Beranda

Karena Kecintaan Pada Nabi

Tinggalkan komentar


Pada suatu masa, ketika Nabi Muhammad SAW sedang tawaf di Ka’bah, baginda mendengar seseorang dihadapannya bertawaf sambil berdzikir:

“Ya Karim,,, Ya Karim…”
Rasulullah SAW meniru dzikirnya:

“Ya Karim,,, Ya Karim…”
Orang itu berhenti di satu sudut Ka’bah dan menyebutnya lagi, “Ya Karim,,, Ya Karim…” Rasulullah yang berada dibelakangnya menyebutnya lagi, “Ya Karim,,, Ya Karim…”
Orang itu merasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang laki-laki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah dilihatnya.
Orang itu berkata:

“Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ejekku, karena aku ini orang badui? Kalaulah bukan karena ketampanan dan kegagahanmu akan kulaporkan pada kekasihku, Muhammad Rasulullah”,
Mendengar kata-kata orang badui itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata:

“Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”
“Belum” jawab orang itu.
“Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya.” jawab orang Arab badui itu.
Rasulullah SAW pun berkata padanya:

“Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akherat.”
Melihat Nabi dihadapannya, dia langsung tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata:

“Tuan ini Nabi Muhammad?”

Jawab Nabi SAW:

“Ya”
Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua kaki Rasulullah SAW.
Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badui itu seraya berkata:

“Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan ini seperti biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur, yang diminta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”
Ketika itulah malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, dia berkata:

“Ya Muhammad, Tuhan As Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: ‘Katakan kepada orang Arab itu agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar.”
Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata:

“Demi Keagungan serta Kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengan-Nya.”
Orang badui berkata lagi:

“Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan kebesaran maghfirah-Nya. Jika dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya Pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa Dermawan-Nya.”
Mendengar ucapan orang badui itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badui itu sehingga air mata meleleh membasahi jenggotnya.
Lantaran itu malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:

“Ya Muhammad, Tuhan As Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: ‘Berhentilah engkau dari pada menangis, sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga ‘Arsy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ‘Arsy berguncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di surga nanti.”

Penampilan sering kali menipu

Tinggalkan komentar


penampilan menipubismillahirahmanirahim

sahabatku semua yang dirahmati Allah. Pakaian yang rapi, trendi, sepatu mengkilap, harum parfumnya dengan mobil mewahnya. gaya bicara yang teratur, mempunyai wibawa, setiap yang datang memberikan salam kepadanya, berjalan bak peragawati inilah gaya orang yang menduduki jabatan strategis pada institusi negara/pemerintahan, yang kadang kala berlomba-lomba melakukan korupsi bahkan Secara bangga, gagah berani, dan riang gembira, mereka berpacu menjarah uang negara dan rakyat.

Di Tanah Air ini, ternyata korupsi telah menjadi tren dan gaya hidup. Banyak orang begitu nikmat dan enjoy melakukan korupsi. Sedemikian banyak manusia yang melakukan korupsi, dari pusat sampai daerah. Koruptor-koruptor ini terutama adalah manusia yang menduduki jabatan strategis dalam berbagai institusi negara dan pemerintahan, dari bawah sampai atas.

Tidak ada rasa malu dan bersalah lagi memerankan diri sebagai koruptor yang tentunya sama persis dengan garong dan maling. Di balik pakaian yang rapi dan trendi, para koruptor di negeri ini sebenarnya adalah garong dan maling kelas kakap, bahkan superkakap. Di negeri ini, korupsi telah dilakukan secara terbuka dan terang-terangan.

namun……

bagaimana dengan orang yang berpakaian kurang rapi, awut-awutan, sepatu apa adanya, baunya tidak harum pasti banyak orang yang curiga terhadapnya. bisa jadi malah dikira “maling atau rampok” sedangkan koruptor yang berdandan rapi tak pernah dicurigai.

sahabatku,

Ada kalanya kita tidak melihat apa yang menempel pada tubuh seseorang sebagai penilaian. Meremehkan seseorang karena melihat penilaian dari luar itu bisa jadi sebuah kerugian, Anda tidak akan pernah tahu mungkin suatu hari nanti, seseorang yang Anda remehkan itu bisa saja jadi pengantar rejeki yang tak terduga bahkan ternyata ia itu sangat mulia disisi tuhannya”

sebuah kisah menarik semoga bisa diambil manfaatnya….

Alkisah hidup seorang sufi tersohor bernama Zun-Nun. Seorang pemuda mendatanginya dan bertanya;

“Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat diperlukan, bukan hanya untuk penampilan, melainkan juga untuk banyak tujuan lain?”

Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya lalu berkata, “Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi terlebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana . Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?”

baca kisah cahaya hati selengkapnya…….

Akhlak itu sederhana

Tinggalkan komentar


akhlakbismillahirahmanirahim

sahabatku semua yang dirahmati Allah. betapa ALLAH itu sangat penyayang kepada hamba-Nya. Karena ternyata cukup dengan menggerakkan otot wajah dan bibir, membentuk sebuah senyuman, seseorang sudah bisa bersedekah. Betapa banyak orang yang ditemui setiap hari sehingga betapa banyaknya sedekah yang dapat dilakukan jika kita melaksanakan salah satu akhlak mulia ini.
Andaikata kita sedang tak ingin tersenyum, alangkah baiknya kita janganlah bermuka masam dan sinis kepada orang lain. Sekedar memasang muka yang cerah, itu sudah terhitung sebagai kebaikan dalam Islam.

sebuah kisah menarik semoga mengisnpirasimu…

Suatu ketika, Kiai Kholil bersama para kiai berada dalam suatu majlis undangan. Beberapa orang yang hadir melecehkan kebiasaan Kiai Kholil yang selalu makan dengan tangan tanpa memakai sendok. Menghadapi lecehan orang tersebut Syaikhuna Kholil hanya tersenyum. Setelah itu, sambil bercanda dijawab dengan bait ke-63 dari kitab Al Fiyyah.

baca kisah selengkapnya…

dimana akhlak-mu berada ?

Tinggalkan komentar


bismillahirahmanirahim

sahabatku semua yang saya sayangi karena Allah, mari kita merenung dengan keadaaan bangsa kita saat ini, bangsa yang gemah ripah loh jinawe, apa yang terjadi dengan bangsa indonesia sehingga kita harus merenunginya ? adakah yang tahu ?

Bangsa Indonesia kini sedang mengalami krisis multi dimensi. Mulai dari krisis etika, krisis moral, krisis penegakan hukum, krisis sosial, krisis politik, krisis ekonomi, krisis keadilan, krisis kewibawaan lembaga Negara, krisis kepemimpinan, daerah ingin menguasai sumber daya alam strategis, sentimen kedaerahan, daerah minta merdeka hingga disintegrasi bangsa tampak jelas terlihat di hadapan anak-anak bangsa sebagai generasi penerus di masa depan.

apa jadinya jika bangsa indonesia dipimpin oleh orang-orang yang pintar tapi tidak bermoral dan berakhlak?

apa jadinya? adakah yang bisa jawab..

sebuah kata indah dari sahabat ali bin abi thalib karamallahu wajha, mari kita selami maknanya..

“aku khawatir terhadap suatu masa yg roda kehidupannya dapat menggilas keimanan, keimanan hanya tinggal pemikiran, yg tak berbekas dalam perbuatan….

banyak org baik tapi tak berakal, ada org berakal tpi tak beriman…

ada lidah fasih tapi berhati lalai,ada yg khusyuk tpi sibuk dalam kesendirian…

ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis, ada ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi…

baca kata indah selanjutnya….

%d blogger menyukai ini: