Beranda

pak tua yang hebat

2 Komentar


bismillahirahmanirahim.

kawanku semua yang berbahagia. hidup di kota besar, enak dan gak enak, enaknya semua fasilitas ada, ada gedung-gedung tinggi, mal-mal megah, semua peralatan elektronik lengkap, sandang pangan ada namun gak enaknya disini kebanyakan gak saling mengenal artinya hidup pada masing – masing “loe-loe gue-gue” serta kesenjangan social yang begitu tingginya, belum lagi kemacetan yang sudah menjadi makanan sehari-harinya. ruang hijau diganti jadi komplek perumahan, persawahan berubah menjadi kawasan industri, maka jangan heran orang-orang disini lebih cepat emosinya daripada sabarnya…

sebuah kisah…..

Jalanan Jakarta seperti biasa, panas dan berdebu, walau pagi ini belum juga beranjak menjadi siang. Aku nyalakan tape dan AC di mobilku, sambil bernyanyi-nyanyi kecil untuk menghilangkan kejenuhan, karena jalan menuju kantor seperti pagi-pagi lainnya, penuh dan macet. Ternyata nyanyian itu tidak membuat hatiku menjadi tenang. Batinku merasa lelah, hatiku mengeluh. Jenuhnya aku dengan suasana rutinitasku sehari-hari, belum lagi urusan kantor yang tidak ada habis-habisnya. Sampai-sampai aku sendiri tidak menikmati lagi apa yang dulu menjadi kenikmatan tersendiri, bekerja di kantorku.

baca kisah selengkapnya..

alhamdulillah “sesuatu” ?

3 Komentar


bismillahirahmanirahim

kawanku semua yang berbahagia, beruntunglah manusia bertuhan kepada Allah, coba kalau Allah seperti manusia, mudah marah, gampang kecewa, tentu kita sudah dikubur hidup-hidup sebelum jadwal kematian datang. coba bayangkan kita yang seringnya berurusan dengan manusia, sekali cacat saja, kadang pintu sudah dikunci mati dan cap jelek pasti selamanya dilekatkan kepada kita. sekali lagi beruntunglah manusia yang bertuhan Allah swt, maka ucapkanlah ALHAMDULILLAHIRABBIL ALAMIN seperti yang dicontohkan rosulullah saw. bukan “Alhamdulillah sesuatu”, kenapa kita serinngnya memplesetkan ajaran nabi kita yang begitu mulya penuh dengan makna dan fitrahnya, kenapa malah mengikuti tren saat ini “dilihat seperti islam tapi sungguh jauh dari nilai-nilai islam” kawanku bisakah engkau melihatnya…????

sebuah kisah…

Seorang pengusaha shalih bernama Kajiman -bukan nama asli- sedang menginap di sebuah hotel berbintang lima di Semarang. Usai melakukan qiyamul-lail ia bergegas ke luar hotel untuk mencari masjid terdekat untuk shalat Shubuh berjamaah. Waktu saat itu menunjukkan bahwa waktu adzan Shubuh kira-kira setengah jam ke depan.Sehingga Ia ingin jalan-jalan sebentar sebelum sholat shubuh.

Begitu keluar dari lobby hotel, Kajiman pun meminta kepada tukang becak yang bernama Ibnu untuk mengantar keliling Semarang. Kira-kira belasan menit sudah Ibnu mengayuhkan pedal becak, sayup-sayup terdengar suara tarhim yang mengisyaratkan waktu shubuh akan tiba.

baca kisah selengkapnya..

bukan sopir taxi biasa

4 Komentar


bismillahirahmanirahim..

kawanku semua yang berbahagia, menikmati hidup..ya kata menikamti hidup merupakan kata yang sangat sulit direalisasikan untuk kondisi -kondisi saat-saat ini, hari ini pagi-pagi sekali orang sudah berangkat kerja, sore hari kelelahan, malamnya dibuat tidur, pagi berangkat lagi dan kehidupan yang berputar-putar terus dan pastinya membosankan. Banyak orang yang mempunyai banyak uang namun tak sedikit yang punya banyak uang namun menderita karena uangnya tersebut..loh, kok bisa? bukankah uang bikin orang bahagia? iya, itu anggapan orang yang berfikir secara instan. Setiap keinginan kita dapat terpenuhi dengan banyak uang, namun jika tidak menyukai pekerjaan kita, namun bila kita tak punya waktu untuk bersenang-senang, masihkah kita kan merasa bahagia? dengan tegas saya jawab tidak… kuncinya pada cintai pekerjaanmu, dan berikan waktu luang untuk menghilangkan penatmu, insyaAllah bahagia….uang memang bisa beli segalanya namun uang bukalah segalanya…

sebuah kisah…

disadur dari buku A Million Dollar Lesson yang dikarang oleh Petey Parker.  Petey Parker adalah seorang memberikan dasar-dasar bisnis inti melalui konsultasi dan seminar untuk semua kalangan. Dia membawa sebuah perspektif yang jujur sebagai pengamat, memberikan wawasan strategis, dan membantu perusahaan dalam menemukan solusi akan program dan agenda perusahaan. Berikut adalah ceritanya..

Seorang sopir taxi di Dallas telah mengajarkan saya bagaimana memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan. Sebuah pelajaran seharga satu juta Dollar. Mungkin anda harus mengeluarkan ribuan Dollar untuk membayar seorang keynote atau pembicara profesional dalam sebuah seminar atau pelatihan motivasi untuk karyawan perusahaan. Tapi kali ini saya hanya cukup mengeluarkan ongkos taxi seharga 12 Dollar saja.

baca kisah selengkapnya..