Saat ulama yang otoritatif wafat dan langka, maka banyak orang bodoh mengangkat diri mereka sebagai tokoh agama. Mereka merasa telah menjadi ulama, bahkan merasa menjadi ulama besar hanya dengan modal satu dua ayat dan hadits, sorban, jubah dan sekedar bisa ceramah.
Jauh-jauh hari Rasulullah saw. telah mengingatkan bahwa ilmu agama akan lenyap dengan diwafatkannya ulama, sehingga orang-orang bodoh pun menjadi pemimpin, pemberi fatwa yang sesat dan menyesatkan umat.
عن عبد الله بن عمرو قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : إن الله لا يقبض العلم انتزاعا ينتزعه من العباد ولكن يقبض العلم بقبض العلماء حتى إذا لم يبق عالما اتخذ الناس رءوسا جهالا فسءلوا فأفتوا بغير علم فضلوا وأضلوا ( متفق عليه )
Diriwayatkan dari Abdillah bin Amr, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, ” Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan mencabutnya sekali cabut dari para hamba, akan tetapi ilmu itu diambil dengan cara mengambil (mewafatkan) ulama itu, apabila tidak lagi ada orang berilmu (‘alim) maka manusia menjadikan orang-orang bodoh menjadi pemimpin. Sehingga bila mereka ditanya, maka mereka menjawab (berfatwa) tanpa ilmu, maka mereka itu sesat dan menyesatkan.” (Muttafaq ‘alaihi)
Orang bodoh menjadi tokoh Agama
14 Desember 2016
Cahaya Hati akhir zaman, fanatik, fenomena medsos, fenomena ulama palsu, fenomena zaman akhir, fitnah, kehidupan beragama, orang alim, orang bodoh, wafatnya ulama Tinggalkan komentar
Sholawat Ridho
9 Desember 2016
Cahaya Hati hari jumat, imam alghazali, sholawat Ridho, syafaat nabi muhammad Tinggalkan komentar
Sholawat Ridho
Shalawat di atas dianjurkan oleh Imam Ghazali untuk dibaca sebanyak tujuh kali di hari Jum’at. Sebagian ulama mengatakan bahwa barangsiapa membaca shalawat ini sebanyak tujuh kali selama tujuh Jum’at, maka ia pasti mendapat syafaat Nabi Muhammad saw.
Allâhumma sholli ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ â-li sayyidinâ muhammadin sholâtan takûnu laka ridhô an wa lihaqqihî adâ an, wa a’thihil wasîlata wab ‘ats hul maqômal mahmûdal ladzî wa ‘adtah, waj zihî ‘annâ mâ huwa ahluh, wajzihî afdhola mâ jâ zaita nabiyyan ‘an ummatih, wa sholli ‘alaihi wa ‘alâ jamî’i ikhwânihî minan nabiyyîna was shôlihîn, yâ arhamar rôhimîn.
Menyelami kehendak (Al iradah)manusia
12 November 2016
Cahaya Hati haya', iradah, kedudukan takut dan harap, kehendak, khauf, malu, man rabbuka, maqamaturraja’, maqamatusshiddiq, pertanyaan kubur pertama kali Tinggalkan komentar
MENYELAMI KEHENDAK (AL-IRADAH) MANUSIA
Oleh. Alhabib lutfi bin yahya pekalongan
Al-Iradah (kehendak) itu harus dikembalikan dahulu yang pertama kepada niat. Niat dikembalikan kepada ilmu. Punya niat baik, punya kehendak baik, tapi tidak mempunyai ilmu juga sulit. Mempunyai ilmu, mempunyai kehendak dan mempunyai niat yang baik tapi tidak didasari khaufun billah (takut kepada Allah), juga susah. Khauf (takut) kepada Allah Swt. bukan karena nerakaNya. Cinta kepada Allah bukan karena surgaNya. Tapi cinta kepada yang menciptakan surga dan neraka lebih besar daripada cinta kepada surgaNya atau takutnya pada neraka. Itu diantaranya khauf.
Dan khauf ini harus selalu kita gandeng. Sebab khauf tanpa ilmu, maksudnya khauf jarang juga orang yang mengetahuinya. Tapi kalau khauf mempunyai ilmu, berbeda. Karena kaitannya khauf juga tidak terlepas dari:
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَاَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah melihatNya, jika tak mampu demikian maka pasti Dia melihatmu.”
Merasa bersembah sujud, menyembah sujud kepada Allah Swt.
Kekuatan (energi) Alqur’an dan Politisasi
10 November 2016
Cahaya Hati 4 november, 411, ahok, ahok dan politik, almaidah 51, Alquran, alquran 411, alquran dijadikan politik 411, demo 4 november, demo 411, FPI dalam kasus ahok, kasus ahok, kasus almaidah, kasus alquran almaidah, kasus menistakan agama, kh hazim muzadi, menghina alquran, meyikapi kasus ahok, penghina alquran, penista agama, penista alquran, penistaan alquran, politisasi agama, politisasi alquran 1 Komentar
KH. A. Hasyim Muzadi tentang kasus Ahok :
Dikalangan umat Islam seluruh dunia ada tiga hal yang tidak boleh disinggung atau direndahkan yakni : Allah SWT, Rasulullah SAW, dan Kitab suci Al-Quran. Apabila salah satu, apalagi ketiganya disinggung dan direndahkan pasti mendapat reaksi spontan dari umat islam tanpa disuruh siapapun. Reaksi tersebut akan segera meluas tanpa bisa dibatasi oleh sekat-sekat organisasi, partai, dan birokrasi. Kekuatan energi tersebut akan bergerak dengan sendirinya tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Fenomena demo 4 Nopember 2016 tentu secara lahiriah dipimpin oleh beberapa tokoh yang merasa terpanggil untuk membela kesucian kitabnya. Namun jumlah yang hadir membuktikan adanya kekuatan (energi spritiual) yang dahsyat dari pengaruh Al-Quran tersebut. Hal ini dapat dibuktikan para pemimpin yang melakukan demo atau mengumpulkan masa tanpa dorongan spiritualisme tersebut tidak mungkin dapat menggerakan umat yang berjumlah jutaan. Mereka berjalan dengan damai, tertib dan siap untuk berkorban. Sehinga sesungguhnya tidak perlu dicari dalangnya, provokator atau siapa yang membayar. karena provokator dan bayaran setingkat apapun tidak akan mampu menggalang kekuatan tersebut. Yang ada mereka adalah menempel gelombang besar untuk kepentingannya bukan kemampuan menciptakan gelombang itu sendiri.
Pesan Damai Habib Umar bin Hafidz dalam Majelis Rasulullah di Istiqlal
1 November 2016
Cahaya Hati bela alquran, bela islam, demo, demo 4 november, habib umar, himbauan ulama, kalam ulama, majelis rasulullah, menghargai, moderat, persatuan, toleransi 2 Komentar
PESAN DAMAI HABIB UMAR BIN HAFIDZ
Petikan Tausiyah Al ‘Allamah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, Masjid Istiqlal, Jakarta, Indonesia, 31 Oktober 2016
Disalin oleh: ust. Imron Rosyadi
Sebagian perkumpulan di dunia ternyata memberikan kegelapan di akhirat, membuahkan penyesalan yang dahsyat, masuk ke dalam Adzab, terhijab dari doa para Nabi, membuat orang tersebut tidak dapat datang ke Telaga Rasulullah.
Wahai orang-orang yang hadir, kalian hadir untuk siapa ? Kalian hadir demi siapa?
Barangsiapa yang hadir di majelis ini jika dalam hatinya ada campuran niat yang kurang lurus semoga hatinya diluruskan dalam barisan orang-orang yang ikhlas.
Beruntunglah karena Allah Subhanahuwata’ala memuliakan kalian yang hadir di Majelis ini. Barangsiapa yang terharamkan mendampingi para Ulama dan Auliya Allah di dunia maka terharamkan baginya mendampingi di akhirat.
Fir’aun pada masanya binasa karena kesombongannya. Dia ingin mencela Nabi Musa dengan celah kesalahan ucapan Nabi Musa. Tapi Allah menjaga segala ucapan Nabi Musa dengan ucapan-ucapan yang baik.
Allah Subhanahuwata’ala menjelaskan kebinasaan Fir’aun dan bala tentaranya di dalam Al Qur’an. Apakah semua hartanya dan kekuasaannya masih bermanfaat bagi dirinya setelah binasa? TIDAK.
Karena segala sesuatu yang indah dan bagus akan selalu milik kaum Sholihin.
Saatnya Santri membangun Negeri
23 Oktober 2016
Cahaya Hati, Creativepreneur, Santripreneur arti istilah santri, hakekat santri, makna santri, MEA, menangkal kemiskinan, menangkal radikalisme, momentum hari santri, nasionalisme, pengaruh santri, peran santri, peringatan hari santri nasional, permasalahan sosial, radikalisme, Ruh santri, santri dan dinamika pesantren, santri dan kyai, santri dan MEA, santri untuk kemandirian bangsa, santri untuk negeri, Santripreneur, santriprogresif, tantangan santri dalam MEA, tiga cahaya, tiga matahari, ulama nasionalisme Tinggalkan komentar
bismillahirahmanirahim
sahabatku yang dirahmati Allah, tanggal 22 oktober sudah ditetapkan sebagai hari santri nasional, momentum seperti ini tentunya sangat baik sekali jika diiringi dengan pembenahan dari segala sisi khususnya dalam diri santri sendiri, bicara mengenai santri mungkin persepsi kita akan berfikir bahwa, Seorang santri itu hanyalah seseorang yang bisa mengaji, memakai kopiah, memakai sarung, dan yang paling menjadi bahan perbincangan seorang santri itu kebanyakan dari mereka ketinggalan zaman, ndeso dan sebagainya, mungkin anggapan ini bisa dikatakan benar, tapi akan sangat salah besar jika dihadapkan pada sebuah realita fakta yang pernah ada, bahwa dinegara tercinta indonesia ini pernah ada seorang santri yang menjadi kepala negara (Presiden), menteri-mentri dan pejabat tinggi dinegeri ini.
sebuah fakta yang tak bisa dipandang remeh, keberadaan seorang santri memang dan seharusnya bermetaformosis menjadi bagian yang punya jabatan strategis baik di pemerintahan dari level atas hingga level terendah sekalipun. kenapa harus santri, karena setidaknya dengan bekal ilmu agama yang ada didalam dada mampu menjadikan apapun yang digelutinya lebih amanah, terpercaya, jujur dan yang utama tak lain semata-mata mengharap ridho Allah. Pak Prof. Mahfud MD contohnya, beliau dilahirkan di Omben Sampang Madura, Beliau pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Al-Mardhiyah, Kecamatan Waru, Pamekasan, Madura. Beliau Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, pernah menjabat Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid, presidennya santri, mentri pertahanannya santri pula, dan banyak tokoh-tokoh sekarang yang mengisi pemerintahan adalah seorang “santri” Subhanallah, keren bukan ?
Cara Menghilangkan Ego (ke-AKU-an)
11 Oktober 2016
Cahaya Hati ahli ibadah, buya yahya, fadhalNya, habib lutfi, habib lutfi pekalongan, ke Aku an, Keakuan, maqamatil ananiyah, mustajabah, pamer, riya, sifatnya iblis, sombong, taufiq dan hidayah, timbangan (mizan), virus ke Akuan Tinggalkan komentar
CARA MENGHILANGKAN EGO (KE-AKU-AN)
oleh Alhabib Muhammad Lutfi bin Yahya Pekalongan.
Allah Swt. dalam memberikan fadhail (keutamaan-keutamaan) kepada para nabi, sampai kepada para waliNya dan para ulama shalihin pun berbeda. Sampai kenikmatan apa yang diberikan kepada kita semua hari ini (Jum’at Kliwon) sampai hari kiamat tidak akan ketemu lagi nikmat seperti hari ini, walaupun Jum’at Kliwonnya tidak berubah. Kenikmatan demi kenikmatan walau berganti-ganti waktu semuanya itu tidak akan kita temukan (kenikmatan yang sama) sampai hari kiamat. Karena begitu agungnya fahmat dan fadhal Allah Swt.
Allah Swt. apabila memberikan keistimewaan, seperti contoh yang kecil tapi kita akan mengalami semuanya, diantaranya diberi tawassul; kelak manusia akan menghadapi timbangan (mizan)Nya. Jika kita bertanya secara tauhid, Allah Swt. tidak (mustahil) ta’alluq (bergantung) kepada sesuatu apapun. Memberikan timbangan (mizan) kelak amal seseorang akan ditimbang bukan berarti Allah tidak mengetahui amal-amal yang telah diperbuat oleh manusia. Dan manusia, setiap hamba yang shalih akan mendapatkan suatu imbalan atau pahala. Pahala diberikan kepada hambaNya itu fadhal dari Allah Swt. Kita bisa menjalankan amal yang shalih juga tidak terlepas dari fadhalNya (Allah Swt.).
Gusmus ; Gaya Hidup Duniawi
8 Oktober 2016
Cahaya Hati gaya hidup duniawi, gaya hidup instan, gusmus, harta, Hubbud dunya ra’su kulli khathiah, ingin cepat kaya, ingin menjadi kiai, ingin pelanggaran tidak dihukum, Kiai Husein Muhammad, Materi bukan segala-galanya, Membalik gaya hidup, mentalitas duniawi, nasehat bijak, pak harto, pangkat Tinggalkan komentar
“Piye, Le; enak zamanku tho?!”
Pertanyaan di bokong truk dengan gambar pak Harto mesem itu setiap kali berkelebat mengusikku. Aku selalu teringat presiden yang nyaris seperti raja itu terutama saat ada peristiwa kegilaan terhadap dunia, seperti kasus-kasus Korupsi dan Suap-menyuap; Politik Uang; Pejabat Publik dan Artis yang ‘tertangkap tangan’; Orang Pintar yang dapat memperbanyak uang; dlsb.
Kegilaan terhadap dunia atau materi dimulai dari keinginan menjadikan hidup ini sejahtera, hingga keinginan hidup mewah. Lalu keinginan lebih dan langgeng hidup mewah serta berkuasa. Biasanya berakhir dengan hilangnya akal dan nurani. Hubbud dunya ra’su kulli khathiah. Berlebih-lebihan menyukai dunia adalah sumber segala kesalahan.
Negeri ini mengenal 2 (dua) presiden yang nyaris seumur hidup. Soekarno dan Suharto. Sambil ‘meledek’ Pemerintahan Soekarno dengan sebutan Orde Lama , kursi kepresidenan-nya pun diambil alih. Orde lama dikritik karena ‘mengangkat’ Politik sebagai Panglima. Alasannya: politik tidak membikin kenyang. Politik tidak enak. Lalu Suharto pun mengganti dengan ‘Ekonomi sebagai Panglima’. Pembangunan ekonomi semesta pun dimulai.
Adalah wajar bila saat akan membangun ekonomi, yang dicontoh dan ditiru adalah negara-negar yang maju ekonominya.
Fenomena Karamah ; Bu Marwah vs Kiai
8 Oktober 2016
Cahaya Hati arti karamah, arti wali, dimas kanjeng, dimas kanjeng taat pribadi, dukun pengganda uang, fenomena dukun palsu, karamah, marwah daud, meng "ada"kan uang, menggandakan uang, paham sesat, taat pribadi, wali Tinggalkan komentar
sahabatku yang dirahamati Allah, fenomena dukun pengganda uang yang ngaku sebagai ulama/kiyai akhir-akhir ini menjadi deadline utama diberita-berita media baik media cetak maupun elektronik, terlebih sosial media seolah fenomena ini mau tidak mau harus kita komsumsi, heran dan tentunya penuh tanda tanya salah satu pengikutnya adalah seorang intelektual doktor lulusan luar negeri yang menyakini dengan seyakin-yakinya dukun pengganda uang ini memiliki “karamah” yang katanya mampu meng”ada”kan uang dalam jumlah banyak,
Apakah benar dukun yang ngaku kyai itu mempunyai Karamah ?
Apakah Karamah itu ?
Fenomena diatas menyedot perhatian tokoh-tokoh nasional turut mengomentari fenomena yang menjadi booming dimedia sosail ini, dari politisi, ulama, artis sampai masyarakat awampun turut serta mengutarakan pendapatnya tentang dukun pengganda uang yang sekarang menjadi tersangka atas tuduhan kasus pembunuhan pengikutnya.
berikut ini ilustrasi dialog antara bu marwah seorang doktor lulusan luar negeri pengikut dukun yang katanya mampu menggandakan uang dengan seorang kyai
Masjid sarana terbaik bertafaqquh fiddin
9 Juni 2016
Cahaya Hati alih fungsi masjid, Ikatan Remaja Masjid, masjid, masjid tempat menimba ilmu, masjid terindah, masjid yang makmur, memakmurkan masjid, pergeseran fungsi masjid, ruh dakwah, tafaquh fiddin Tinggalkan komentar
Ditempatmu ada masjid? bisa dipastikan didaerah negara kesatuan indonesia yang mayoritas penduduknya islam setidaknya ada dan punya masjid yang digunakan untuk ibadah kepada Allah bahkan ada sebuah pulau yang dijuluki Pulau seribu masjid, SubhanaAllah, namun ada sedikit yang kurang dari keberadaan masjid, ironi semakin indah dan megah bngunan sebuah masjid tapi jamaah dan kegiatan ilmu semakin jauh dan menjauh, Fenomema akhir zaman yang sudah digariskan, sudah dikabarkan nabi Sholallahu alaihi wassalam jauh-jauh hari. lalu pertanyaanya :
Apa fungsi utama masjid saat ini?
Apa Relevansi dibuatnya masjid?
Sekarang apa yang hilang dari sebuah Masjid?
adakah yang mau menjelaskan ?
catatan berikut ini mencoba membuka sedikit sesuatu yang hilang dari keberadaan sebuah masjid, semoga bisa diambil manfaatnya dan dijadikan perenungan bersama…
Dahulu kala, ketika seseorang ingin mendalami ilmu agama, mereka belajar di masjid. Masjid digunakan sebagai media untuk mensyiarkan agama Allah. Banyak orang alim yang keluaran dari masjid, seperti Masjidil Aqsha, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan masjid-masjid yang didirikan oleh Salafus Shaleh. Ulama-ulama yang mengajar dan mengabdikan ilmunya di masjid itu disebut dengan Muharrar.
Karena saking senangnya ingin mempunyai anak yang menjadi Muharrar, Hannah (ibu dari Sayyidah Maryam) bernazar jika jabang bayi yang ia kandung kelak akan lahir laki-laki, maka akan dijadikannya sebagai seorang Muharrar. Namun, Allah berkehendak lain. Ternyata anak yang lahir dari perutnya itu adalah seorang perempuan. Hannah menjadi sedih sebab cita-citanya untuk mempunyai bayi laki-laki menjadi gagal. Karena syarat untuk menjadi seorang Muharrar adalah laki-laki. Bayi itu diberinya nama Maryam.
Qosidah Marhaban yaa Syahra Ramadhan
8 Juni 2016
Cahaya Hati ada cinta di ramadhan, bulan suci ramadhan, cinta ramadhan, keagungan ramadhan, marhaban ya ramadhan, marhaban ya ramadhan bulan penuh cinta, qosidah ramdhan, ramadhan, Ramadhan berkah, ramadhan karim Tinggalkan komentar
Teks Qasidah Marhaban yaa syahrul Ramadhan
مَرْحَبَاً يَا شَهْرَ رَمَضَانْ مَرْحَبَاً شَهْرَ الْعِبَادَةْ
مَرْحَبَاً يَا شَهْرَ رَمَضَانْ مَرْحَبَاً شَهْرَ السَّعَادَةْ
Selamat datang wahai Ramadhan, Selamat datang wahai bulan Ibadah,
Selamat datang wahai Ramadhan, Selamat datang wahai bulan Kebahagiaan
مَرْحَبَاً يَا زَاهِرَ اْلآنْ فِيْ الْمَجَالِيْ بِالزِّيَادَةْ
لِلأَخِلاَّ قُرَّةْ أَعْيَانْ أَنْتَ يَا شَهْرَ الإِفَادَةْ
Selamat datang wahai yg tiba dg cahaya dalam kejelasan bertambahnya anugerah,
Bagi para kekasih Allah engkau adalah kesayangan mereka wahai bulan yg penuh dg keberuntungan,
Revolusi mental ala Gusmus
8 Juni 2016
Cahaya Hati berfikir, gusmus, kh mustofa bisri, revolusi berfikir, revolusi hati, revolusi jiwa, revolusi mental Tinggalkan komentar
bismillahirahmanirahim
sahabatku yang dirahmati Allah, tentu tk asing jika dengar jargon “revolusi mental” jargon kampanye pilpres tahun lalu yg akhirnya keluar sebagai pemenang. Mungkin banyak yg tak tahu maksud dari statement itu, korelasinya apa dan harus bagaimana sepertinya menarik untuk dibahas lebih lanjut,
Revolusi mental itu apa?
Revolusi mental itu bagaimana?
Revolusi mental itu berdampak apa?
Revolusi mental bagi kita orang islam itu harus bagaimana?
Adakah yang mau menjelaskan lebih lanjut?…
Sekiranya Pengajian Gus Mus di Tegalsari Jomblangan Banguntapan Bantul, 11 Maret 2016 ini mampu menjelaskan sedikit kebingungan itu..
Menguatkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Oleh: KH. A. Mustofa Bisri, Rais Aam PBNU 2014-2015, Pengasuh Pesantren Raudlatut Talibin, Leteh Rembang.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaratuh…
Yang saya hormati, para alim ulama, sesepuh pini sepuh.
Yang saya hormati, Wakil Bupati dan jajaran di bawahnya.
Buku Al Fawaid Al Fesbukiyyah; Untaian Mutiara Hikmah Penggugah Hati
1 Juni 2016
Cahaya Hati beli buku, Buku, Buku Al Fawaid Al Fesbukiyyah, buku bagus, pesan buku, resensi, Untaian Mutiara Hikmah Penggugah Hati Tinggalkan komentar
Open Order!! Insyaallah segera terbit buku dengan judul :
Al Fawaid Al Fesbukiyyah; Untaian Mutiara Hikmah Penggugah Hati
Karya : Nanal Ainal Fauz
Alhamdulillah Wasyukrulillah, Nanal Ainal Fauz adalah putra dari guruku kyaiku, mungkin ceritanya seperti ini ; tahun lalu beliau meminta tolong untuk meng-editing sebuah naskah yang hendak dibukukan, aku menerima permintaannya, proses editing bukupun dimulai, buku ini sudah tahun lalu direvisi-revisi terus menerus dikumpulkanlah naskah-naskah tulisan yang menarik-menarik seperti petualangan ke makam Auliaillah yang dialami penulis sendiri maupun naskah menarik lainya, setelah naskah tulisan dirasa cukup, rencana awal untuk menerbitkan kita proses kembali, waktu itu kita punya 2 plan, plan A menawarkan buku kepenerbit-penerbit ternama, Plan B menerbitkan sendiri dengan bantuan penerbit indie, Penerbit ternama satu persatu kita hubungi ditawarkan kerja sama dengan naskah yang telah kita kirimkan, namun memang penerbit ternama ya seperti itu agak susah, ribet dan bla bla bla, jarang sekali memberi kesempatan untuk penulis pemula yang tak punya track record untuk turut andil dalam dunia penulisan tapi tetap kita ambil hikmah dari kejadian itu dari penolakan penerbit ternama kita dapat masukan-masukan yang tentunya berguna jika suatu saat nanti menerbitkan sebuah buku lagi, makanya dipilihlah Plan B dengan bantuan penerbit indie, Alhamdulillah terlepas dari itu, buku ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai tokoh intelektual, kyai, ustadz, para dosen, penulis, sastrawan terlebih dikalangan santri pondok pesantren, semoga dengan hadirnya buku ini mampu memberi semangat untuk kita dalam menggapai ridho Allah, meneladani para ulama dan meneruskan semangat mengibarkan ajaran Ahlussunnah waljamaah, semoga
Pastikan Karena Allah
25 April 2016
Cahaya Hati akherat selamanya, aku mencintaimu karena Allah, Allah, demi Allah, dicintai Allah, dunia sementara, hidup indah karena Allah, ingat akherat, karena Allah, ridho allah, untuk Allah 1 Komentar
Bismillahirahmanirahim.
