danbo baik hatibismillahirahmanirahim..
aku lahir ke dunia atas izin-Mu
lahirku saat Rasul dan sahabat telah tiada
para tabi’in dan tabi’ut tabi’in juga telah meninggalkanku
zamanku adalah zaman dimana pemerintahan islam tidak lagi berkuasa
aku terbit ditengah masyarakat islam
namun islam tiada lagi dalam hati dan hidup mereka.!
namun aku bersyukur, karena masih ada yg mau melihat islam bersinar kembali
aku kuatkan azzam untuk menyertai mereka
coba sekuat tenaga dan upaya untuk menggerakkan generasiku yg telah lumpuh ini..
generasi seuisaku yg sakit, lalai dg hiburan dan asyik memuaskan nafsu..!
sibuk dg cinta yg dipenuhi noda !
aku takut, aku lemah untuk membimbing mereka, kusadar akupun tiada sempurna..
namun aku sadar.. bahwa tugas besar ini adalah wajib, dan tidak memerlukan insan yg sempurna untuk mengembannya..
karena hakikatnya tiada manusia yg suci dr dosa..!

dan tugasku adalah berusaha.. gagal dan jatuh.. dicela dan tidak diterima.. itu perkara biasa..
aku berdoa supaya diberi ketetapan hati.. bukan niat harta yg kucari.. bukan juga karena nama ingin dikenal sebagai insan yg baik dan mulia (naudzubillah)
cukuplah RIDHA Allah sebagai harga.. ya Allah.. bantulah hambaMu ini,
sadarkanlah KEMBALI generasku ini ya ALLAH, bangunkanlah kembali umat ini..
aku yakin.. islam pasti akan kembali, karnanya aku takkan berhenti..”katakanlah ‘inilah jalanku dan orang2 yg mengikutiku mengajak kepada Allah dg yakin.. mahasuci Allah, dan semoga aku tidak termasuk orang – orang musyrik”

sahabat yang dirahmati Allah.

sebagaimana firman Allah s.w.t.: “Wal mu’minuna wal mu’minaatu ba’dhuhum auliyaa’u ba’dh ya’muruuna bil ma’rufi wayanhauna anil mungkar.” Yang bermaksud: “Orang-orang mukmin lelaki dan perempuan setengah menjadi wali pembantu pada setengahnya, menganjurkan kebaikan dan mencegah dari mungkar.

Di era globlalisasi yang semakin kompetitif disegala aspek kehidupan ini ternyata tidak cukup hanya menjadi orang baik. alasanya apa? Memiliki niat baik maupun menjadi orang baik, saja belum cukup untuk bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat di sekitar kita. Kita membutuhkan dua faktor penting lainnya, yaitu perjuangan dan pengorbanan. perjuangan untuk memperjuangkanya, dan pengorbanan (keihlasan) untuk mewujudkan semua itu. kita bisa lihat betapa banyak orang baik di sekitar kita tetapi tidak bisa membuat perubahan besar yang berarti. Mereka tidak korupsi, mereka rajin ibadah, mereka rajin bekerja tetapi adanya seperti tidak adanya. Mereka baik secara individu, sayangnya mereka tidak memberi dampak besar bagi perusahaan, instansi atau lingkungannya terlebih bangsa dan negaranya.

memang bisa jadi benar kutipan kata dari pak Ahok gubernur jakarta : “Di Jakarta jangan cuma jadi orang baik. Jadi orang baik enggak cukup tahu enggak. Kamu harus tegas”

pernyataan diatas jika diaplikasikan dalam ruang lingkup sektor pemerintahan mungkin itu sangat tepat sekali, tahu sendiri kehidupan keras kota metropolitan yang menjadi ibukota negara indonesia, apalagi masalah akut hukum, birokrasi, undang-undang dsb yang sudah menjadi rahasia umum ribet serta rumet banyak oknum yang bermain ikut andil mengambil bagian dari kesempatan yang ada, dinegara kita saat ini sebenarnya banyak orang baik, bahkan terlalu sangat baik. pribadi jahat juga tidak kalah banyaknya, namun perlu diingat banyak pula orang baik. Sayangnya kebaikan orang lain sering dimanfaatkan oleh orang-orang yang berkehendak buruk., jika orang baiknya terlalu memble maka bisa jadi makanan empuk orang jahat yang terorganisir secara system, ironi sekali. memang kadang ketegasan itu perlu, tapi tidak selalu ketegasan dengan diiringi keegoisan, kemarahan, akibatnya fatal banyak dibenci, dimusuhi bahkan ingin selalu disingkirkan, lalu kalau begitu harus bagaimana ? kembali ke kaidah sederhana, “sampaikan yang ma’ruf (baik) dengan cara ma’ruf ” setuju tidak ?

sahabat semua yang baik

Kita mungkin lebih banyak berharap orang lain berbuat kebaikan kepada kita, tetapi jarang sekali kita berfikir bagaimana kita berbuat yang terbaik kepada mereka, apa penyebabnya ? sifat egois membuatmu kikir untuk melakukan dan membantu kebaikan kepada saudaramu, sahabatmu bahkan orang lain yang tak kamu kenal.

makanya mulai smaat ini, mulailah untuk senantiasa memberikan dan berbuat kebaikan kepada orang lain. Lakukanlah dengan cara sederhana misalnya menyingkirkan duri dijalan agar tidak terkena kaki orang yang lewat. tak perlu menjadi pribadi yang sosial update, apa-apa di update, di kritik tapi tanpa tindakan sama sekali. pribadi seperti ini tengah booming ditengah kehidupan serba canggih ini. lakukanlah yang sederhana-sederhana saja dengan tindakan nyata, kemudian cobalah rasakanlah bagaimana suasana hatimu ketika engkau berhasil melakukan sesuatu yang terbaik itu? sesungguhnya berbuat baik untuk orang lain adalah cara untuk mencapai kebahagian dan kesempurnaan jiwa.

diterangkan dalam hadist

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman pada hari Qiyamat : “Wahai anak Adam, Aku sakit namun kamu tidak menjenguk Ku”. Ia berkata : “Wahai Tuhan saya, bagaimana saya menjenguk Mu sedang Engkau adalah Tuhan semesta alam ?”. Dia berfirman : “Tidakkah kamu mengetahui bahwa hambaKu Fulan sakit, namun kamu tidak menjenguknya ?, Tidakkah kamu mengetahui, seandainya kamu menjenguknya niscaya kamu mendapati Aku di sisi nya. Wahai anak Adam Aku minta makan kepadamu namun kamu tidak memberi makan kepadaKu”. Ia berkata : “Wahai Tuhan saya, bagaimanakah saya memberi makan kepadaMu, sedangkan Engkau Tuhan semesta alam ?”. Allah berfirman : “Tidakkah kamu mengetahui bahwasanya hambaKu si Fulan minta makan kepadamu, tetapi kamu tidaklah memberi makan kepadanya ? Apakah kamu tidak mengetahui bahwasanya seandainya kamu memberi makan kepadanya, niscaya kamu mendapatkannya di sisi Ku ? Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tapi kamu tidak memberi minum kepada Ku”. Ia berkata : “Bagaimanakah saya memberi minum kepada Mu sedang kamu adalah Tuhan alam semesta ?”. Allah berfirman : “Hamba Ku si Fulan minta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya minum, niscaya kamu menemuiKU di sampingnya”.

kalimat “kamu menemuiKU di sampingnya”. Allah tidak mengatakan itu seperti sebelumnya, karena Allah bersama orang yang hatinya hancur seperti orang yang menderita sakit, kelaparan dsb dalam hadis lain dikatakan “dalam setiap hati yang basah terhadap pahala”

memberi makan dan minum kepada orang yang haus termasuk tindakan atau perbuatan baik bagi orang lain (yang butuh) menjenguk orang sakitpun demikian juga, maka lakukanlah dengan baik.

dalam kisah lain diterangkan bahwa Allah memasukkan seorang wanita pelacur dari bani israel kedalam syurga, karena orang itu memberi minum seekor anjing yang kehausan. lalu bagaimana dengan orang yang memberi makan dan minum kepada sesamanya, serta membantu meringankan beban kesulitan mereka ?

diceritakan pula yang lain bahwa ibnu mubarak punya tetangga seorang yahudi, ia selalu memberinya makan orang yahudi itu terlebih dahulu sebelum memberi makan kepada anak-anaknya sendiri. ibnu mubarakpun memberikan pakaian kepadanya. lalu suatu ketika ada orang menawar rumah orang yahudi itu, tetapi oleh orang yahudi dijual mahal. “Rumah ini kujual dua ribu dinar” kata penawanya ” Mahal Benar? jawab yahudi “Ya, karena seribu dinar harga rumahku dan seribu dinar karena aku bertetangga dengan ibnu mubarak yang baik hati” ibnu mubarak mendengar itu lalu berdoa kepada Allah,”Wahai Allah, tunjukkanlah ia kejalan islam,” Akhirnya tetangga yahudi itupun masuk islam atas ijin Allah swt.

diceritakan pula. bahwa suatu hari ibnu mubarak pergi haji bersama rombongan.ia melihat seorang wanita sedang mengais ngais sisa makan ditempat sampah. Ibnu mubarak lalu menyuruh pembantunya menanyakan kenapa wanita itu melakukan hal yang demikian, wanita itu menjawab sambil menangis “Sesunggunya kami tidak punya apa-apa selama tiga hari, kecuali apa yang bisa kami pungut dari tempat sampah” mendengar ucapanya itu, ibnu Mubarak lalu membagikan perbekalannya didesa tersebut, ia lalu kembali ke kampungnya dan menunda perjalan hajinya, dalam mimpinya ia seakan-akan didatangi seseorang dan berkata “Sesungguhnya hajimu mabrur dan semoga pula dosamu diampuni”

sungguh indah bukan kebaikan akan berbuah manis, kebaikan berbuah kebaikan-kebaikan yang lain

sahabat semua yang dirahmati Allah

Untuk menemukan orang yang baik hati, sangat mudah dan kamu sendiri bisa menjadi orang yang baik hati. Sebab, untuk menjadi orang yang baik hati, cukup melakukan yang baik,menolong serta memberikan perhatian dan kasih sayang maka Anda akan disanjung-sanjung sebagai orang yang baik hati. namun apa itu cukup untuk kemajuan sebuah bangsa ?

Kebaikan saja tidak cukup untuk jadi bangsa yang besar. Butuh kedamaian dan toleransi sebagai penguatnya. (Susilo Bambang Yudhoyono)

Satu kebaikan saja tidak cukup. Kebaikan harus dilakukan secara berkelanjutan, kontinu dan diulang-ulang.
Hingga kita terbiasa melakukan  hal baik. Namun, jika kamu hanya menunggu dirimu siap untuk melakukan kontinuitas dalam berbuat kebaikan. Maka… tak akan ada hasil.

memang kita tahu, Tidak ada hasil yang maksimal dari menunggu dan berdiam diri saja.
Minimal  mulai dulu dengan melakukan, walau hanya satu kebaikan kecil. Karena terkadang satu saja sudah cukup daripada tidak sama sekali.

manusia itu juga perlu ‘iman” untuk mencapai aman, tenteram dan barokah. Bukan hanya ‘iman’, yang percaya adanya sang pencipta, pada Allah saja, tetapi yang diiringi  dengan memenuhi dan menjalankan kewajiban-kewajiban, syariat-syariat, dan batasan-batasan. lantas diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam kebaikan-kebaikan “amar ma’ruf nahi munkar”

tanda suatu kebaikan dalam diri adalah selalu berfikir positif ” khusnudzon” namun ini pula ada sebuah titik kelemahan yang mana jika tidak tahu cara menempatkanya, karena selalu berpikir baik dan positif mudah sekali dikendalikan oleh sesuatu, seperti media dan opini publik yang dibentuk oleh sekelompok orang. Mudah sekali kita ini terombang-ambing oleh keadaan demi keadaan yang berganti-ganti sesuai kepentingan seperti begal-lah, kpk-lah,asap-lah, resufle-lah, pendidikan-lah, ekonomi-lah, isu SARA lah dan banyak hal lain yang dikendalikan guna menciptakan suatu paradigma baru dimasyarakat, makanya banyak kyai yang menilai “kalau media itu 99.99 % “dobol” (bohong)”.

baik saja belum cukup bisa dikatakan baik, Tidak korupsi misalnya juga belum cukup baik kalau kita masih membiarkan orang lain berbuat sesukanya padahal dia bisa mencegah paling tidak melaporkannya.
baik saja belum cukup bisa dikatakan baik, jika kebaikannya hanya saja untuk dirinya sendiri sedangkan lingkungan sekitar, bangsa dan negaranya memerlukan suatu tindakan nyata untuk perubahan ke arah lebih baik.

memang sebagian orang banyak yang memilih “wait dan see” sebagai bentuk aman, ketidakpastian  hukum, aparatur penegak hukum dan kombinasi keduanya kadang menjadi faktor utamanya. indonesia butuh figur yang mampu memberi keteladanan nyata, bukan janji manis yang penghias bibir semata, Keteladanan memang sangat penting, namun perlu juga dengan bahasa lisan yang perlu dikatakan (tegas). bahkan bahasa tubuh yang perlu dilangkahkan (bertindak). di lingkungan kita Masih banyak orang yang merasa bahwa diam itu diterjemahkan sebagai bahasa benar, iya dalam beberapa kasus diam itu selamat, benar dan aman, padahal bisa saja ketidak “diam”nya mampu memberi kesempatan untuk mengadakan refleksi dan perubahan diri.

sahabat yang dirahmati Allah.

Jangan menunggu waktu luang untuk berbuat baik, Tapi jadikanlah setiap waktu baik untuk melakukan kebaikan, peluang untuk beramal sholeh, peluang untuk  sesuatu yang indah. Silahkan mengundur waktu untuk tobat, sekiranya mereka mampu memundurkan waktu meski sedetik saja bila ajal menjemputnya. tak bisa.. sungguh kebaikan harus segera dilakukan dengan cara yang baik tentunya.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meriwayatkan dari Rabb-nya Azza wa Jalla, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allâh menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Allâh tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menuliskannya sebagai satu kesalahan.”
(HR. al-Bukhâri dan Muslim)

Maka gunakanlah karunia waktu dan sisa umur dari Allâh Ta’ala ini sebaik mungkin, Jangan menunggu-nunggu.! Jangan mengundur-undur. apalagi untuk suatu kebaikan.

Meski….
Terkadang kebaikan kita kepada orang lain, di balas dengan keburukan,.
Tetapi tetap lah bertahan..
Tidak ada kebaikan yg kalah di akhir waktu. . .
Kebaikan tidak selamanya di pandang baik,
tapi setidaknya, kebaikan tidak bisa di lakukan setiap orang ..
Jadi Bersyukurlah dengan kebaikan kita hari ini.

“Jika Anda membuat seseorang bahagia hari ini, anda juga membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat ia mengenang peristiwa itu.” Adam smith.

“kita tidak tahu amal apa yang mampu mengantarkan kita pada syurga, namun kita menyakini bahwa satu kebaikan yang tulus akan berbalas syurga.”

“Awalilah yang baik dengan kebaikan”

ya Rabb, engkau maha tahu keburukan apa yang sudah kami lakukan
ya Rabb engkau maha melihat, kesalahan apa yang kami perbuat..
ya Rabb engkau maha mengawasi dosa dan maksiat apa yang sudah kami tempuh,
ya Rabb, ketika kami harus memohon perbaikan hidup dan kehidupan kami, kami merasa malu sebab kesalahan dan dosa kami..
ya Rabb, ketika kami mengadu terhadap persoalan hidup dan kehidupan yang menghimpit kami, kami merasa malu sebab keburukan dan maksiat kami…
karena itu ya allah, Ampunanmu….pertolonganmu,… maafmu….adlah segala bagi kami.
semoga bermanfaat.

Bekasi, 07 November 2015.