sahabatku yang dirahmati Allah,
banyak yang menentang fatwa imam imam madzhab dan perbuatan dan fatwa imam imam terdahulu, maka mereka tidak disebut ahlussunnah waljamaah, seperti wahabi, dll
Kepercayaan Pagan, Hindu, Budha dan Islam secara dialektik telah menjadi tata nilai yang berjalan di kawasan Asia Tenggara. Nilai-nilai tersebut, bahkan, kemudian mampu memberikan kontribusi dalam membentuk sistem pemerintahan dan varian keagamaan sendiri yang mencerminkan pergumulan antara budaya luar dengan budaya asli Nusantara.
Lebih-lebih ketika Islam datang ke Nusantara. Agama baru ini diterima sangat baik oleh penduduk setempat. Hal itu karena kearifan para ulama atau wali yang datang ke wilayah ini, yang sangat menghormati tradisi, adat istiadat, bahkan agama setempat. Islam dicoba diselaraskan dengan ajaran setempat, karena itu tidak sedikit tradisi yang kemudian dijadikan sarana penyiaran Islam.
Bersabda Junjungan Besar Nabi Muhammad SAW, maknanya: “dan sesungguhnya ummat ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 di antaranya di neraka dan hanya satu yang di surga yaitu al-Jama’ah”. (H.R. Abu Dawud)
SIAPA ITU ASWAJA ?
APA HUBUNGANNYA DENGAN NAHDLATUL ULAMA ?
NU ADALAH SALAH SATU BENTENG AHLISUNNAH WALJAMAAH DI INDONESIA
Semenjak zaman awal-awal berdirinya NU, ternyata Syaikh KH. Muhammad Hasyim asyari sang pendiri NU sudah mendeteksi lalu-lintas dan hilir-mudiknya pemahaman Wahabi yang terinpirasi pemikiran Syaikh Ibnu Taymiyah. Di tengah para Ulama zaman itu, kemunculan Wahabi itu begitu terasa menggerogoti Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah, padahal waktu itu alat komunikasi sebagai distribusi informasi masih sangat alami, belum ada telepon apalagi internet seperti sekarang .


























Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.