Beranda

Merakit Mesin Torak With CATIA V5R17

1 Komentar


mesin torakMata kuliah System dan basis data Cad oleh Bapak Hengki Rahmanto ST,. M.Eng

UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI

Pada latihan ini kita akan belajar membuat sebuah “assembly system” dari mekanisme sederhana mesin bakar. Di dalam system assembly ini akan terdiri dari empat (4) part:

1.    Cylinder (silinder)
2.    Piston (torak)
3.    Connecting Rod (batang penghubung)
4.    Crank Shaft (poros engkol)

DOWNLOAD MATERI SELENGKAPNYA DISINI

Latihan  ini akan terdiri dari beberapa beberapa bagia kita akan membuat
part – part tersebut (modul part design), dilanjutkan dengan merakit part tersebut (modul
assembly design) dan yang terakhir kita akan menggerakkan system assembly tersebut
berdasarkan derajat kebebasan (degree of freedom / DOF) yang akan kita tentukan
(modul DMU Kinematics).
Setelah mengikuti latihan ini di harapkan dapat memahami :
1.    modul part design
2.    modul assembly design
3.    modul DMU kinematics (digital mock up)

semoga bermanfaat.

Proses pembuatan connecting rod

2 Komentar


mata kuliah Proses Produksi with Dr.Eng.Ir. RUDI SUHRADI RACHMAT, M.Eng
Connecting Rod merupakan suatu komponen penting dalam sebuah mesin yang berfungsi sebagai penerus daya dari piston ke poros engkol dan bekerja pada suhu tinggi dalam ruang bakar. Ditinjau dari kondisi system kerja yang demikian maka pemilihan material dan proses pembentukan dalam proses produksi connecting rod sangatlah penting, dimana material harus dapat memenuhi syarat-syarat diantaranya : tahan terhadap suhu tinggi, kekuatan tahan aus dimana proses pembentukan yang dipilih adalah proses penempaan. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk merancang proses produksi connecting rod dengan proses forging. Pada proses produksi ini ada beberapa hal yang direncanakan antara lain menentukan volume dan berat benda kerja, perhitungan gaya yang terjadi dan daya yang bekerja pada setiap tahapan proses penempaan dan menentukan dimensi dan toleransi pada proses pemesinan. Bahan yang akan digunakan pada proses produksi connecting rod adalah baja dengan standart SAE 4140 yang mempunyai kekuatan tarik δ = 100 Kg/mm?, serta mengandung unsure paduan antara lain : Carbon = ( 0,38 ? 0,43%), Mangan (0,75 ? 1,0%), Phosfor (<0,040%), Sulphur (<0,040%), Silikon (0,20 ? 0,35%), Chromium (0,80 ? 1,10%). Proses produksi connecting rod dengan metalurgi serbuk ini menggunakan penempaan yang dilakukan secara umum adalah melalui tahap edging, blocking, finishing, pada tahap ini terjadi pembentuksn sirip sepanjang sisi connecting rod. Setelah proses penempaan selesai maka akan dilakukan proses pemotongan sirip dengan proses trimming dan dilanjutkan dengan proses pemesinan yaitu milling dan drilling.
proses pembuatan connecting rod

FORGED CONNECTING ROD ( STANG PISTON TEMPA )

Proses pembentukan connecting rod dengan cara pemukulan / penekanan termasuk jenis closed die forging. Peralatan yang digunakan yaitu ; Drop Hammer, Hidraulic, dansekrup penekan.

Prosesnya Closed-die forging dengan flash.

Tahapan dalam proses pembuatan Forged Connecting Rod efinisinya :

Bahan awal tempa dibuat dari densifikasi bahan dasar yang dipanaskan secara terus-menerus dengan proses sekali pukul. Sehingga strukturnya sangat padat dan sesuai untuk pemakaian yang tinggi dimana daya tahan yang tinggi dan kekuatan diperlukan.

Langkah awal dari proses ini yaitu untuk menyeragamkan bentuk dari bahan tempa menyerupai bentuk akhir. Kemudian dipanaskan di dalam dapur yang terkontrol. Kebanyakan dalam produksi otomatis, bahan dipanaskan kemudian dilanjutkan dengan proses penempaan pada cetakan agar menghasilkan bentuk struktur yang padat.
Bahan dikontrol secara intensif agar mengisi cetakan secara penuh dan meminimalisasi material yang terbuang (flash) yang biasanya terjadi pada penempaan umum.
Hemat energi adalah keuntungan dari proses tempa yang langsung diikuti dengan proses pemanasan, mengurangi pemanasan kembali.

%d blogger menyukai ini: