bismillahirahmanirahim. sahabtku semua yang dirahmati Allah, setelah engkau tadi membaca betapa mulianya seorang ibu, yang tak bisa digantikan apapun, allah pun mengistimewakan ibu dengan doa yang cepat diijabahi, bahkan seribu ulama jika dikumpulkan terus berdoa bersama takkan mampu menyaningi doa seorang ibu yang tulus, betapa mulianya ibu bukan? lantas jika engkau berbuat salah kepada ibu terus mereka mendoaakan yang buruk padamu? apakah juga langsung dikabulkan Allah ? seperti cerita malin kundang? kasihan kan anaknya? nah doa semacam inilah yang seharusnya dihindari untuk diucapkan… sebuah kisah doa ibu kepada anak yang durhaka Dahulu kala ada seorang pemuda di negri Arab yang dihormati orang sekitarnya karena kebaikannya dan amalnya. Ilmunya pun tinggi, ibunya sangat bangga padanya. Suatu hari, anaknya meminta izin untuk peergi ke Mekah, ia ingin menimba ilmu di sana. Namun sang ibu merasa keberatan. Ibu nya takut kesepian, ditambah anaknya yang akan tinggal di mekah dalam beberapa tahun.
“ Ya Tuhanku, lapangkanlah untuku dadaku, dan mudahkanlah untuku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”
kawanku semua yang dirahmati Allah, apa hikmah dari cerita ini, bahwa setiap ada akibat pasti ada sebab, seorang ibu takkan pernah mendoakan yang buruk bagi anaknya jika anaknya patuh dan sayang kepada orang tuanya terlebih ibu, Doa seorang ibu sungguh mustajab. Balk doa kebaikan ataupun doa buruk. Rosululloh pernah menyampaikan suatu kisah menarik berkaitan dengan doa ibu. 5uatu kisah nyata yang terjadi pada masa sebelum Rosululloh yang patut diambil sebagai ibroh bagi orang-orang yang beriman. Dahulu, ada tiga orang bayi yang bisa berbicara. Salah satunya adalah seorang bayi yang hidup pada masa Juraij. Juraij adalah seorang ahli ibadah, dia memiliki sebuah tempat ibadah yang sekaligus jadi tempat tinggalnya. Suatu ketika Juraij sedang melaksanakan sholat, tiba-tiba ibunya datang memanggilnya: “Wahai Juraij”. Dalam hatinya, Juraij bergumam: “Wahai Robbku, apakah yang harus aku dahulukan… meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?!”. Dalam kebimbangan, dia tetap meneruskan sholatnya. Akhirnya sang ibu pulang. Esok harinya, sang ibu datang lagi dan memanggil: “Wahai Juraij!”. Juraij yang saat itu pun sedang sholat bergumam dalam hatinya: “Wahai Robbku, apakah aku harus meneruskan sholatku… Ataukah (memenuhi) panggilan ibuku?l”. Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya. Sang ibu kembali pulang untuk-kedua kalinya. Ketiga kalinya, ibunya datang lagi seraya memanggil: “Wahai Juraij!”. Lagi-lagi Juraij sedang menjalankan sholat. Dalam hatinya, ia bergumam: “Wahai Robbku, haruskah aku memilih meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?I”. Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya. Akhirnya, dengan kecewa setelah tiga kali panggilannya tidak mendapat sahutan Bari anaknya, sang ibu berdoa: “Ya Alloh,janganlah engkau matikan Juraij hingga dia melihat wajah wanita pelacur”. Orang-orang Dani Israil (ketika itu) sering menyebut-nyebut mama Juraij serta ketekunan ibadahnya, sehingga ada seorang wanita pelacur berparas cantik jelita mengatakan: Jika kalian mau, aku akan menggodanya (Juraij). Wanita pelacur itupun kemudian merayu dan mengwarkan diri kepada Juraij. Tetapi sedikitpun Juraij tak memperdulikannya. Namun apa yang kemudian dilakukan oleh wanita itu? Ia mendatangi seseorang yang tengah menggembala di sekitar tempat ibadah Juraij. Lalu demi terlaksananya tipu muslihat, wanitu itu kemudian merayunya. Maka terjadilah perzinaan antara dia dengan penggembala itu. Hingga akhirnya wanita itu hamil. Dan manakala bayinya telah lahir, dia membuat pengakuan palsu dengan berkata kepada orang-orang: “Bayi ini adalah anak Juraij.” Mendengar hal itu, masyarakat percaya dan beramai-ramai mendatangi tempat ibadah Juraij, memaksanya turun, merusak tempat ibadahnya dan memukulinya. Juraij yang tidak tahu masalahnya bertanya dengan heran: “Ada apa dengan kalian?”. “Kamu telah berzina dengan wanita pelacur lalu dia sekarang melahirkan anakmu”, jawab mereka. Maka, tahulah Juraij bahwa ini adalah makar wanita Iacur itu. Lantas bertanya: “Dimana bayinya?”. Merekapun membawa bayinya. Juraij berkata: “Biarkan saya melakukan sholat dulu”, kemudian dia berdiri sholat. 5eusai menunaikan sholat, dia menghampiri si bayi lalu mencubit perutnya seraya bertanya: “Wahai bayi, siapakah ayahmu?” Si bayi menjawab: “Ayahku adalah si fulan, seorang penggembala”. Akhirnya, masyarakat bergegas menghampiri Juraij, mencium dan mengusapnya. Mereka minta maaf can berkata: “Kami akan membangun tempat ibadahmu dari emas”. Juraij mengatakan: “Tidak, bangun saja seperti semula yaitu dari tanah Hat”. Lalu merekapun mengerjakannya. kawanku semua yang dirahmati Allah… Kisah di atas diceritakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sedang menjelaskan tentang tiga orang yang dapat berbicara sewaktu kecil, yang pertama adalah Isa bin Maryam yang berbicara ketika masih bayi, kedua Ashabul Ukhdud yang tercantum dalam surat Al-Buruj dan ketiga adalah kisah Juraij ini. Pada hadits ini Juraij melihat wajah pelacur karena do’a ibunya setelah Juraij tidak memenuhi panggilannya dengan sebab tetap mengerjakan shalat sunnah. Para ulama beristimbat dengan hadits ini bahwa shalat sunnah harus dibatalkan untuk memenuhi panggilan ibu. Dari kisah di atas dapat diambil pelajaran bahwa taat kepada kedua orang tua harus didahulukan dari ibadah sunnah, lebih ditekankan lagi apabila orang tua kita menyuruh kita untuk melakukan ibadah yang bersifat sunnah atau wajib kifayah. (lihat : Bahjatun Nazhirin I/347.)
Ibnu Hazm berkata, “Tidak boleh jihad kecuali dengan izin kedua orang tua kecuali kalau musuh itu sudah ada di tengah-tengah kaum muslimin maka tidak perlu lagi izin” (Al-Muhalla 7/292 No. 922.) Kata Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni, beliau mengatakan bahwa izin itu harus didahulukan daripada jihad kecuali kalau sudah jelas wajibnya jihad dan musuh sudah berada ditengah-tengah kita maka didahulukan jihad. Para ulama membawakan beberapa hadits bahwa selama jihad tersebut fardhu kifayah maka harus didahulukan berbakti kepada kedua orang tua. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa’i dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash. “Seseorang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta izin untuk jihad. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah bapak ibumu masih hidup ?” orang itu menjawab, “Ya” maka kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Hendaklah kamu berbakti kepada keduanya” [Hadits Riwayat Bukhari, Muslim 5/2529 Abu Dawud 2529, Nasa’i, Ahmad 2/165, 188, 193, 197 dan 221] Juga yang diriwayatkan oleh Muslim (no. 2549) dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash. “Ada yang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasullullah aku berbaiat kepadamu untuk hijrah dan berjihad ingin mencari ganjaran dari Allah”. Kata Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup ?”, kata orang tersebut “Bahkan keduanya masih hidup”. “Apakah engkau mencari ganjaran dari Allah ?. “Orang itu menjawab, “Ya aku mencari ganjaran dari Allah”. “Kembali kepada kedua orang tuamu, berbuat baiklah kepada keduanya”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya pulang” [Hadits Riwayat Muslim No. 2549] Dalam riwayat lain yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Nasa’i, dikatakan: “Seseorang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Ya Rasulullah saya akan berba’iat kepadamu untuk berhijrah dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis”. Kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kembali kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis” [Hadits Riwayat Abu Dawud 2528, Nasa’i dalam Kubra, Baihaqi dan Hakim 4/152] Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasa’i dengan sanad yang hasan dari Muawiyah bin Jaa-Himah. “Jaa-Himah Radhiyallahu ‘anhu datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Ya Rasulullah aku ingin perang dan aku datang kepadamu untuk musyawarah”. Kemudian kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah kamu masih mempunyai ibu?”. Kata orang ini, “Ibu saya masih hidup”. Kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Hendaklah kamu tetap berbakti kepada ibumu karena sesungguhnya surga berada di kedua telapak kaki ibu” [Hadits Riwayat Nasa’i, Hakim 2/104, 4/151, Ahmad 3/329.] Dikatakan oleh Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni beliau mengatakan kenapa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang beberapa hadits ini ketika disebutkan jihad, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh anak ini untuk meminta izin kepada kedua orang tua. Kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya berbakti kepada kedua orang tua adalah fardlu ‘ain didahulukan daripada fardhu kifayah”
kawanku semua yang baik Doa seorang Ibu untuk anaknya akan dikabulkan Tuhan, begitu pula kutukannya. karena makbulnya doa Ibu, maka kebanyakan orang-orang yang sukses dalam hidupnya, adalah mereka yang dekat dengan ibunya, dan senantiasa di Doakan oleh Ibunya. Maka berbuat baiklah kepada Ibumu, karena segala kesuksesan, kekayaan, dan kebahagianmu sepenuhnya bersumber dari kekuatan doa ibu. Sebaliknya, segala sebab kejatuhan, kehinaan, dan kemiskinanakan seketika menghajarmu akibat doa buruk Ibu yang tersakiti hatinya. oh ibu, doakanlah kami dengan doa yang terbaik…. semoga bermanfaat
Mei 14, 2012 @ 11:17:59
makasih mas..
kisah-kisahnya benar inspiratif..:)
SukaSuka
Mei 14, 2012 @ 13:40:51
alhmdulillah, semoga bermanfaat
SukaSuka
Sep 24, 2012 @ 14:06:02
ada contoh kasus seorang anak didoakan oleh orangtua nya tidak akan diberi rizqi oleh Allah, karena menasihati orang tua nya yg berprilaku tidak baik misalnya dia suka mencuri, berzina atau hal tercela lain.apakah doa dari orang tua tsb akan dikabulkan oleh Allah? ^^
SukaSuka
Sep 24, 2012 @ 14:13:22
Allah maha tahu, apa-apa yang tersimpan didalam hati.. Allah juga maha tahu, apa-apa yang dilakukan hambanya..
“tiada satupun daun yang jatuh kecuali tanpa izin Allah”
semua kembali atas kehendak Allah.
dan doa yang tulus akan selalu di kabulkan… yaitu doanya orang-orang yang jauh dari apa yang dilarangnya..
wallahu a’lam…
SukaSuka
Sep 24, 2012 @ 14:39:55
mudah2n Allah tidak mengabulkan doa dr orgtua tsb ya…. ^_^
SukaSuka
Sep 24, 2012 @ 14:45:00
amien, semoga demikian..
SukaSuka
Okt 09, 2012 @ 08:41:48