petuah al-boutibismillahirahmanirahim.

sahabatku yang dirahmati Allah, sedih rasanya ditinggal alim ulama, sedih rasanya ilmu-ilmu serta kesholehan mereka belum sempurna kita serap, Allah sudah memanggil mereka,Allah memanggil para kekasihnya didunia untuk menghdap kehadiratnya, kemaren kita kehilangan  ULAMA BESAR ASWAJA ABAD INI, dia SOLEH serta ZUHUD, siapa yang tak kenal dengan Al-Buthi Asy-Syafi’i Al-Asy’ari, namun sayang kelompok-kelompok radikal islam yang membenci ASWAJA, kelompok salafi wahabi begitu senangnya dengan kabar berita tersebut, hingga di media-media online yang berbau islam namun berpaham wahabi, buru-buru membuat artikel menghina atas kematian Al-Buthi yang dimuliakan Allah ini.

kenapa kaum salafi wahabi sangat membenci beliau ?

Syekh Dr. M.Said Ramadhan al-Bouthiy dikenal sebagai ulama yang memegang teguh faham Ahlussunnah wal Jama’ah. Selain itu juga Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy termasuk salah satu ulama yang gencar mengkritisi cara dakwah kaum Salafi-Wahabi yang cenderung menggunakan kekerasan akibat pola fikir mereka yang jumud terhadap ilmu agama Islam.

Beliau menulis sebuah kitab yang berjudul “Al-La Madzhabiyyah Akhtaru Bid’atin Tuhaddidu asy- Syari’ah al-Islamiyyah (Tidak Bermadzhab adalah Sebesar-besar Bid’ah yang Mengancam Syari’ah Islamiyah)”, sebagai pukulan keras terhadap kaum Salafi-Wahabi yang tidak mau bermadzhab. Dalam salah satu kitab karyanyayang paling populer “Al-Jihad fi al-Islam (Jihad dalam Islam), Syekh Dr.M. Said Ramadhan al-Bouthiy menunjukkan bagaimana pemahaman yang buruk tentang istilah jihad telah menyebabkan pelecehan terhadap Muslim maupun non-Muslim. Mereka telah memanipulasi ide jihad untuk
keuntungan mereka sendiri, dengan kedok bahwa jihad harus dilakukan sesuai dengan dasar fiqh Islam.

Nah, melalui konflik Suriah inilah kelompok Salafi-Wahabi seperti punya amunisi untuk menyerang dan menghabisi beliau, dengan harapan ummat (awam) akan menghindar dan menjauh dari karya-karya, buku-buku dan peninggalan ilmu-ilmu beliau yang berbasis Ahlussunnah wal Jama’ah, sehingga faham Wahabi semakin bebas melenggang membodohi awam.

Petuah Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy

Cukuplah bagi kita kaum Ahlussunnah wal Jama’ah untuk menangkis pandangan dan tudingan negatif mereka terhadap Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy, bahwa di belakang Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy ada para ulama yang berkaliber dunia.

Mereka diantaranya adalah :
al-Habib Abubakar Masyhural-‘Adniy, al-Habib Salim asy-Syathiriy, al-Habib Ali Masyhur bin Hafidz, al-Habib Umar bin Hafidz, al-Habib Ali al-Jufriy, al-Habib Musa Kadzim Assegaf, al-Habib Zaid bin Yahya, al-Habib Abdullah Baharun dan ulama-ulama lainnya yang sangat banyak.

Perlu direnungkan petuah Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy berikut ini: “Wahai anakku, jika saja Allah meletakkan kemuliaan dan keagungan pada tukang sapu, niscaya aku pasti menyuruhmu menjadi tukang sampah. Akan tetapi Allah Swt. Meletakkan kemuliaan dan keagungan dalam ilmu, maka carilah sekuat tenagamu, karena ilmu menolongmu di saat dunia meremukkanmu dan ilmu melindungimu di saat dunia mencelakaimu.”

