dewasa1Bismillahirahmanirahim

sahabatku semua yang dirahmati Allah, shofaa-ul maa’ bi thohaarotil wi-aa’, (air yang jenih) (sebab wadahnya yang bersih). begitu juga ilmu jika bertempat di hati yang masih kotor, maka kemurnian ilmunya akan keruh karena bercampur dengan sifat-sifat tercela. “Namun Jangan sampai ketidakcerdasan menjadi penghalang dalam semangat mencari ilmu. Karena ilmu itu yg penting manfaat dan barokahnya.” Sepertihalnya bangunan tidak bisa dibangun diatas tanah yang tidak stabil; begitu juga kehidupan tidak akan bisa dibangun diatas hati yang tidak damai. betul tidak kawan ?

Orang sekarang lebih banyak khawatinya daripada berusaha lalu bersyukurnya, padahal Lebih baik membayangkan keberhasilan walaupun kemudian gagal, daripada membayangkan kegagalan dan betul-betul gagal. lah kok bisa begitu ? karena yang perlu kita bangun adalah sikap baik, maka kebaikan datang kepada orang-orang yang mempunyai sikap baik, Kalau kita tidak tahu caranya sukses, maka setidaknya cegahlah kegagalan, betul tidak ?

sebuah kisah menarik cobalah menyelaminya maksudnya…

Dikisahkan, suatu waktu Nabi Musa ‘alaihis salam merasakan sakit pada giginya. Beliau mengadukan penyakitnya itu pada Allah agar mendapatkan kesembuhan.

Allah kemudian berkata kepada Nabi Musa, “Ambillah rumput, kemudian letakkanlah di gigimu yang sakit.” Nabi Musa dengan segera mencari rumput, yang kemudian disentuhkan pada giginya yang sakit. Seketika hilanglah rasa sakit di gigi Nabi Musa. Pada waktu yang lain, Nabi Musa merasakan rasa sakit lagi pada giginya. Tanpa pikir panjang, beliau segera mencari rumput dan disentuhkan pada giginya yang sakit.

Apa yang terjadi?

Rasa sakit pada giginya malah semakin menghebat. Semakin berlipat dari sakit gigi yang diderita dahulu.

Nabi Musa kemudian memohon kesembuhan pada Allah,

“Ya Ilahi, bukankah Engkau memerintahkanku dan memberi petunjuk untuk meletakkan rumput di gigiku yang sakit?”

Allah berkata, “Wahai Musa, Akulah Yang Maha Menyembuhkan. Akulah Yang Memberi Penyakit. Akulah Yang Memberi Manfaat. Pada waktu sakit gigimu yang pertama, kamu meminta kesembuhan kepada-Ku, maka aku angkat rasa sakitmu. Sekarang kamu mengharapkan kesembuhan dari rumput, dan tidak memohon kepada-Ku.”

* * *

Bukan obat yang menyembuhkan. Bukan makanan yang mengenyangkan, Bukan api yang membakar. Semua itu pada hakikatnya Allah yang lakukan. Allah Maha Kuasa atas apapun. Secara KEBIASAAN saja kita sembuh setelah minum obat. Jika Allah tidak menghendaki kesembuhan, minum semua jenis obat di dunia tidak akan berkurang penyakitnya.

*Diterjemah dari Hasyiyah Kifayatil ‘Awam.

sahabatku semua yang dirahmati Allah,

saya tidak percaya bila orang beriman yang berakal bisa kehilangan keceriaan, atau orang yang beriman bisa berputus asa dan kehilangan harapan. terkadang seseorang dikalahkan oleh hal- hal yang menekannya sehingga kehilangan ketenangannya. kondisi seperti ini, hendaknya orang berpegang teguh kepad Allah agar Allah menolongnya dan mengeluarkannya dari kesulitan kesulitan, sesungguhnya kepasrahan seseorang terhadap gelombang kesedihan merupakan awal dari gagalnya sebuah keinginan dan menjadikan setiap langkah atau karya penuh dengan kelemahan dan kekurangan.

maka dari itu Rosulullah saw mengajarkan kepada para sahabatnya untuk selalu meminta bantuan kepada Allah guna menyelamatkan diri dari berbagai gangguan tersebut. Abu Said Al khudri menuturkan “suatu hari ketika masuk kedalam masjid Rosulullah saw menjumpai seorang laki-laki dari kaum Anshar yang bernama abu Umamah, Rosulullah berkata kepadanya ; ‘Wahai abu umamah, mengapa engkau duduk dimasjid bukan dalam waktu sholat, ?? abu umamah menjawab ; Aku sedang dirudung kegelisahan karena banyak Utang, Wahai Rosulullah Saw, maka beliau bersabda. “Maukah kuajarkan kepadamu kalimat yang jika engkau membacanya, maka Allah akan menghilangkan kegelisahan-mu dan akan melunaskan hutang-hutangmu ? dia menjawab; “Tentu ya rosulullah” lalu beliau bersabda; “Ucapkanlah diwaktu pagi dan sore doa ini “Robbana Atina fid dunya hasanah, wafi; akhirati hasanah, waqina azaaban annar”, Abu umamah menceritakan : Aku melakukan anjuran itu dan allah menghilangkan kegelisahanku serta melunaskan hutang hutangku.

Sahabatku, Tidak ada orang yang tidak takut ketika mau diuji, tetapi katakan I’m not afraid supaya kita tidak berlaku seperti orang takut. Orang takut itu akan tegang, kaku, dan stress. Diantara kita yang akan hebat hidupnya bukan yang tidak ketakutan, tapi yang takut seperti semua orang, tetapi memutuskan berlaku yang terbaik. Kalau kita sudah melakukan yang terbaik masih tetap bisa gagal, apalagi kalau tidak terbaik, Sehingga tugas kita  bukan bahagia maupun bersedih, tetapi tetap melakukan yang terbaik. Sehingga apapun hasilnya, nanti itu terserah kepada keputusan Allah, Tuhan kita. tugas kita adalah menjadi sebaik-baiknya manusia. setuju kan ?

Sebagian kesenangan adalah cara menyenangkan untuk gagal. Karena kalau caranya tidak menyenangkan kita tidak akan mau, berarti kita dibuat tertarik kepada cara yang tidak berguna. Siapapun kita, suksesnya dibangun dari sekarang. betul tidak ?

Orang yang tidak santai dengan kekurangan, ia tidak akan menemukan kelebihan yang ia miliki, Bukan khawatir gagal, tapi khawatirlah tidak bisa melakukan yang bisa anda lakukan. Setiap orang punya harapan-harapan, yang seharusnya sudah ikhlas diterimanya, yang tidak bisa diubahnya, dan kemudian hanya berfokus pada sesuatu yang bisa diubah.

Nasib adalah akibat, kita adalah sebab. Kebahagiaan adalah akibat, kita adalah sebab Jadi kalau kaya itu karena rajin, maka miskin itu karena malas logika sederhana akan berkata demikian, lihatlah Berapa banyak orang yang masih marah dengan kesalahan masa lalunya, padahal orang yang disalahinya telah memaafkannya, dan sebagian lupa bahkan ada yang tidak tahu kita menyalahinya.

Bagaimana kita bisa hidup damai dengan orang yang selalu mengingatkan kesalahan masa lalu kita ; yaitu diri anda sendiri.

Maka mulai sekarang maafkanlah diri anda, lalu katakan “Ya Allah ya Tuhan kami…Aku sekarang sudah menjadi lebih baik,  jadi kalau aku mengingat kesalahanku, bukan dalam derita, tapi dalam kesyukuran, aku telah baik sekarang, dan bersungguh-sungguh aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.” bukankah begitu akan jauh lebih baik kawan ?

Orang itu tidak akan bisa memilih dengan tegas, kalau belum jelas apa yang membuatnya memilih. Ketegasan itu diperlukan oleh orang untuk segera melangkah; Karena orang itu kecepatannya sama, sampai beda kecepatannya meninggalkan keadaan sekarang.

Semua orang sukses dalam kehidupan, cepat meninggalkan keadaannya sekarang. Anda tidak bisa membangun kehidupan yang penuh kepastian, dengan sikap yang penuh keraguan. Dan Anda tidak bisa bertindak pasti, tanpa ketegasan. Tegaslah.

Bagaimana Anda tahu anda tidak bisa, kalau anda tidak pernah mencoba. Banyak orang hanya memimpikkan menjadi orang kaya, tetapi tidak memimpikan proses menjadi orang kaya. Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, tidak mungkin Tuhan menciptakan penyakit tanpa menciptakan obatnya ; begitupun tidak mungkin Tuhan memberikan kesulitan, tanpa disertai kemudahan. Tetapi kebanyakan kita negatif, lebih memperhatikan kesulitan daripada kemudahan dan kebahagiaan yang mungkin tercapai. Harus ada sesuatu yang mati didalam diri agar yang baru Tumbuh. Matikanlah penyesalan-penyesalan dan buanglah deritanya; ingat pelajarannya, lupakan sakitnya, Begitu kita mengelola hati dengan logika yang bersandar pada tuntunan agama, maka hatinya akan lebih baik. Karena hati punya logika sendiri. Maka berfokuslah pada kebaikan yang bisa anda lakukan, bukan keburukan yang dilakukan orang lain kepada anda. Jangan halangi anda dari keberanian; karena jika anda beriman, maka Allah yang akan memeliharan anda. Karena ciri orang yang beriman adalah berani. Tidak bisa semua kita lakukan sendiri, sebagian yang besar dalam hidup ini dilakukan oleh Allah tuhan kita. Jangan minta Tuhan melakukan yang bisa kita lakukan. Karena dalam hidup ini sebetulnya lebih banyak yang tidak bisa kita lakukan.

 

“Sesuatu ‘itu’ bukan untuk dihindari tetapi untuk di jalani”.

 

Cegahlah sebelum terjadi, & jangan hindari bila ‘itu’ menimpa diri.

 

Pasrahkan kepada-Nya, bangkitlah & berusaha untuk lebih memperbaikinya.

 

Jadikan ‘itu’ sebagai ‘Cermin diri’, untuk melangkah di kehidupan selanjutnya.”

 

 Jangan pernah sesali lagi 

 

Jadi damaikanlah hatimu sekarang, dan hiduplah untuk masa depan. Masa lalu adalah pembelajaran, masa kini adalah bukti bahwa penyesalan kita menjadikan kita orang yang lebih baik dalam memasuki masa depan. Orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan. SETUJU KAN ??

sahabatku semua yang dirahmati Allah.

Keinginan itu indah sekali, kalau keinginan yang kita dapatkan ingin datangnya dari Allah. maka sucikan pikiran, sucikan hati
sehingga keinginan itu datang dari Allah, tidak mungkin Allah membuat orang ingin sukses,tetapi tidak diberi kemampuan untuk sukses. Jadi jika ada keinginan, maka akan disertakan dengan kemampuannya.

kawan, Jangan tangisi sebuah perpisahan. suatu saat engkau akan berterimakasih karena hal itu telah membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika ada orang yang menyakitimu, janganlah membalas menyakiti. Tetapi bersikaplah lebih dewasa. Krena sakit yang sedang kamu rasakan adalah pelajaran yang teramat berharga untuk membuatmu lebih dewasa dalam bersikap, Memang luka di tubuh bisa dengan cepatnya sembuh. Sedangkan luka di hati sulit sekali untuk bisa sembuh. namun keikhlasan hatilah yang mampu mengobatinya.. Semoga kita menjadi pribadi yang penyabar dan semakin dewasa dalam bersikap..

manusia itu ibarat pisau, ketika pisau sering di asah maka akan semakin tajam, begitu pula dengan manusia. Semakin sering manusia dihadapkan pada berbagai macam masalah maka semakin bagus kualitasnya.

Ketika kita berkumpul dengan orang-orang yang depresi dan sakit, dari mereka kita jadi belajar keimanan bahwa segala macam usaha tanpa dibarengi dengan iman maka otak ini tidak mampu menahan beban hingga akhirnya depresi, Menjadi tua itu pasti namun menjadi dewasa itu perlu proses, bahkan dalam proses pendewasaan diri kadang – Kadang kita ditegur oleh dosen dosen kita karena sikap ketidakdewasaan yang kita tunjukkan, ya begitulah

sahabatku, mengakhiri pembahsan kali ini, mari sama-sama kita mencoba mengupayakan pendewasaan diri kita dari sekarang, mencoba mendewasakan kedewasaan (baca artikel itu dulu)  kemudian mengaplikasikan pada kehidupan masing-masing, memang hidup ini sejatinya tidak mudah akan selalu ada cobaan dan rintangan yang harus dilalui, namun meskipun demikia kita tidak diijinkan berputus semangat, kita tidak diijinkan berputus asa, kita tidak diijinkan bersedih hati karena kita mempunyai yang maha memungkin segala sesuatu, kita mempunyai yang maha kaya, kita mempunyai yang maha memudahkan sesuatu, kita punya Allah tuhan kita baginya tempat meminta dan memohon segala hajat keperluan hidup kita. “Gelisah, sedih, kecewa dan sebagainya, itu wajar saja sebagai manusiawi. Akan tetapi rasa itu tak perlu terlalu diperturutkan, karena masih ada sesuatu yang lebih ditakutkan, yakni bila diri ini menyia-nyiakan waktu untuk mengabdi kepada-Nya. Jalani semua dengan apa adanya, dengan ikhtiar yang maksimal, selebihnya serahkan kepada Yang Maha Berkehendak, bukankah kita punya Tuhan..?, Allahu Akbar!, Allah Maha Besar!

Kita harus pintar berhusnudzan pada ALLAH, dengan begitu kita akan menjadi manusia yang kokoh dan tidak mudah rapuh ketika dihadapkan dengan musibah, Seseorang dianggap telah bersyukur kepada Allah ketika dia menyadari, mengakui bahwa apa yang dia miliki murni pemberian Allah, dan bukan karena usahanya semata. Dia nampakkan nikmat itu sebagai karunia dari Allah dan tidak menyembunyikannya.

“Carilah setiap hikmah di setiap kejadian yang berlaku . Allah tidak akan pernah mensia-siakan ketabahan seorang insan.”

 

Ibnu Al-Jauzy berkata, Sekiranya kamu tidak mampu menangkap hikmah, bukan kerana hikmah itu tiada, tetapi kerana kelemahan daya ingatan kamu sendiri. Kamu perlu tahu, raja juga memiliki rahsia yang tidak diketahui oleh orang kebanyakkan. Bagaimana kamu yang begitu lemah, mampu mengungkap semua hikmah-Nya”

Berbagi ‘sesuatu’ itu baik, dan akan lebih baik lagi bila ber’bagi kepada orang yg membutuhkan, karena hal itu akan lebih bermanfaat. Akan tetapi, janganlah merasa diri lebih ‘baik’ & selalu ‘membawa’ manfaat.”

 

Setiap kejadian, pahit ataupun manis, pasti ada hikmah ataupun pelajaran berharga. Semasa perkara itu terjadi, kita perlu bersedia menghadapinya. Daripada bertanyakan mengapa, lebih baik kita fokuskan perkara yang perlu dilakukan bagi menghadapi keadaan ini. betul tidak kawan..?

“Bagi orang yang ‘mengerti’, ia akan menyukai satu kata Hikmah tentang dirinya, daripada seribu pujian untuknya.”

bagaimana menurutmu kawan ?

ya Rabb, wahai tuhan kami
jiwa-jiwa kami berada diatas pundak kami
kami memohon balasanmu yang melimpah
dengan kedekatan denganmu di alam barzah

disarikan dari berbagi sumber
semoga bermanfaat.