Beranda

alhamdulillah “sesuatu” ?

3 Komentar


bismillahirahmanirahim

kawanku semua yang berbahagia, beruntunglah manusia bertuhan kepada Allah, coba kalau Allah seperti manusia, mudah marah, gampang kecewa, tentu kita sudah dikubur hidup-hidup sebelum jadwal kematian datang. coba bayangkan kita yang seringnya berurusan dengan manusia, sekali cacat saja, kadang pintu sudah dikunci mati dan cap jelek pasti selamanya dilekatkan kepada kita. sekali lagi beruntunglah manusia yang bertuhan Allah swt, maka ucapkanlah ALHAMDULILLAHIRABBIL ALAMIN seperti yang dicontohkan rosulullah saw. bukan “Alhamdulillah sesuatu”, kenapa kita serinngnya memplesetkan ajaran nabi kita yang begitu mulya penuh dengan makna dan fitrahnya, kenapa malah mengikuti tren saat ini “dilihat seperti islam tapi sungguh jauh dari nilai-nilai islam” kawanku bisakah engkau melihatnya…????

sebuah kisah…

Seorang pengusaha shalih bernama Kajiman -bukan nama asli- sedang menginap di sebuah hotel berbintang lima di Semarang. Usai melakukan qiyamul-lail ia bergegas ke luar hotel untuk mencari masjid terdekat untuk shalat Shubuh berjamaah. Waktu saat itu menunjukkan bahwa waktu adzan Shubuh kira-kira setengah jam ke depan.Sehingga Ia ingin jalan-jalan sebentar sebelum sholat shubuh.

Begitu keluar dari lobby hotel, Kajiman pun meminta kepada tukang becak yang bernama Ibnu untuk mengantar keliling Semarang. Kira-kira belasan menit sudah Ibnu mengayuhkan pedal becak, sayup-sayup terdengar suara tarhim yang mengisyaratkan waktu shubuh akan tiba.

baca kisah selengkapnya..

kebaikan berbuah manis

4 Komentar


bismillahirahmanirahim

kawanku semua yang berbahagia, seperti pemaparan matematika teori 1 + 1 = 2, namun berbeda dengan matematika sedekah 1-1 = 19, begitu juga dengan orang yang selalu berbuat baik kepada orang lain, tak perlulah kita mengharap orang lain akan membalas hal yang sama kepada kita seperti teori 1+1 = 2, tak perlulah, biarlah Allah yang membalas kebaikan demi kebaikan kita, toh pembelasan Allah jauh lebih baik dari pembalasan yang diberikan manusia, ya sih dalam kenyataanya brbuat kebaikan itu sangat sulit, karena dorongan berbagai hal namun kawan yang perlu diyakini, jika engkau menanam kebaikan pasti engkau kan menuai kebaikan pula, yakini itu…yakini itu….

sebuah kisah…..

Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang. Semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok.

Pemuda yang pertama tadi hendak sekuat tenaga memberikan pertolongannya. Dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama tadi memapah pemuda yang terperosok itu pulang ke rumahnya.

Ternyata si pemuda kedua ini anak orang kaya. Rumahnya sangat bagus, besar dan mewah luar biasa.

Ayah pemuda ini sangat berterimakasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya dan hendak memberikan uang, tetapi pemuda pertama tadi menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang sedang dalam kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.

baca kisah selengkapnya…