Beranda

Pastikan Karena Allah

1 Komentar


karena AllahBismillahirahmanirahim.

Sahabatku yang dirahmati Allah. Manusia bukan pemilik dunia. Apabila tiba masanya, manusia pasti meninggalkan dunia dan menuju ke akhirat. Kehidupan manusia di dunia begitu pendek dan seketika apabila dibandingkan dengan kehidupan di akhirat yang tiada penghujungnya. Alangkah malang, alangkah menyesalnya siapa saja yang terlalu mengejar dunia dan membelakangi akhirat karena kebimbangan dalam hatinya, kelak tiada sepohon amal pun yang dapat ditunainya. Itu adalah hakikat kehidupan di dunia yang perlu kita renungi bersama. Dalam keadaan tersempit, kau dikelilingi oleh masalah dan tidak memiliki jalan keluarnya, disitulah kau akan merasakan hanya ALLAH lah yang memiliki jalan keluar untukmu.

sahabat, Bila kita ingin mendapatkan ketulusan dan kasih sayang di dunia ini, maka berikanlah ketulusan dan kasih sayang dari hati kita disertai niat karena Allah. Bila kita ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain, maka berikanlah kebaikan dari diri kita karena Allah. Hal ini berlaku pada siapa saja dan berlaku pada segala aspek dalam perjalanan kehidupan. Karena prinsipnya Hidup akan memberikan apa yang telah kita berikan kepadanya, maka sebenarnya hidup ini bukan suatu kebetulan. Hidup adalah pantulan dari diri kita, juga bunga dari diri kita. Apa yang kita tanam akan kita tunai, jika menanam kebaikan akan menuai kebaikan, jika menanam keburukan, keburukan juga yang didapat, hidup akan terasa indah jika kita mampu memberikan keindahan untuk sesama. Hidupmu indah cobalah engkau rasakan, bukan merana cobalah engkau bedakan, Allah berikan yang terbaik untuk hamba-Nya, karena Ia mencintai semua hamba-Nya. Jangan gundah gulana Allah bersama kita. betul tidak ?

Rasulullah SAW bersabda, “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memberinya cobaan. Jika dia bersabar, maka Dia akan memilihnya. Dan, jika dia rela (menerima cobaan itu), maka Dia akan mensucikannya.”
(HR Ad-Dailami melalui jalur Ali bin Abi Thalib).

Begitulah kehidupan didunia, semuanya diselimuti dengan ujian dan cobaan dan keindahan itu selalu diliputi cobaan, barang siapa yang bisa melewatinya, dialah orang-orang pilihan tuhan, pilihan Allah, orang orang yang pantas meraih ridhonya untuk memasuki syurganya.

sebuah kisah menarik mengawali artikel ini, semoga bisa diambil manfaatnya…

Dikisahkan sebagai berikut : Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena keperluan di rumah makin besar.

baca kisah cahaya hati selengkapnya…

Islam dalam kepungan paham Liberalisme, Pluralisme dan Radikalisme

Tinggalkan komentar


islam-vs-sekulerbismillahirahmanirahim

sahabat semua yang dirahmati Allah, beberapa akhir ini pemberitaan tentang ham, pernikahan beda agama, maupun isu transgender merebak diberbagai pemberitaan media kita, bahkan kelompok teroris yang memperjuangkan islam dengan dalih khilafah namun melakukan aksi kekerasan, pembunuhan pun tak luput darinya. jika kita telisik lebih jauh sebenarnya apa yang sedang terjadi dalam kondisi perkembangan islam dimasa kini dan masa depan seolah-olah ada yang sengaja membenturkan antara ham dengan syariat islam, seolah-olah ada yang berusaha menggeser nilai-nilai nasionalisme dengan radikalisme bersembunyi yang mengatasnamakan islam. ya menarik memang untuk dibahas lebih mendalam sehingga mampu menambah khasanah pengetahuan keislaman kita. lalu pertanyaanya..?

bagaimana cara kita menyikapinya ?
bagaimana agar kita tidak terpengaruh olehnya ?
Apa bahayanya bagi perkembangan islam di indonesia?
mari kita kupas bersama semoga dapat penjelasan yang baik dari ketidaktahuan kita…. 

sudah kita ketahui bahwa dewasa ini sedang berlangsung perang terbuka dalam pemikiran (ghazwul fikri) pada tataran global. Melalui sejumlah kampanye dan agitasi pemikiran, seperti perang melawan terorisme dan promosi ide-ide liberalisme politik dan ekonomi neo-liberal, Amerika Serikat sebagai kekuatan dunia berupaya menjinakkan ancaman kelompok-kelompok radikal, memanas-manasi pertikaian di antara kelompok radikal dan moderat dalam tubuh umat Islam, serta menyeret umat Islam dan bangsa ini ikut menjadi proyek liberal mereka.

baca selengkapnya disini…….

Tuhan…

Tinggalkan komentar


SONY DSC

TUHAN

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh mengingat kau dengan penuh seluruh

Lainnya

bersandar pada apa engkau?

4 Komentar


Tiada keberuntungan yang sangat besar dalam hidup ini, kecuali orang yang tidak memiliki sandaran, selain bersandar kepada Allah. Dengan meyakini bahwa memang Allah-lah yang menguasai segala-galanya; mutlak, tidak ada satu celah pun yang luput dari kekuasaan Allah, tidak ada satu noktah sekecil apapun yang luput dari genggaman Allah. Total, sempurna, segala-galanya Allah yang membuat, Allah yang mengurus, Allah yang menguasai.

Adapun kita, manusia, diberi kebebasan untuk memilih, “Faalhamaha fujuraha wataqwaaha”, “Dan sudah diilhamkan di hati manusia untuk memilih mana kebaikan dan mana keburukan”. Potensi baik dan potensi buruk telah diberikan, kita tinggal memilih mana yang akan kita kembangkan dalam hidup ini. Oleh karena itu, jangan salahkan siapapun andaikata kita termasuk berkelakuan buruk dan terpuruk, kecuali dirinyalah yang memilih menjadi buruk, naudzubillah.

Sedangkan keberuntungan bagi orang-orang yang bersandarnya kepada Allah mengakibatkan dunia ini, atau siapapun, terlampau kecil untuk menjadi sandaran baginya. Sebab, seseorang yang bersandar pada sebuah tiang akan sangat takut tiangnya diambil, karena dia akan terguling, akan terjatuh. Bersandar kepada sebuah kursi, takut kursinya diambil. Begitulah orang-orang yang panik dalam kehidupan ini karena dia bersandar kepada kedudukannya, bersandar kepada hartanya, bersandar kepada penghasilannya, bersandar kepada kekuatan fisiknya, bersandar kepada depositonya, atau sandaran-sandaran yang lainnya.

baca selengkanya..

%d blogger menyukai ini: