sahabatku semua yang dirahmati Allah. begitu banyak orang yang terperangkap didalam kesibukann hariannya, dan banyak yang merasa telah bekerja keras. Namun sebenarnya, Mereka “tidak keman-mana” karena tidak ada tujuan yang jelas. Sehingga yang dilakukan hanyalah menghabiskan hari-hari dengan bekerja atau melaksanakan tugas saja.
tidak harapan lain dalam diri kami, Begitu selalu keluh kesah mereka. meski sebenarnya banyak aktivitas yang dilakukan untuk mengubah segalanya menjadi lebih baik, seringkali mereka enggan, bahkan untuk memikirkannya saja tidak mau apalagi melakukan tindakan nyata untuk merealisasikan harapan tersebut. Menunggu nasib baik lebih suka dilakukan, sambil terus menerus berdoa tanpa pernah sedikitpun berusaha, Apalagi melakukan evaluasi penyempurnaan
apalagi……;
seandenya ditanya apa sih syahadat itu ?
kenapa harus bersyahadat ?
bnyak orang yang kadang tidak bisa untuk menjawabnya…
sebuah kisah menarik semoga dapat membuka hati nurani kita,
Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata : “Dahulu di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam, suatu ketika seorang baduwi lewat dihadapan Rasulullah kemudian beliau bertanya: “wahai fulan, hendak kemanakah engkau?” dia menjawab : “pergi untuk bersilaturrahmi ke rumah si fulan”, maka Rasulullah shallallalhu ‘alaihi wasallam berkata: “Maukah engkau kuberi sesuatu yang lebih berharga daripada hal itu?”, orang baduwi itu berkata : “apa itu?”
maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : ““Engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku adalah Muhammad utusan Allah” “
Kemudian orang baduwi itu bertanya : “apa yang akan aku dapatkan jika aku mengucapkannya, dan apa yang bisa membuktikan bahwa kalimat itu benar?”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “lihatlah pohon yang sangat besar itu, hampirilah pohon itu dan katakan padanya : “wahai pohon! Engkau dipanggil oleh Muhammad”. Orang baduwi itu pun merasa ragu untuk menjalankan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena dia menganggap hal yang mustahil terjadi, namun akhirnya ia melaksanakannya dan berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Aku akan panggil pohon itu, namun jika pohon itu tidak mengikuti perintahmu maka akan kutebas lehermu”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “baik, lakukanlah”.
Maka orang baduwi itu berjalan menuju pohon besar itu, dan ketika samapi didepan pohon itu ia berkata : “wahai pohon! engkau dipanggil oleh Muhammad”, maka dalam sekejap pohon itu pun mulai menarik akar-akarnya sehingga seluruh akarnya keluar dari dalam bumi lalu berjalan menuju kehadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan pohon itu berkata : “Salam sejahtera atasmu wahai nabi serta rahmat dan keberkahan-Nya”
Melihat kejadian tersebut, orang baduwi itu terpaku antara sadar dan tidak karena telah melihat pohon yang sangat besar menyeret akar-akarnaya dari dalam bumi kemudian berjalan menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu mengucapkan salam kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka orang baduwi itu hendak menguji Rasulullah lagi dengan meminta beliau shallallahu ‘alaihi wasallam agar memerintah pohon itu untuk kembali pada tempatnya, si baduwi itu mengira jika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hanya mampu memanggilnya saja, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memenuhi permintaan baduwi itu dan berkata : “wahai pohon! kembalilah engkau ke tempatmu!”, maka pohon itu pun menyeret semua akar-akarnya dan kembali ke tempatnya, seakan telah dibantu oleh bumi untuk kembali ke tempat asalnya.
Kemudian orang baduwi itu berkata : “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”
Demikianlah ALLAH Subhanahu Wa ta’ala pilih satu-satunya Makhluk (SAW) yang mana Alam semesta ini tunduk kepada perintah Sayyidina Muhammad SAW dengan kehendak dan se Izin ALLAH , maka demikianlah hebatnya Rahmatan lil alamin …. Sayyidul Awwalin na Wal akhirin (Sayyidina Muhammad SAW) , yang mana Beliau SAW bersabda : ‘Aku Pemimpin Manusia yang pertama dan yang terakhir di Dunia dan di AKhirah’ ”
#Kunci untuk mendapatkan cinta ALLAH itu dengan mencintai Rasulullah SAW.. Tidak akan mungkin seseorang bisa mengenal dan mencintai ALLAH tanpa terlebih dahulu mengenal dan mencintai Rasulullah SAW.
Sahabatku yang dirahmati Allah.
Membangun sebuah bangunan dimulai dengan meletakkan pondasinya, pondasi ini harus baik dan kokoh karena ia penopang bagi apa yang diletakkan di atasnya. Jika pondasinya kokoh, maka bangunannya akan tegak dengan kokoh pula, sebaliknya jika pondasinya rapuh maka tidak perlu menunggu lama bangunan tersebut akan roboh. Islam bisa diibaratkan sebuah bangunan. Jika tegak-nya bangunan mesti ditopang dengan pondasi yang kokoh, maka tegaknya dinul Islam pun mesti didasari dengan pondasi yang kuat. Jika bangunan roboh dengan cepat tanpa pondasi yang kokoh maka dinul Islam pun demikian.
tak peduli dengan harga mahal, walau harus nyicil sekalipun, tak ada yang bisa menghalang-halangi tak ingat pahitnya orang yang miskin sulit uang, yang lapar, yang didlilit hutang, tak takut dengan hisab/perhitungan disisi Allah
Tapi bila telah dimiliki, ternyata kesenangannya hanya sesaat saja, sangat tak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanannya tak lama kemudian, barang ‘spesial’ itupun teronggok begitu saja, seperti barang yang tak berharga, dilirikpun jarang, beda sekali dengan saat menginginkannya
Tinggallah perhitungan di sisi Allah, krn setiap rupiah adalah amanah Allah, yang harus dipertanggung jawabkan.
Seharusnya kita amat cerdas, bisa menafakuri pelajaran-pelajaran dari yang sudah terjadi, dan memperhitungkan risiko yang kita hadapi
bukan begitu kawan ? hayoo, !!!!!!!
Ya robi soli ala muhammad, ya robby sholli alaihi wassalim…
Betapa indah namamu rosul
Siapa dirimu wahai muhammad
Jutaan lisan menyebut namamu
Hancurlah aku tampa ajaranmu
Tampa dirimu tak kenal tuhanku
Tampa dirimu bodohlah aku
Sungguh terpuji wahai muhammad
Sungguh mulia wahai paduka
Perjuanganmu siang dan malam
Caci maki org kau sambut sayang
Wajah seyummu memukau org
Kau sambut baik semua org
Kota mekah kota madinah
Ibunya nabi siti aminah
Ayah nabi sayid abdilah
Istrinya nabi siti khodijah
Terpaku aku memandang kuburmu
Terseret raga tergetar jiwa
Jasad muliya didepan mata
Sungguh tak daya bayaknya dosa
Wahai tuhanku izinkan aku
Berjumpa sesaat dgn nabimu
Wahai tuhanku izinkan aku
Berkeluh kesah pd rosulmu
Solawat salam aku panjatkan
Pada paduka penghulu alam
Solawat salam pd mu nabi
Harapan hamba dihari nanti
Ya Allah
jika diri ini masih banyak melakukan dosa yang sengaja maupun yang tidak, yang besar maupun yang kecil dan yang tampak maupun yang tersembunyi, maka ampunilah ya Allah.
Ya Allah
ampunilah kehilafan kami, orang tua kami, saudara kami serta para orang-orang yang membaca tulisan ini.
Aamiin.
//
Mei 08, 2013 @ 09:51:48
Subhanallah..
SukaSuka