Sahabatku yang dirahmati Allah. Manusia bukan pemilik dunia. Apabila tiba masanya, manusia pasti meninggalkan dunia dan menuju ke akhirat. Kehidupan manusia di dunia begitu pendek dan seketika apabila dibandingkan dengan kehidupan di akhirat yang tiada penghujungnya. Alangkah malang, alangkah menyesalnya siapa saja yang terlalu mengejar dunia dan membelakangi akhirat karena kebimbangan dalam hatinya, kelak tiada sepohon amal pun yang dapat ditunainya. Itu adalah hakikat kehidupan di dunia yang perlu kita renungi bersama. Dalam keadaan tersempit, kau dikelilingi oleh masalah dan tidak memiliki jalan keluarnya, disitulah kau akan merasakan hanya ALLAH lah yang memiliki jalan keluar untukmu.
sahabat, Bila kita ingin mendapatkan ketulusan dan kasih sayang di dunia ini, maka berikanlah ketulusan dan kasih sayang dari hati kita disertai niat karena Allah. Bila kita ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain, maka berikanlah kebaikan dari diri kita karena Allah. Hal ini berlaku pada siapa saja dan berlaku pada segala aspek dalam perjalanan kehidupan. Karena prinsipnya Hidup akan memberikan apa yang telah kita berikan kepadanya, maka sebenarnya hidup ini bukan suatu kebetulan. Hidup adalah pantulan dari diri kita, juga bunga dari diri kita. Apa yang kita tanam akan kita tunai, jika menanam kebaikan akan menuai kebaikan, jika menanam keburukan, keburukan juga yang didapat, hidup akan terasa indah jika kita mampu memberikan keindahan untuk sesama. Hidupmu indah cobalah engkau rasakan, bukan merana cobalah engkau bedakan, Allah berikan yang terbaik untuk hamba-Nya, karena Ia mencintai semua hamba-Nya. Jangan gundah gulana Allah bersama kita. betul tidak ?
Rasulullah SAW bersabda, “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memberinya cobaan. Jika dia bersabar, maka Dia akan memilihnya. Dan, jika dia rela (menerima cobaan itu), maka Dia akan mensucikannya.”
(HR Ad-Dailami melalui jalur Ali bin Abi Thalib).
Begitulah kehidupan didunia, semuanya diselimuti dengan ujian dan cobaan dan keindahan itu selalu diliputi cobaan, barang siapa yang bisa melewatinya, dialah orang-orang pilihan tuhan, pilihan Allah, orang orang yang pantas meraih ridhonya untuk memasuki syurganya.
sebuah kisah menarik mengawali artikel ini, semoga bisa diambil manfaatnya…
Dikisahkan sebagai berikut : Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena keperluan di rumah makin besar.
Selamat datang Bulan Rajab
8 April 2016
Cahaya Hati amalan dibulan rajab, doa rajab, puasa dibulan rajab, puasa rajab, rajab, ramadhan, sya'ban Tinggalkan komentar
Sahabat yang dimuliakan Allah, Bulan Rajab adalah salah satu dari 4 bulan haram yang di muliakan di dalam islam. Rajab (رَجَبَ) berarti keagungan, karena bulan ini diagungkan oleh ALLAH SWT.”
Rajab adalah Syahrullah, bulan yang dinisbatkan kepada Allah Swt. Karena Rajab adalah bagian dari Asyhur al-hurum sebagaimana Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, dan Muharam, bulan-bulan yang dimuliakan Allah. Jika Rajab dinisbatkan kepada Allah Swt., maka Sya’ban disebut Nabi Sholallahu alaihi wassalam sebagai bulan yang dinisbatkan kepadanya. Sedangkan Ramadlan, bulan yang mulia dan penuh berkah ini, dinisbatkan kepada umatnya. Suatu kebanggaan tersendiri bagi kita sebagai umat Muhammad saw.
Menurut Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani bulan Rajab adalah lambang dari suatu makna yang memiliki rahasia tafsirannya tersendiri. Kata “Rajab” yang bila ditulis dalam bahasa Arab (رجب) ini terdiri dari tiga huruf, masing-masing memiliki makna yang dalam dan agung. Ra’ adalah rahmatullah, kasih sayang Allah. Jim adalah judullah, kemurahan Allah. Dan Ba adalah birrullah, kebaikan Allah atau keramahan-Nya. Maka dari awal hingga akhir bulan penuh berkah ini, Allah menganugerahi para hamba-Nya tiga karunia. Pertama rahmat tanpa azab. Kedua kemurahan tanpa kebakhilan. Ketiga kebaikan atau keramahan tanpa kekasaran.
KH Marzuqi Mustamar : Klarifikasi Amalan Umat
28 Maret 2016
Aqidah, Cahaya Hati amalan aswaja, amalan nu, bidah, dalil amalan asawaja, dalil maulidan, dalil qunut subuh, hukum membaca bismillah, Kata Sayyidana untuk Nabi Muhammad SAW, masalah niat, Masalah niat dalam sholat, Masalah Syiah, Menyediakan makanan setelah mayyit dikubur, Musofahah sehabis sholat, salafi, sesat, Sholawat Nariah, tahlilan, yasinan Tinggalkan komentar
Sahabatku yang dirahmati Allah. minggu 20 Maret 2016 kemaren masjid Roudhotul Jannah kita kedatangan ulama kharismatik asal jawa timur yaitu KH MARZUQI MUSTAMAR, Seorang Pakar ASWAJA, Hujjatul NU, Ketua Tanfidziah PCNU malang, Anggota Fatwa MUI Malang, dosen pasca sarjana UIN Malang, Pengasuh Ponpes “Sabilul Rosyad” Gasek, Karang Besuki, Sukun, Malang.
tidak seperti mauidhoh hasanah pada umumnya, Ceramahnya kemaren berbeda, Pak Kyai malah membawa kitab Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Kitab Fiqih Muhammadiah, Tarjih Muhammadiah dan buku penunjang lainnya. pak Kyai hendak mengklarifikasi amalan umat yang sering diributkan masyarakat, terlebih masyarakat awam, tentang amaliyah-amaliyah yang oleh kelompok lain (Salafi wahabi dan sejenisnya) sering mengangapnya sesat, bid’ah dan tidak ada contohnya. dari pengajian kemaren juga diikuti sesi tanya jawab dari jamaah yang hadir pada acara yang mulia itu berikut ini beberapa kesimpulan hasil dari yang telah diuraikan pak Kyai juga hasil menjawab pertanyaan dari jamaah yang hadir waktu, saya paparkan dengan sebenarnya sekaligus penambahan Referensi dari buku-buku yang telah diterbitkan tim Aswaja Center. Adapun beberapa yang dibahas tentang masalah niat, qunut subuh, dzikir dengan suara keras, Sholawat Nariah, Tahlilan dan sebagainya, menghadiahkan fatehah. Semoga pembahasan kesimpulan ini bernilai manfaat untuk semua.
55 Ciri khas Aliran Salafi Wahabi
23 Maret 2016
Cahaya Hati aqidah wahabi, bahaya wahabi, ciri wahabi, fitnah akhir zaman, kedangkalan ilmu salafi, kembali kepada alquran sunnah, mahdzab sempalan, mengaku mahdzab Salaf, salafi, virus wahabi, wahabi, wahabi dan dinamikanya, wahabi fitnah, wahabi fitnah akhir zaman Tinggalkan komentar
Siapa yang tak kenal dengan KH. Thobary Syadzily, Pakar Aswaja, Pejuang aswaja yang kiprahnya banyak kita dengar dan saksikan, Beliau adalah seorang ulama yang juga merupakan salah satu cucu dari Syaikh Nawawi Al Bantani dan Syaikh Abdul Karim. Dua ulama besar indonesia yang mengharumkan dunia sampai Akhir masa, maka tak Heran Singa selalu melahirkan anak Singa, Beliau inilah Singa Aswaja dari Banten.
Beliau seorang ulama yang juga sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al Husna, Priuk Jaya Tangerang Banten. Kyai Thobary juga diberi amanah sebagai ketua Lajnah Falaqiyah PWNU Provinsi Banten, ketua Lajnah Falaqiyah PCNU Kota Tangerang, Anggota tim fatwa dan hukum MUI Kota Tangerang, sebagai pengurus di Dewan Masjid Indonesia Kota Tangerang, pengurus di Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur an, pengurus Masjid Raya Al Ahzab, sekaligus anggota tim Nasional Kementrian Agama dan ada beberapa jabatan lagi yang Beliau emban.
Berikut Pemaparan ciri-ciri aliran Salafi Wahabi hasil riset KH Thobary Syadzily , Aliran yg gemar sekali membidahkan amalan muslim lain, sering mencap sesat amalan Aswaja terlebih NU, merasa dirinya paling benar sendiri dan dengan jargon andalanya “kembali pada alquran dan hadist dan banyak lagi aksi tdk baik mereka, semoga pemaparan ini dapat Bermanfaat untuk semua.
Ini adalah sebagian ciri khas wahabi yang tekah kami cek dan ricek dari berbagai sumber kitab kitab Ulama. dan tentu tidak mudah menelaahnya satu persatu sehingga mendapatkan data demikian.anda katakanlah ambil masaknya saja sebagai pedoman dan ada baiknya anda mengkaji Ulang dari kitab kitab Ulama wahabi jika memang mau kebenaran.
Mari kita simak kajian kami ciri khas wahabi sbb :
‘AQIDAH
————
1. Membagi Tauhid menjadi 3 bagian yaitu:
(a). Tauhid Rububiyyah: Dengan tauhid ini, mereka mengatakan bahwa kaum musyrik Mekah dan orang-orang kafir juga mempunyai tauhid.
(b). Tauhid Uluhiyyah: Dengan tauhid ini, mereka menafikan tauhid umat Islam yang bertawassul, beristigathah dan bertabarruk sedangkan ketiga-tiga perkara tersebut diterima oleh jumhur ulama‟ Islam khasnya ulama‟ empat Imam madzhab.
Melanjutkan Kuliah S2 Atau Menikah ?
17 Maret 2016
Cahaya Hati batal nikah s2, dilema s2, galau kuliah, indah pernikahan, indahnya pernikahan setelah kuliah, kuliah dan menikah, kuliah dan menikah itu indah, menikah, menikah atau kuliah s2, menikah dan kuliah, menikah s2, menikah saat s2, pasangan kuliah, pernikahan, S2, s2 atau menikah, s2 menikah Tinggalkan komentar
sahabatku semua yang dirahmati Allah. sebagai mahasiswa maupun mahasiswi menuju semester akhir di sebuah perguruan tinggi terkadang terlintas kuat keinginan untuk menyempurnakan separuh bagian agama seperti yang dicontohkan baginda nabi Rosulullah SAW dengan pernikahan. karena menggenapkan sebagian dien itu adalah bagian dari ibadah sedangkan ibadah itu tidak boleh ditunda-tunda. betul tidak? namun keadaan itu terpatahkan saat ada keinginan lain ingin melanjutkan study S2 dan S3 pun sama kuatnya. dilema tentunya, desakan kanan kiri akan menjadi pertimbangan kuat, apalagi melihat teman-teman sebayanya yang sudah menggendong anak tentu ini akan menjadi masalah tersendiri. disisi lain dari segi finansial mahasiswa baru lulusan S1 kebanyakan tapi tidak semua, masih mencari-cari sumber penghasilan yang cukup sekiranya untuk membangun maghligai pernikahan, mengingat saat ini mencari pekerjaan cukup sulit apalagi dengan kondisi Ekonomi yang sedang lesu seperti ini, seorang mahasiswa Freshgraduater yang masih sangat kebingungan dalam menentukan masa depannya. galau mungkin kata-kata itu menjadi tema mahasiswa akhir yang dalam tanda kutip masuk dalam situasi diatas. karena kita tahu menikah bukan cuma perkara akad, resepsi terus selesai. Kita harus siap secara mental, fisik, finansial terlebih ilmu sehingga tercapailah sakinah mawaddah warahah wabarokah. InsyaAllah. betul tidak ?
Apa yang harus diperbuat ?
Bagaimana menyikapinya ?
sebuah kisah mengawali artikel dibawah ini, semoga menginspirasi….
Tersebutlah seorang mahasiswi yang datang menemui dosennya, ia menghampiri dosennya itu dengan wajah yang muram, lalu berkata,
“Pak, beasiswa Program Magister dan Doktor saya lolos”.
Hanya itu saja kata2 yang keluar dari mulutnya, tanpa diikuti ekspresi apapun dari wajahnya, mengingat di luar sana berjuta – juta orang memimpikan pencapaian ini. Dan sang dosen tertegun, kemudian dia berkata,
Lupa dan terlupakan
16 Maret 2016
Cahaya Hati air laut, akherat selamanya, cinta allah, dunia sementara, ingat akherat, ingat Allah, lupa akherat, muhasabah, muhasabah diri, pengingat saat lupa Tinggalkan komentar
Sahabat semua yang dirahmati Allah. semua mungkin terlena dengan kemajuan teknologi yang begitu pesatnya, semua mungkin keasyikan dengan kemudahan informasi dalam genggaman layar kaca, mau cari apapun tinggal ketik muncul apa yang dicari. kemajuan zaman membawa kemudahan, kemajuan teknologi membawa perubahan cepatnya penyampaian sebuah informasi, tak khayal semakin maju sebuah negara pasti didukung dengan kemajuan salah satunya teknologi, plus minus yang dibawa kemajuan selalu menjadi problematika yang tak terpisahkan. tontonan bisa jadi tuntunan dan tuntunan banyak yg cuma sekedar tontonan, kondisi semacam ini menjadi sebuah realita akhir zaman. Apapun yang kita lihat di dunia ini selalu menggoda, keindahannya kecantikannya dan segala pernak-pernik yang ada. maka sungguh benar untaian mutiara nasyid “apa yang ada jarang disyukuri,apa yang tiada sering dirisaukan, nikmat yang dikecap baru kan terasa bila hilang, apa yang diburu timbul rasa jemu, bila sudah di dalam genggaman, dunia ibarat air laut diminum hanya menambah haus, nafsu bagaikan fatamorgana di padang pasir, panas yang membahang disangka air, dunia dan nafsu bagai bayang-bayang, dilihat ada ditangkap hilang”
Sahabat Dunia Akherat
10 Februari 2016
Cahaya Hati arti persahabatan, kata mutiara sahabat, pena, sahabat, sahabat dunia akherat, sahabat sejati, sahabat syurga, sahabat terbaik, tinta, waktu 1 Komentar
Pada Awalnya adalah secercah tinta. tetes hitam dari mangkuk tak bertepi yang jatuh diatas kertas putih bersih melalui ketajaman ujung sebuah pena. kemudian bercaknya mulai membentuk keberagaman huruf. sebuah proses penulisan tanpa akhir dan melalui keberagaman huruf tertulis, muncullah pemaknaan. maka sungguh beruntung mereka yang mampu membaca dan memaknai coretan dan tetesan tinta yang telah terbentuk.
dan sungguh suci Dia yang mengajar manusia dengan perantara sebuah pena (al-Qalam). Melalui pena, tinta dari lautan tak terhingga dapat membentuk forma-forma partikulir. Pena mengurat keberadaan melukis garis dan mengurung lengkung sehingga menghasilkan keberagaman dari realitas tunggal dan absolut. Pena menyurat apa yang tersirat karena pada akhirnya huruf-huruf yang beragam memiliki satu Realitas yang mengikatnya bersama. tak lain huruf tersebut adalah tetesan tinta, Oleh karena itu lautan tinta tak akan cukup tuk melukiskan keindahan KalimatNya, Karena keberagaman dari sebuah ketunggalan mutlak yg tak mengenal batas artikulasi..
(tinta, pena, waktu : penggalan sebuah epilog tulisan ismail Fajrie Alatas kandidat doktor Antropologi dan sejarah di University Of Michigan dalam buku Secercah Tinta, jalinan cinta seorang hamba dg sang pencipta, Al habib Lutfi bin yahya Pekalongan)
Kemuliaan hati adalah disaat kita merasa senang jika ditegur dan diingatkan oleh sahabat kita. Dan sahabat sejati adalah sahabat yang gemar mengingatkan disaat kita berbuat salah. Alangkah indahnya jika persahabatan dijalin dalam irama meningkatkan kualitas diri agar bisa semakin dekat kepada Allah SWT dan semakin cinta kepada Rasulullah SAW. Bukanlah disebut sahabat jika dia membiarkan diri kita terjerumus dalam kesalahan. Begitu sebaliknya , bukanlah disebut sahabat jika ia mendendam disaat kita mengingatkan dan menegurnya tatkala ia bersalah.
Sahabatku, ada sesuatu yang tersimpan di lubuk hati kita yang tidak tampak, kecuali disaat kita mendengar atau melihat sahabat kita bersalah. Yaitu rasa ingin menegur dan menyapanya karena merindukan kebaikan untuk sahabatnya tanda ketulusan dalam persahabatan. Sedangkan rasa enggan serta acuh tak acuh untuk menegurnya adalah tanda kekotoran hati saat bersahabat.
Ada sesuatu yang tersembunyi di lubuk hati kita yang tidak tampak kecuali disaat kita mendapat teguran dari teman kita kala kita bersalah. Yaitu kesombongan yang menjadikan kita tiba-tiba merasa dendam, marah serta sebal melihatnya dan tidak nyaman duduk disampingnya. (buya yahya)
Karena Sebuah Kecintaan
24 Januari 2016
Cahaya Hati Al-Imam Al-Hafiz Wajihuddin, cinta, cinta berujung cintaNYA, cinta kepada rosulullah yang dalam, cinta palsu, cinta seorang anak kecil, cinta terindah, karena Allah, maulid addibai, mencintai dengan indah, meraih cinta Allah Tinggalkan komentar
sebuah kisah menarik mengawali artikel ini…. semoga bisa diambil manfaatnya.
Pada zaman Al-Imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad Al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi Al-Syafie (Pengarang Maulid diba’i)di kala waktu siang Al-Imam ingin berziarah ke makam Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dari kota Yaman ke kota Madinah bersama para sahabat dan jama’ah nya.
Resensi Buku : Berbagi Cinta di 4 Kota
21 Januari 2016
Buku, Cahaya Hati beratnya perjuangan guru, berbagi cinta, berbagi cinta di 4 kota, carut marut pendidikan, cita-cita, Dewi Nurbaiti, Edwin Sholeh R, guru, guru di 4 kota, guru profesi mulia, guru sehari, Indie Publishing, indonesia bisa, indonesia mengajar, kelas inspirasi, kelas mengajar, kisah guru pedalaman, kisah inspiratif guru, Menginspirasi Seumur Hidup, relawan mengajar, Relawan Pengajar Tinggalkan komentar
Bismillahirrahmaanirrahim.