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu siapakah orang yang muflis ? Sahabat menjawab, “Orang yang muflis ialah orang yang tidak memiliki uang dan juga tiada memiliki harta.” Lalu Rasulullah menjawab, “Sebenarnya orang yang muflis di kalangan umatku ialah seorang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala sembahyang, puasa dan zakat tetapi dahulunya waktu di dunia dia pernah mencaci maki seseorang (bagaimana kalau mencaci maki ulama yg sholeh), menuduh seseorang, memakan harta seseorang, menumpahkan darah seseorang dan pernah memukul seseorang. Maka akan diberikan kepada orang yang teraniaya itu daripada pahala kebaikan orang tadi dan begitu pula seterusnya terhadap orang yang pernah teraniaya, dia akan diberikan pula daripada pahala kebaikan orang tadi, apabila telah habis pahalanya sedangkan bebanan dosa penganiayaannya belum lagi dibayar semuanya, maka akan diambil daripada kesalahan orang yang teraniaya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, maka selanjutnya orang itu akan dicampakkan ke dalam api neraka.”

~ HR Muslim ~

Al Habib Ali Al Jufri mengabarkan keadaan beliau sebelumnya, “Aku telah meneleponnya dua minggu lalu dan beliau (Syaikh Al Buthi) berkata pada akhir perkataannya: ‘Tidak tinggal lagi umur bagiku melainkan beberapa hari yang boleh dihitung. Sesungguhnya aku sedang mencium bau surga dari belakangnya. Jangan lupa, wahai Saudaraku, untuk mendoakanku”.Beberapa hari sebelum kewafatannya, beliau juga berkata, “Setiap apa yang berlaku padaku atau yang menuduhku atas ijtihadku, maka aku harap ia tidak terlepas dari ganjaran ijtihad.” Maksud Syaikh Al Buthi adalah bahwa dalam ijtihad yang betul mendapat dua ganjaran dan yang tidak mendapat satu ganjaran, sebagaimana hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Dan kami nyatakan pada kesempatan kali ini bahwa: “Kami adalah kelompok Ahlussunnah wal Jama’ah yang bermadzhabkan pada salah satu madzhab yang empat dalam bidang fiqih, dan beraqidahkan Asy’ariyyah dan Maturidiyyah serta berkiblat pada Imam Juneid al-Baghdadi dan
Imam al-Ghozali dalam bidang tasawwuf. Kami bukan Syi’ah ataupun Wahabi.” dan kami akan meluruskan wahabi.

ingatlah kawan :

Anda suka merendahkan orang lain.. berarti anda ingin direndahkan orang lain.
Anda suka menertawakan orang lain, berarti diri anda itu pantas ditertawakan…
Anda suka menghina orang lain, berarti anda itu memang sangat pantas dihinakan…

Orang lain itu cerminan diri anda sendiri,..

sungguh banyak sekali penggiringan opini dimedia-media yang tidak baik tentang syekh ramadhan Al buti

Selama ini beredar informasi bahwa Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy mendukung pembunuhan terhadap rakyat Suriah oleh tentaranya, hingga ada kabar ada pihak yang mengekspresikan kegembiraan setelah mendengar terbunuhnya Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-
Bouthiy saat menyampaikan ceramah di hadapan para murid beliau di masjid al-Iman Damaskus. Bagaimana sebenarnya posisiSyekh Dr. M. Said Ramadhan al- Bouthiy terhadap kedzaliman yang terjadi di Suriah? Hal ini bisa lebih terjelaskan dengan melihat fatwa-fatwa beliau yang ditujukan kepada tentara Suriah berikut ini:

Nasim Syam, situs resmi Masjid Umawi Damaskus yang mana Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy menjadi khatibnya, melalui akun Facebook resminya melansir beberapa fatwa beliau yang ditujukan kepada beberapatentara Suriah. Pada 13 Maret 2013 akun itu melansir jawaban Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy terhadap pertanyaan seorang anggota wajib militer Suriah yang masuk pengabdian pada (09/01/2012) yang mengaku kabur dari tugaskarena takut melakukan pembunuhan ketika ia terus berada dalam militer. Pemuda itu pun bertanya apa hukum syar’i atas keputusannya itu.

Maka Syekh Dr. M. Said Ramadhan
al-Bouthiy pun menjawab: “Kalau engkau tahu dengan perkiraanmu bahwa engkau akan dibebani membunuh jiwa yang tidak bersalah tanpa hak selama keberadaanmu di militer, maka pelarianmu disyariatkan. Namun jika engkau mengetahui bahwa engkau akan ditugaskan untuk mempertahankan dari penjahat yang bertujuan untuk mengancam nyawa tidak bersalah ataumenghancurkan bangunan atau merampasnya dari para pemiliknya maka menerima hal itu wajib.”

Sebelumnya pada (05/06/2011)
Nashim Syam melansir fatwanomor 13060 yang menjawab pertanyaan tentara Suriah yang menyebutkan bahwa dia dan rekannya di militer berselisih mengenai keadaan dimana petinggi memerintahkan mereka menembak demonstran denganpeluru hidup, apakah perintah itu boleh ditaati atau tidak? Penanya juga menyampaikan bahwa jika iatidak menembak demonstranmaka ia akan dibunuh petingginya.

Syeikh Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy pun menjawab: “Para fuqaha menyatakan bahwa orang yang dipaksa untuk membunuhtanpa hak, maka ia tidak bolehmenuruti siapa yang memaksanya untuk melakukan perbuatan itu,meskipun dia tahu dia akan dibunuh ketika tidak menurutinya.Hal itu dikarenakan dua pelanggaran itu (pemimpin membunuh tentara dan tentara membunuh demonstran-) memiliki derajat bahaya yang sama, maka tidak boleh orang yang dipaksa untuk membunuh mengutamakan kehidupannya daripada nyawa semisalnya yang tak berdosa.”

Dari jawaban-jawaban yang diberikan Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy tersebut bisa dinilai bahwa beliau menentang pembunuhan rakyat tak bersalah oleh tentara Suriah.

Berikut adalah hasil perbincangan antara Ustadzah Syarifah Fatimah bin Yahya dengan salah seorang pelajar di Damaskus:

“Pada awalnya saya juga merasa gusar seperti anda, karena beliau Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah diantara ulama yang saya hormati dan kagumi. Sangat mengiris hati ini ketika Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy mengambil tindakan demikian dan sedih pula saat banyak orang mencemooh atas tindakan beliau.

Lantas saya bertanya kepada salah seorang pelajar di sana apa yang sebenarnya terjadi. Barulah lega hati ini mendengarnya, walaupun saya tidak sama dengan cara beliau namun saya tetap menghormati ijtihad beliau. Berikut adalah jawaban salah seorang pelajar di sana:

• Nuansa politik Syria adalah yang paling rumit dalam sejarah kali ini karena Syria dikuasai oleh golongan kecil Syiah Nusiriah yang menganggap halal darahnya kaum Ahlussunnah wal Jama’ah untuk ditumpahkan.

• Maka Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy telah mengambil langkah politik yang berbeda dari ulama lain dengan cara tahalluf siasi bersama Syiah Nusairiah yang diketuai keluarga al-Asad demi menjaga eksistensi Ahlussunnah wal Jama’ah, yang mana sebelumnya telah terjadi pembunuhan besar-besaran oleh kaum Syiah kepada kaum Ahlussunnah wal Jama’ah di bandar Hamah.

• Dari usaha Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy ini maka telah dicapai beberapa keberhasilan di dalam menjaga eksistenssi Ahlussunnah wal Jama’ah. Diantaranya adalah:

1. Banyak dari kalangan ulama yang akhirnya dibebaskan dari penjara.
2. Kembalinya para ulama yang lari keluar negara, ke kampung halaman masing-masing seperti Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah.
3. Masuknya ulama luar negara ke Syria untuk menyampaikan dakwah seperti Syaikh Yusuf al-Qaradawi.

Jika seseorang tidak teliti dengan apa yang dilakukan Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy maka dia akan mengatakan Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah seorang munafiq dan telah gegabah dalam melakukan apa yang diperbuatnya. Tapi hakikatnya beliau adalah seorang ulama yang sangat cemerlang, sehingga apa yang beliau lakukan pun mendapat dukungan para ulama Syria.

• Kita tidak akan menyaksikan seorang pun dari kalangan ulama Syria yang mencemooh atas tindakan beliau tersebut, karena mereka tahu pribadi Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy yang tidak mungkin menyalahi Sunnah.

• Lihatlah kepada penduduk Kurdi yang gencar melawan kerajaan Asad tetapi mereka tidak sampai mencemooh Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy, bukan karena Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah seorang Kurdi tapi karena berkat beliau lah kerajaan Asad mau membantu kaum Kurdi di Syria.

• Saya ada satu cerita bagaimana anak Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy yakni Dr. Taufiq pernah berpesan kepada salah seorang pelajar Syria yang hendak pulang ke Malaysia semasa revolusi dilakukan dengan berkata: “Apabila kamu pulang ke Malaysia, pertahankanlah ayahku karena sebenarnya ia bukan ingin bersekongkol dengan kerajaan Asad tapi karena beliau ingin berjihad membantu Ahlussunnah semampu dia.”

sahabatku semua yang dirahmati Allah.

Habib.Rizieq Syihab utk kelompok yg menghina AL-BUTHI : Ingat Hadits : “Udzkuruu Mahaasina Mautaakum” Jadi, tidak pantas kata HINAAN dilontarkan buat saudara muslim yg telah wafat, apalagi yg wafat adalah SYAHID spt Al-Buthi. Al-Buthi Asy-Syafi’i Al-Asy’ari adalah ULAMA BESAR ASWAJA ABAD INI, dia SOLEH serta ZUHUD. Siapa anda yg mau menghina Al-Buthi ??

Soal Al-Buthi tdk bergabung dg MUJAHIDIN SURIA, dia punya alasan :

Pertama, usia yg sdh lanjut. Kedua, dia sibuk habiskan usia buat ilmu, belajar dan mengajar serta mangarang kitab. Ketiga, Mujahidin masih bergabung dg barisan KAFIR dan LIBERAL. Keempat, Al-Buthi bukan satu-satunya Ulama Aswaja Suria yg tdk bergabung dg Mujahidin. Kelima, Dia ulama berhak Ijtihad.

Kami FPI membela MUJAHIDIN SURIA melawan BASYAR AL-ASAD yg ZOLIM, tp kami tetap harus jaga AKHLAQ thd ULAMA ASWAJA SURIAH yg tdk gabung dg Mujahidin. Itu persoalan IJTIHAD POLITIK, mereka lebih tahu situasi negeri mereka daripada kita. Siapa pun PELAKU BOM BUNUH DIRI yg menggugurkan Al-Buthi dan 23 muridnya di DALAM MASJID dan apa pun alasannya, maka tidak bisa dibenarkan. ANDAIKATA MUJAHIDIN SURIAH yg lakukan itu, maka mereka yg salah jalan, bukan Al-Buthi. Semoga pelakunya bukan dari kalangan Mujahidin. Camkan !

Jaga sikap Ya Akhii, disini Al-Buthi punya banyak murid dan pengikut. Jangan lagi undang polemik dan perpecahan !!! Wallaahul Musta’aan.

begitulah perkatan al habib rizieq

sahabatku yang dirahmati Allah

Anda suka merendahkan orang lain.. berarti anda ingin direndahkan orang lain.
Anda suka menertawakan orang lain, berarti diri anda itu pantas ditertawakan…
Anda suka menghina orang lain, berarti anda itu memang sangat pantas dihinakan…

Orang lain itu cerminan diri anda sendiri,..

Oh Tuhan, aku bukanlah ahli surga  Juga tak mampu menahan siksa neraka
Kabulkan taubat ampuni dosa-dosaku Hanyalah Engkau pengampun dosa hamba-Mu
Dosa-dosaku tak terhitung bagai debu Ya Illahi terimalah amal taubatku
Sisa umurku berkurang setiap hari Dosa-dosaku makin bertambah Yaa Illahi
Hamba yang berdosa datang bersimpuh Menyembah-Mu Mengaku menyeru dan memohon ampunan-Mu

Subhanallah. . . Betapa beruntungnya engkau wahai syaikh al bouthy . .
Lautan manusia memenuhi masjid umawi dan sakitarnya untuk menghantarkan dan mensholati janazahmu. . .
Meninggal syahid, didalam masjid, hari jum’at, ketika di evakuasi di temukan dalam keadaan sujud, mendekap alquran, trus di makamin di samping makam pahlawan islam Sayyidina Sholahuddin al ayyubi . .subhanaallah, begitu mulianya dirimu.

selamat jalan wahai syech muhamamad said ramadhan al-bouty, tidurlah senyaman pengantin, ilmu-ilmu yang engkau telah curahkan begitu bermanfaat bagi kami, tidurlah dalam kasih sayang dan belaian Allah, semoga Allah merahmatimu….semoga jannah tempat kembalimu

amien.

semoga bermanfaat

disarikan dari berbagai sumber