sahabatku semua yang dirahmati Allah, mempunyai istri yang cantik pastinya keinginan setiap laki-laki, namun terkadang karena melihat cantiknya saja sering kali mata lelaki salah memilih, orang-orang berkata, “Ah cantik itu relatif” begitulah ada sebagian orang berpendapat demikian, memang cantik tidak hanya dilihat dari fisiknya saja namun cantik hatinya itulah yang sebenar-benarnya cantik, apalagi jika mempunyai istri yang rajin sholat malam, gemar tadarus Alquran, cerdas pengetahuan. pandai dalam memasak, wah lelaki mana yang tidak beruntung mendapatkan wanita seperti itu…iya to tidak kawan?
sebuah kisah, doa istri sholehah….
Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu’ berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.
Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.
Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang ta’jub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.
Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa ‘Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama’a bainakuma fii khairin’ mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.
Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.
Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangung mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.
Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya. Oh…segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah ‘ala kulli halin. “Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban.”
Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. “Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku.” Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.
Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, “Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini.” Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah ta’ala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.
Sang suami menuturkan, “Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyu’annya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku.”
Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Qur’an yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.
Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.
Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.
Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.
Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi da’i besar di kota Madinah.
Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan “bukan permata biasa”. (Dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan
indahnya bermunajat
di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam
perjalanan panjang
menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga
melupakan aku pada cinta hakiki
dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahawa hati-hati ini
telah berhimpun dalam cinta
pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah
bersatu dalam dakwah
pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah
ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah
jalan-jalannya. Penuhilah
hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah
pudar. Lapangkanlah dada-dada
kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan
keindahan bertawakal di jalan-Mu.
semoga bermangfaat…
Apr 20, 2012 @ 09:50:49
Buset gan pusing ane bacanya tulisannya gak jelas.
SukaSuka
Apr 20, 2012 @ 10:44:15
subhanallah…..
SukaSuka
Sep 10, 2012 @ 21:47:52
Nice post!
SukaSuka
Sep 24, 2012 @ 15:31:27
Ya Rabb jadikan aku separuh dari wanita shaleha itu..jika engkau tidak mengijinkan aku seutunhya sepertinya…aku ingin menuju surgamu bersama kekasihku ( suami ) Ya Rabb…..ijinkan kami…..
SukaSuka
Sep 24, 2012 @ 15:35:58
Ya Rabb jadikan aku separuh dari wanita shaleha itu..jika engkau tidak mengijinkan aku seutunhya sepertinya…aku ingin menuju surgamu bersama kekasihku ( suami ) Ya Rabb…..ijinkan kami…..
SukaSuka
Okt 03, 2012 @ 15:46:14
aamiin
SukaSuka
Okt 23, 2012 @ 01:20:50
subhanallah…
ya Rob doaku hari ini adalah, ku berharap dalam pandangan ku kekasihku menjadi wanita sholihah yang engkau ridoi ya Rob…
SukaSuka
Nov 17, 2012 @ 02:26:26
Suhanallah
artikel yg di sampaikan oleh anda sangat bermanfaat sekali
SukaSuka
Nov 17, 2012 @ 02:29:42
Subhanallah” artikel yg di sampaikan oleh anda sangat bermanfaat sekalih bgi kaum hawa
SukaSuka
Nov 18, 2012 @ 20:09:58
alhmdulillah, semoga bermanfaat…
SukaSuka
Nov 20, 2012 @ 17:30:09
subahallah maha besar kuasaan allah tida yang bisa tertandingi
SukaSuka
Nov 22, 2012 @ 19:54:19
Ane yg biasa silent rider di blog otomotif, pgn rasanya mampir lg ke warung ini..dulu sempet baca,sempet komen juga.. Mas artikelnya selalu menyentuh qalbu. Request artikel tentang galau karna cinta mas..hehehe becanda saya 😀 sukses mas!
SukaSuka
Des 06, 2012 @ 11:01:44
subhanallah…thanks for sharing… mohon ijin co-paste? 🙂
SukaSuka
Doaku untukmu sayang (doa istri sholehah) « Bahtera Mahabbah
Des 06, 2012 @ 11:06:14
Des 07, 2012 @ 17:24:39
Yaa Rabb.. Subhanallahnya menjadi istri yang demikian.. 😥 hikss
Semoga bisa melakukan hal yang sama untuk suamiku nanti..
SukaSuka
Des 07, 2012 @ 17:27:59
semoga…allah meridhoi
SukaSuka
Des 09, 2012 @ 05:44:00
Ya aLLah …
Sprti permata istri yg ku inginkan, yg mnjdi pnyejuk lara
Saling mnsehati dlam urusan agama ….
Yg taat pd agamanya, pd suaminya ….
SukaSuka
Jan 12, 2013 @ 22:10:07
saya heran gan, dari cerita awal saya pikir pengarang cerita ini adalah orang salafy yang mengharamkan musik, namun diujung cerita diberikan doa robitho yang merupakan lagu dan juga bid’a hasan al-bana membuat wirid doa robitho…. ckckckckckck
SukaSuka
Jan 13, 2013 @ 08:07:44
?
SukaSuka
Jan 28, 2013 @ 15:41:05
jadikanlah aku menjadi istri yang terbaik buat suami dan anak2q ……
SukaSuka
Jan 29, 2013 @ 13:37:27
Subhanallah!
SukaSuka
Mar 11, 2013 @ 15:08:39
subahanallah hebat a mnjadi seorang istri yg gk prnh luput atas nikmat allah
SukaSuka
Mei 07, 2013 @ 17:11:18
allah….ijinkanlah aku kembali kepadamu…..
dan ya allah jangan engkau gelincirkan aku setelah aku mendapat petunjuk
SukaSuka
Agu 25, 2013 @ 16:20:35
ya raab ampuni dosaku kpd suamiku dan jadikan aku istri yg sholehah ya allah amin
SukaSuka