Alhamdulillah…
Alhamdulillahilladzi allafa baina quluubinaa fa ashbahnaa bini’matihi wa bi fadhlihi ikhwaanaa.
amma ba’du.
Sahabatku semua yang dirahmati Allah. sebelum memaparkan sedikit tentang kandungan isi dalam buku ini, teringat nasehat indah dari guru kita salah satu pengasuh ponpes lirboyo yang sekarang terbaring sakit, semoga Allah segera angkat penyakitnya. Amien. bunyinya seperti ini ;
“Teng ndunyo derajat paling dhuwur niku wong MULANG karo wong NGAJI.”
(Di dunia derajat paling tinggi itu adalah orang yang mengajarkan ilmu dan orang yang mempelajarinya/mengaji.) KH. M. Anwar Manshur.
sungguh alangkah indah jika hidup kita ini diisi dengan berbagai kemanfaatan. belajar dan tumbuh bersama dalam naungan kasih sayang, dipenuh dengan ukhuwah, mengaji mengkaji bersama berbagai macam seni problematika kehidupan, saling peduli, membantu, gotong royong dan cinta satu sama lain. sungguh hal ini bisa menggugurkan segenap dosa yang pernah kita lakukan, bahkan bisa jadi jadi amalan yang mampu mengantarkan kita menuju Syurganya. mari kita buka buku pemberi inspirasi ini.
Judul: Berbagi Cinta di 4 Kota.
Penulis: Dewi Nurbaiti
Penyunting : Edwin Sholeh R
Penerbit: Indie Publishing
Tahun terbit: 2015
Tebal: 106 Halaman
Bismillah, nama Dewi Nurbaiti sepertinya tidak asing ditelinga saya, jika membaca Majalah Intern Perusahaan tempat kami bekerja Nama beliau bisa dipastikan selalu ada dalam tim Redaksinya. Buku kecil yang penuh semangat ini, mengisahkan perjalanan Mbak Dewi (DNU) yang mencoba menjadi si Bolang, Bocah petualang di 4 kota berbeda. berpetualang, berkreasi, berexperimen untuk mencurahkan daya kemampuanya memberi inspirasi dalam sebuah program / gerakan yang dikenal dengan sebutan Indonesia Mengajar.
Kesiapan dan Persiapan Menikah
12 November 2015
Cahaya Hati aku mencintaimu karena Allah, bahagia berdua, bahagia karena cinta, bukan cinta biasa, cinta, dewasa, ilmu menikah, masa depan, menikah, menjemput bidadari, menjemput jodoh, pasangan hidup, persiapan menikah, rahasia illahi, rahasia jodoh Tinggalkan komentar
kapan menikah ?
pertanyaan ini akan sering ditanyakan orang, baik itu sahabat, orang terdekat maupun orang tua. problematika kesiapan menikah kadang perlu dipikirkan masak-masak, karena jika seseorang sudah memutuskan “siap” untuk menikah segala konsekuensi pra dan setelah nikah harus siap tentunya. sehingga menuju proses kedepan dapat diatasi dengan baik.
Salah satu ciri yang mempercepat pendewasaan diri seseorang adalah proses menuju pernikahan. salah satu cirinya kedewasaan ditandai dengan kesiapan menerima dan mengambil tanggung jawab maka menikah adalah contohnya kecilnya, tanggung jawab adalah sebuah komitmen yang siap dan harus diterima, bertanggungjawab terhadap diri sendiri, bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dimana kita tahu setiap keputusan pasti ada konsekuensinya masing-masing. jika sudah demikian bisa diartikan telah memiliki kesiapan dalam menerima dan menghadapi realitas, kemampuan mengendalikan ego dan emosi, dan sikap yang tidak hanya mementingkan diri sendiri, hal semacam inilah yang akan mendewasakan kedewasaaan seseorang.
Download 184 kitab Ulama Indonesia
4 November 2015
Cahaya Hati, Kitab 100 kitab, kitab karya ulama indonesia, kitab kitab, kitab kuning, kitab nusantara, kitab ulama indonesia, ulama indonesia Tinggalkan komentar
Download 184 Kitab Karya Ulama Indonesia
Download 184 Kitab Karya Ulama Indonesia
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله , والصلاة والسلام على رسول الله , وعلى آله وصحبه ومن والاه. أما بعد :
فهذا ما تيسر لي في جمع الروابط لتحميل الكتب التي ألفها علماؤنا الإندونيسيون القدماء أو الجدد.
وأسأل الله أن ينفع به مسلمي أندونيسيا خاصة ومسلمي العالم عامة, وعسى أن يجعله في ميزان حسناتي وحسنات والدي ومن له فضل علي في هذا العمل المبارك.
Saat realitas jauh dari Idealitas
15 Oktober 2015
Cahaya Hati dilema, ideal, idealis, kondisi ideal, realita, realita kehidupan, tantangan hidup, tujuan hidup, visi hidup Tinggalkan komentar
Saat doa tak kunjung di kabulkan
saat Realitas jauh dari idealitas
kita seakan ingin menyaingi kehendak Allah
Mendahului takdir Allah
Kurang percaya dengan Qodo dan Qodar Allah”
QS. Al-Syams [91]: 8. Yang artinya kurang lebih demikian “maka Allah mengilhamkan jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan.”
“Idealis itu baik, namun harus tetap Realistis”
Sahabatku, Melakukan yang terbaik, mendapat yang paling baik dan menjadi yang terbaik selalu menjadi pilihan yang tak bisa dilepaskan, jika dihadapkan pada pilihan, maka seringkali pilihan itu akan menjadi pilihan terbaik untuk dipilih. karena disisi lain dalam kehidupan setidaknya ada oposisi biner (binnary opposition) yang bertentangan satu sama lain. contohnya banyak sekali, Ada siang, ada malam, indah-buruk, cantik-jelek dan sebagainya. Idealitas realitas juga merupakan dua hal yang berbeda. Idealitas mendambakan tatanan jagad yang serba, superior, indah, bagus dan bernilai tinggi.













































Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.