apakah jika ingin menolong orang lain nunggu kita kuat dulu?
jika, kamu jawab ia…. maka simaklah
sebuah kisah semoga bisa menggugah hatimu….
Kisah tentang Seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah SEOrang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan adalah saya pernah datang dan saya sangat penurut.
Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.
Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki SEOrang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya.
sahabatku, Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. SEOrang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan Dunia. Walaupun hidup serba kekuarangan, Dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi SEOrang Pengasih.
sahabatku semua yang dirahmati Allah. Dari mana kita berasal,untuk apa kita hidup dan setelah mati kemana kita kan pergi? bisakah kau jawab pertanyaan itu kawan?
Pernahkah bahu anda ditepuk oleh seseorang kemudian dia mengatakan “Kau sangat berarti bagiku” Bagaiamana perasaan anda saat itu? Apakah anda akan tersenyum senang, atau anda bangga atau mungkin bahkan anda tersentuh atau bisa saja sebaliknya anda cuek dan tidak terlalu peduli dengan apa yang dikatakannya. saya rasa anda akan sangat bahagia melebihi apapun, saya yakin itu. karena Rosul saw. bersabda Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain ” (HR. Bukhari).
dalam hadist tersebut Rosul tidak mengatakan sebaik-baik manusia adalah yang paling kaya to yang paling hebat to yang paling pintar dan paling-paling yang lainnya yang sering dibanggakan setiap orang, iya kan kawan…
lantas apa alasan kamu tidak bisa menjadi bermanfaat buat orang lain…?
lah kamu bikin orang lain tersenyum saja, kamu sudah dinilai bermanfaat kok, kenapa malah acuh tak acuh dengan orang lain? kenapa ? inilah dinamika orang yang hidup di kota-kota besar yang katanya modern. masing-masing orang sibuk dengan pekerjaaannya masing-masing, pagi hingga sore dilanjut malam kesibukan menghantui kehidupan kita, sibuk menumpuk uang hingga segunung, to sibuk memperkaya diri hingga 7 keturunan tidak akan habis? masihkah kita sibuk dengan diri kita sendiri?
Emha Ainun Nadjib pernah berkata, harusnya tanyakan pada diri ini apakah kita ini manusia wajib, sunat, mubah, makhruh, atau malah manusia haram?
adakah diantara sahabatku semua yang bisa mendefiniskan apa yang dimaksud diatas?
Apa itu Manusia Wajib? Manusia wajib ditandai jikalau adanya sangat dirindukan, sangat bermanfaat, bahkan perilakunya membuat hati orang disekitarnya tercuri. Tanda-tanda yang nampak dari seorang ‘Manusia Wajib’, diantaranya dia seorang pemalu yang jarang mengganggu orang lain, sehingga orang lain merasa aman darinya. Perilaku kesehariannya lebih banyak kebaikannya. Ucapannya senantiasa terpelihara, ia hemat betul kata-katanya, sehingga lebih banyak berbuat daripada hanya berbicara.
Sedikit kesalahannya, tidak suka mencampuri yang bukan urusannya, dan sangat nikmat kalau ia berbuat kebaikan. Hari-harinya tidak lepas dari menjaga silaturahmi, sikapnya penuh wibawa, penyabar, selalu berterima kasih, penyantun, lemah lembut, bisa menahan dan mengendalikan diri, serta penuh kasih sayang.
Sama sekali bukan kebiasaan bagi yang akhlaknya baik perilaku melaknat, memaki-maki, memfitnah, menggunjing, bersikap tergesa-gesa, dengki, bakhil, ataupun menghasut. Justru ia selalu berwajah cerah, ramah tamah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan marahnya pun karena Allah SWT, Subhanallah demikian indah hidupnya.
Karenanya, siapapun di dekatnya pastilah akan tercuri hatinya. Kata-katanya akan senantiasa ter ngiang-ngiang. Keramahannya pun benar-benar menjadi penyejuk bagi hati yang sedang membara. Jikalau saja orang berakhlak mulia ini tidak ada, maka siapapun akan merasa kehilangan, akan terasa ada sesuatu yang kosong di rongga kalbu ini. Orang yang wajib, adanya pasti penuh manfaat dan kalau tidak ada, siapapun akan merasa kehilangan. Begitulah kurang lebih perwujudan akhlak yang baik, dan ternyata ia hanya akan lahir dari semburat kepribadian yang baik pula.
Kalau Orang yang Sunah, keberadaannya bermanfaat, tapi kalaupun tidak ada tidak tercuri hati kita. Tidak ada rongga kosong akibat rasa kehilangan. Hal ini terjadi mungkin karena kedalaman dan ketulusan amalnya belum dari lubuk hati yang paling dalam. Karena hati akan tersentuh oleh hati lagi. Seperti halnya, kalau kita berjumpa dengan orang yang berhati tulus, perilakunya benar-benar akan meresap masuk ke rongga kalbu siapapun.
Sedangkan Orang yang Mubah ada dan tidak adanya tidak berpengaruh. Di kantor kerja atau bolos sama saja. Seorang pemuda yang ketika ada di rumah keadaan menjadi berantakan, dan kalau tidak adapun tetap berantakan. Inilah pemuda yang mubah. Ada dan tiadanya tidak membawa manfaat, dan tidak juga membawa mudharat.
Adapun Orang yang Makruh, keberadaannya justru membawa mudharat dan kalau dia tidak ada tidak berpengaruh. Artinya, kalau dia datang ke suatu tempat maka orang merasa bosan atau tidak senang. Misalnya, ada seorang ayah sebelum pulang dari kantor suasana rumah sangat tenang, tetapi seketika klakson dibunyikan tanda bahwa ayah sudah datang, anak-anak malah lari ke tetangga, ibu cemas, dan pembantu pun sangat gelisah. Inilah seorang ayah yang keberadaannya menimbulkan masalah.
Seorang anak yang makruh, kalau pulang sekolah justru masalah pada bermunculan, dan kalau tidak pulang suasana malah menjadi aman tentram. Ibu yang makruh diharapkan anak-anaknya untuk segera pergi arisan daripada ada di rumah. Sedangkan karyawan yang makruh, kehadirannya di tempat kerja hanya melakukan hal yang sia-sia daripada bersungguh-sungguh menunaikan tugas kerja.
Lain lagi dengan Orang bertipe Haram, keberadaannya malah dianggap menjadi musibah, sedangkan ketiadaannya justru disyukuri. Jika saja dia pergi ngantor, justru perlengkapan kantor pada hilang, maka ketika orang ini dipecat semua karyawan yang ada malah mensyukurinya. Masya Allah, tidak ada salahnya kita merenung sejenak, tanyakan pada diri ini apakah kita ini anak yang menguntungkan orang tua atau malah hanya jadi benalu saja? Masyarakat merasa mendapat manfaat tidak dengan kehadiran kita? Adanya kita di masyarakat sebagai manusia apa, wajib, sunah, mubah, makhruh, atau haram? Kenapa tiap kita masuk ruangan teman-teman malah pada menjauhi, apakah karena perilaku sombong kita?
nah sahabatku kamu termasuk yang mana, tanyakan pada dirimu hayo?
sahabatku semua yang dirahmati Allah, tentunya engkau pernah mendengar pertanyaan imam ghozali kepada muridnya?
Imam Ghazali = ” Apa yang paling tajam
sekali di dunia ini? ”
Murid- Murid dengan serentak menjawab
= ” Pedang ”
Imam Ghazali = ” Itu benar, tapi yang
paling tajam sekali didunia ini adalah
LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah,
manusia dengan mudahnya menyakiti hati
dan melukai perasaan saudaranya
sendiri ”
dinamika yang berkembang sekarang orang lebih memetingkan dirinya sendiri bahkan segala cara dihalalkan bahkan kadang menyakiti orang lain. dan lidah manusia adalah yang paling ringan melakukan semua itu. kadang kita bicara yang menurut kita baik, tapi justru menyakiti orang lain. tanpa kita sadari tanpa kita perhatikan dosa mengalir begitu saja, ya gak kawan?
sahabatku yang baik..
untuk apa engkau hidup?
untuk apa hidup. Mencari arti hidup adalah sangat penting. Siapapun yang tidak memiliki misi hidup, hidupnya akan terombang-ambing, tidak jelas, dan dipastikan tidak berarti. Hanya mereka yang memiliki misi hiduplah yang akan berarti dalam hidup, berarti buat dirinya , juga buat orang lain. Manusia tanpa misi bagaikan hewan , yang hanya hidup , karenya nyawanya ada. Hidup hewan tidak lebih berputar sekitar lahir, makan, cari makan, seksual, melahirkan anak, buang air. jika kita hidup hanya memntingkan diri kita sendiri. maka kita itu tak lebih dari…..???
Ibnu Abbas menafsirkan ayat di atas dengan: agar mereka (jin dan manusia) menetapi ibadah kepada-Ku. Ibn al-Jauzi menafsirkan ayat di atas dengan: agar mereka tunduk dan merendahkan diri kepada-Ku. (Zâd al-Masîr, 8/43). Maksud ayat di atas adalah agar mereka menjadi hamba Allah, melaksanakan hukum-Nya, dan patuh pada apa yang ditetapkan Allah kepada mereka (Ibn Hazm, Al-Fashl fi al-Milal wa al-Ahwâ’ wa an-Nihal, 3/80). Inilah hakikat ibadah. Ibadah tidak lain adalah mengikuti dan patuh, diambil dari al-‘ubûdiyyah; seseorang hanya menyembah Zat Yang ia patuhi dan Yang dia ikuti perintah (ketentuan)-Nya (Ibn Hazm, al-Ihkâm fî Ushûl al-Ahkâm, 1/90).
Ringkasnya, makna ibadah adalah tunduk dan patuh kepada hukum-Nya. Inilah ibadah dalam pengertian yang luas, yakni taat kepada kepada seluruh aturan Allah swt. Taat kepada Allah artinya tunduk kepada seluruh aturannya. Mulai dari ibadah mahdoh seperti sholat, zakat, puasa, haji. Termasuk juga aspek mu’amalah seperti ekonomi, politik, keluarga, pendidikan.
Dengan demikian manusia yang punya misi hidup untuk beribadah, bukan hanya mengikuti Allah swt di masjid, di sajadah, di Baitul haram saat berhaji. Tapi juga saat di kantor, di kursi parlemen, di meja pengadilan. Orang punya misi ibadah karenanya tidak hanya rajin ibadah tapi juga tidak korupsi, tidak membuat kebijakan yang mensengsarakan rakyat. Dia bukan hanya melempar setan pada saat jumroh di Tanah Haram, tapi juga memusuhi setan di tanah air.
dia juga tidak hanya mementingkan dirinya sendiri, namun orang lain lebih diutamakan, suka menolong, suka membantu bahkan sering kali berkorban untuk orang lain.. inilah makna untuk beribadah itu yang sejak dulu Rosul saw mencontohkan kepada kita semua.
apakah engkau sudah melakukan semua itu duhai sahabatku ?
sahabatku yang dirahmati Allah. “sungguh, kau sangat berharga bagiku”
Jika ada seorang teman yang mengatakan hal ini pada anda. Berbahagialah anda. Karena anda begitu berarti baginya. Jangan abaikan kata “Kau sangat berharga bagiku” walau hanya kalimat sederhana namun bermakna sangat dalam. Itu adalah ungkapan terdalam dari isi hatinya. Sebagai sebuah ucapan terimakasih atas apa yang pernah anda lakukan terhadapnya. Serta keinginan terbesar dari dirinya, agar anda tetap menjadi sahabat terbaik selamanya. Hargai itu, jagalah ikatan persahabatan itu dengan baik selamanya.
Imam Bukhori Muslim meriwayatkan dari Anas ra. Dari Rosulullah Saw. bahwa beliau pernah bersabda : ” Jenazah itu akan diikuti oleh tiga perkara, yakni keluarga,harta, dan amalnya. Yang dua perkara itu akan pulang, sedang yang akan tetap menemaninya hanya satu perkara. Keluarga dan hartanya akan pulang, sedangkan yang akan tetap menemaninya hanyalah amalnya,”
hayo di ramadhan yang mubarok ini. kita perbanyak manfaat untuk orang lain, bagaimana kawan mau kan?
“The major value in life is not what you get. The major value in life is what you become. – Nilai utama dalam hidup itu bukan apa yang Anda dapatkan melainkan seberapa baik (karakter) Anda,” kata Jim Rohn, motivator USA ternama.
sahabatku yang mulia, saya tahu kamu ingin menjadi orang yang sukses kan, saya yakin kamu ingin menjadi orang yang sukses. tapi bisakah kita menjadi orang yang sukses tapi berarti bagi orang lain?
bisa gak kawan…?
adriewongso menuturkan penjelasan kepada kita semua
Menjadi orang sukses dan berarti, memberi kita banyak sekali manfaat. Beberapa di antaranya adalah memudahkan kita menciptakan tujuan hidup, fokus pada pekerjaan, pintar membuat keputusan penting, memahami prioritas hidup sehingga langkah-langkah yang ditempuh menjadi lebih terarah. Beberapa tips berikut akan membantu Anda segera menyongsong sukses sekaligus menjadi manusia yang lebih berarti.
Pertama adalah memiliki visi yang mulia, yaitu berpikir lebih jauh dan mempertimbangkan segala hal untuk senantiasa menciptakan kebaikan bagi semua orang. Visi tersebut akan mendorong Anda bekerja penuh komitmen dan dedikasi untuk meraih keberhasilan, bukan hanya menunggu belas kasihan orang lain dan menghindari diri berbuat curang. Memiliki visi mulia merupakan langkah penting untuk meraih sukses dan berarti bagi orang lain.
Kedua adalah memiliki integritas, yaitu kejujuran dalam setiap tindak tanduk dan perbuatan. Kejujuran pasti memberi kemudahan, sebab kejujuran pasti menang dalam persaingan memperebutkan kepercayaan orang lain. Nilai kejujuran sudah pasti menuntun Anda pada kemajuan dan meraih kesuksesan yang lebih berharga.
Ketiga adalah menyukai pekerjaan yang Anda lakukan, mencintai keluarga dan sesama di sekitar Anda. Kecintaan pada keluarga dan pekerjaan serta sesama akan membuat pikiran lebih positif dan berfungsi lebih baik, karena tidak ada kebencian pada siapapun. Bila kinerja Anda lebih baik, Anda tentu lebih mudah menciptakan kemajuan dan mencapai kesuksesan yang Anda dambakan.
Keempat adalah berempati kepada orang lain, yaitu usaha meringankan beban orang lain tanpa pamrih dan tanpa pandang bulu. Berempati pada orang lain dapat berbentuk materi, dukungan motivasi, pikiran atau tenaga. Empati dapat menjadi semangat dalam berusaha meraih kesuksesan, sekaligus menjadikan kesuksesan Anda lebih berarti bagi orang lain.
Kelima adalah meningkatkan kekuatan iman dan rasa syukur atas segala karunia-Nya. Keduanya akan mencegah Anda dari perbuatan negatif atau upaya tercela hanya untuk mencapai target tertentu. Dengan iman dan syukur, kesuksesan sekecil apapun akan memberi nilai yang besar.
Keenam adalah mengasah bakat dan kemampuan yang dapat menunjang pekerjaan, serta terus belajar dari berbagai hal termasuk dari kesalahan terdahulu. Membuka diri dengan terus belajar akan membantu Anda terhindar dari kesulitan dan habis waktu sia-sia. Langkah ini akan membantu Anda menemukan berbagai alternatif untuk membangkitkan bisnis atau menyelesaikan pekerjaan dengan hasil terbaik.
Ketujuh adalah semangat dalam mengerjakan setiap tanggung jawab. Semangat yang Anda tunjukkan akan mengalirkan energi positif kepada orang lain. Antusiame kerja Anda akan memberikan nilai yang luar biasa terhadap apapun yang Anda lakukan.
indah bukan, menjadi orang yang sukses dan berarti?
sahabatku yang dirahmati Allah.
Jangan merendahkan siapapun dalam hidup. Akan tetapi kita harus menunjukkan penghargaan pada orang lain, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.
Kita mungkin berkuasa tapi waktu lebih berkuasa daripada kita.
Ketka kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita, sehingga kita PD melakukan apa saja.
Waktu kita tak berdaya, barulah kita sadar selama ini siapa sahabat sejati kita, siapa teman yang hanya memperalat & menggunakan kita.
Ketika kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta.
Manakala kita miskin, kita baru tahu jadi orang itu harus banyak memberi / bersedekah dan saling membantu.
Ketika kita tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan.
Dan….., setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Betapa indah pribadi yang penuh pancaran manfaat, ia bagai cahaya matahari yang menyinari kegelapan, menjadikannya tumbuh benih-benih, bermekarannya tunas-tunas, merekahnya bunga-bunga di taman, hingga menggerakkan berputarnya roda kehidupan. Demikianlah, cahaya pribadi kita hendaknya mampu menyemangati siapapun, bukan hanya diri kita, tetapi juga orang lain dalam berbuat kebaikan dengan full limpahan energi karunia Allah Azza wa Jalla, Zat yang Maha Melimpah energi-Nya, Subhanallah. Ingatlah, hidup hanya sekali dan sebentar saja, sudah sepantasnya kita senantiasa memaksimalkan nilai manfaat diri ini, yakni menjadi seperti yang disabdakan Nabi SAW, sebagai Khairunnas. Sebaik-baik manusia! Insya Allah
Don’t look to become a person of success, look instead to become a person of Value! – Jangan berkeinginan untuk menjadi orang sukses, berusahalah untuk menjadi orang yang berarti.”
Sadarilah… Hidup ini tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP INI LEBIH BERHARGA terlebih untuk orang lain.
Saling menghargai,
Saling membantu dan memberi,
Saling mendukung,
Jadilah teman setia tanpa syarat,
Jauhkan niat jahat untuk mencelakai teman/memaksa seseorang melakukan suatu hal yang menyimpang untuk kepentingan pribadi kita.
Apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai…
nah sahabatku, sudahkah engkau begitu berarti untuk orang lain?
Semoga kita bisa menjadi sahabat terbaik untuk sahabat.
semoga bermanfaat.
Jul 26, 2012 @ 15:57:56
mantep bgt ney ceritanya…
SukaSuka
Jul 26, 2012 @ 16:58:07
alhmdulillah..
SukaSuka
Jul 27, 2012 @ 06:51:07
Sebuah kisah yang sangat menyentuh hati.
Fotonya juga menginspirasi.
Berbuat baik dan menolong orang lain, dalam kondisi apapun diri kita.
SukaSuka
Jul 27, 2012 @ 16:28:26
manusia yang terbaik adalah yang banyak memberi manfaat bagi sesamanya..
ayukk berusaha menjadi manusia terbaik..
semoga Allah meridhoi..
SukaSuka