adi, Erlangga,
  Jakarta, 1998

%d blogger menyukai ini: