bismillahirahmanirahim

sahabatku semua yang dirahmati Allah, tentunya engkau hafal sekali dengan lagu semasa kita masih kecil “Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagaikan surya menerangi dunia…”. sungguh lagu yang syarat akan makna, kenapa dari kecil kita sudah dikenalkan betapa mulianya seorang ibu? apakah engkau pernah mencari jawaban atas itu semua ?

jika berbicara mengenai ibu, kadang tak terasa jiwa yang setegar batu karang ini luluh dalam airmata tak terbendung, mengapa ibu begitu istimewa dimata saya, ketahuilah sahabatku didunia ini hanya orang tua kita saja harta terbesar yang kita miliki, sejak kecil ayah saya telah berpulang kepada sang maha kuasa, dengan susah payah tak kenal menyerah ibu membesarkan, merawat dan mendidik saya hingga menjadi seperti sekarang ini, sungguh jasa yang jika dikalkulasikan dengan angka-angka engkau tak akan pernah bisa membayarnya..

sahabatku, “jika engkau ingin menjadi orang sukses dekatlah dengan ibumu”, karena ridho Allah itu tergantung akan ridhonya orang tuamu (ibumu), coba kumpulkan seribu ulama sholeh untuk mendoakan keburukan kepadamu, maka tak akan berarti apa-apa hanya dengan doa tulus dari seorang ibu,

marilah kita merenung dalam kisah dibawah ini, semoga bisa membuka mata hati kita yang sering keras kepada orang tua..

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, ia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar.

Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Ia adalah sebuah hal yang memalukan.

Pada suatu hari di sekolah. Aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia melakukan hal ini kepadaku? Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari. Keesokan harinya di sekolah.. “Ibumu hanya memiliki satu mata?” dan mereka semua mengejekku.

Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini maka aku berkata kepada ibu aku,”Ibu, kenapa kamu tidak memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak mati saja?” Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini.

Mungkin itu karena ibu tidak menghukum aku, tetapi aku tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya.

Malam itu, Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku menangis disana, dengan pelan, seakan ia takut bahwa ia akan membangunkanku. Aku melihatnya, dan pergi. Karena perkataanku sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hati aku.

Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, Aku mengatakan diri ku jikalau aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satu aku dan kemiskinan kami.

Lalu aku belajar dengan keras. aku meninggalkan ibu dan ke Seoul untuk belajar, dan diterima di Universitas Seoul dengan segala kepercayaan diri. Lalu, aku menikah. aku membeli rumah milikku sendiri. Lalu aku memiliki anak-anak juga. Sekarang, aku hidup bahagia sebagai seorang pria yang sukses. aku menyukainya disini karena ini adalah tempat yang tidak meningatkan aku akan ibu.

Kebahagiaan ini menjadi besar dan semakin besar, ketika seseorang tidak terduga menjumpai aku “Apa?! Siapa ini?”… Ini adalah ibu aku.. tetap dengan satu matanya. Ini rasanya seperti seluruh langit sedang jatuh ke diri aku. Anak perempuan aku lari kabur, takut akan mata ibu aku.

Dan aku bertanya kepadanya, “Siapa Anda? aku tidak mengenalmu!!” sandiwara aku. aku berteriak kepadanya “Mengapa engkau berani datang ke rumah aku dan menakuti anak aku! Pergi dari sini sekarang juga!”

Dan ibu dengan pelan menjawab, “Oh, maafkan aku. aku pasti salah alamat,” dan dia menghilang. Terima kasih Tuhan.. Ia tidak mengenali aku. aku merasa cukup lega. aku mengatakan kepada diri aku bahwa aku tidak akan peduli, atau berpikir tentang ini sepanjang sisa hidup aku.

Lalu ada perasaan lega datang kepada aku.. Suatu hari, sebuah surat mengenai reuni sekolah datang ke rumah aku. aku berbohong kepada istri aku mengatakan bahwa aku akan pergi perjalanan bisnis. Setelah reuni ini, aku pergi ke rumah lama aku.. karena rasa penasaran saja, aku menemukan ibu aku terjatuh di tanah yang dingin. Tetapi aku tidak meneteskan satu air mata sekalipun. Ia memiliki sepotong kertas di tangannya.. dan itu adalah surat untuk diri aku.

=================================================
Anakku,

Aku pikir hidupku sudah cukup lama saat ini. Dan.. aku tidak akan mengunjungi Seoul lagi.. tetapi apakah itu terlau banyak jikalau aku ingin kamu untuk datang menunjungiku sekali-kali nak? aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat lega ketika mendengar kamu akan datang dalam reuni ini.

Tetapi aku memutuskan untuk tidak datang ke sekolah.. Untuk Kamu.. aku meminta maaf jikalau aku hanya memiliki satu mata dan aku hanya membawa kemaluan bagi dirimu.

Kamu tahu, ketika kamu masih sangat kecil, kamu terkena sebuah kecelakaan, dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata.. maka aku memberikanmu mata aku.. aku sangat bangga kepada anak aku yang melihat dunia yang baru untuk aku, menggantikan aku, dengan mata itu.

Aku tidak pernah marah kepadamu atas apapun yang kamu lakukan. Beberapa kali ketika kamu marah kepada aku. aku berpikir sendiri,”Ini karena kamu mencintai aku.” Aku rindu waktu ketika kamu masih sangat kecil dan berada di sekitarku.

Aku sangat merindukanmu. Aku mencintaimu. Kamu adalah duniaku.

sahabatku yang aku sayangi karena Allah, begitulah seorang ibu, makhluk mulia yang Allah ciptakan khusus untuk kita, yang selalu merawat kita, menegur, dan mendidik dengan segenap jiwa raga dan usahanya,

renungkanlah akan hal ini penyesalan seseorang karena menyiakan orang tuanya;

bahwa dulu ketika kita kecil, dia yang memberi ku makan dan memandikanku, ku balas dengan menangis sepanjang malam

pada saat umur ku 2 tahun
dia yang melatih ku untuk berjalan
ku balas dengan melarikan diri pada saat dia butuh
dengan ku,

pada saat umur ku 3 tahun
dia selalu bikin makanan yang sangat enak untuk ku
ku balas dengan membuang piring ke lantai,

pada saat umur ku 4 tahun
dia kasi ku kertas dan pencil agar ku mulai belajar
ku balas dengan curat-curit dinding,

pada saat umur ku 6 tahun
dia yang antar ku ke sekolah
ku balas dengan teriak ” nggak mau bergi ke sekolah,

pada saat umur ku 12 tahun
dia selalu nasehati ku , berpenampilan yang baik
ku balas dengan kata “ini kan gaul”

pada saat umur ku 15 tahun
dia selalu menanti ku pulang dengan penuh kasih sayang
ku balas dengan tutup pintu kamar ku,

pada saat umur ku 17 tahun
dia selalu kasih ku uang piknik untuk ke laur kota
ku balas dengan tidak pernah telpon ke padanya,

pada saat umur ku 19 tahun
dia selalu serius perhatikan masa depan ku
tapi balasan ku tidak ada perhatian apa pun terhadapnya,

pada saat umur ku 24 tahun
dia tanya calon istri ku tentang persiapan nikah
ku marah dengan mengatakan ” ibu jagan turut campur urusan kami”

pada saat umur ku 25 tahun
dia yang siapkan segala biaya pernikahan kami dengan susah payah
ku balas dengan tinggal di tempat jahu darinya,

pada saat umur ku 30 tahun
dia selalu telpon memberi nasehat tentang pendidikan anak-anak,
tapi ku berterimakasih dengan mengatakan “ini zaman udah berubah bu!”

pada saat umur ku 35 tahun
dia memberi tahu bahwa dia dalam keadaan sakit

pada suatu hari, ibu ku meninggal,senantiasa kasih sayangnya masih
ada dalam hatinya.
segala usahanya yang penuh kasih sayang pada ku,
tidak bikin hati ku bergerak atau perhatian denganya.

ini adalah penyesalan dari seseorang yang ibunya telah pergi.

“wahai teman ku jagan lah kalian seperti ku,jika orang tua kalian
masih ada selalu lah dekati mereka dan jangan lupa segala kasih sayangnya,
berbakti lah pada mereka dengan sunguh-sunguh,agar mereka bahagia
serta mendapatkan berkatNya, kalian tidak bakal sukses dalam
segal urusan maupun bahagia,jika kalian menyakiti hati dua orang
tua kalian.wahai teman ku…aku sangat ingin ibu ku bisa balik hidup
walau pun sekejap, agar aku bisa cium kakinya minta maaf”.

sahabatku yang lembut hatinya, selalu dan selalu penyesalan selalu datang terakhir, kamu tak akan pernah merasa kehilangan jika ibu kamu masih setia mendampingimu, coba bayangkan seandenya ibumu tiba-tiba dipanggil Allah, apa yang akan kamu rasakan? sudah cujupkah rasa baktimu selama ini? apakah kamu tidak merasa kehilangan yang sangat, diluar sana banyak orang yang menangis karena tidak pernah sempat melihat wajah ibunya, diluar sana banyak yang terus mencari dimana ibunya sekarang berada, diluar sana banyak yang sedang bersusah payah untuk kesembuhan ibunya yang sakit keras, sedangkan dirimu apa yang sudah kamu lakukan untuk ibumu?

sahabatku yang baik hatinya, pernahkah membaca sepucuk surat dari ayah dan ibu dibawah ini, coba selami maknanya, inilah keinginan orang tua dari hatinya yang terdalam..

Anakku,

Ketika aku semakin tua

aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku,

Suatu ketika aku memecahkan piring..

atau menumpahkan sup di atas meja, karena penglihatanku berkurang,

Aku harap kamu tidak memarahiku

Orang tua itu sensitif,

selalu merasa bersalah saat kamu berteriak,

Ketika pendengaranku semakin memburuk

dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan,

Aku harap kamu tidak memanggilku “Tuli!”

Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya

Maaf, Anakku

… Aku semakin tua

Ketika lututku mulai lemah,

aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantu ku bangun,

Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan

Aku mohon, jangan bosan dengan ku,

Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusak

Aku harap kamu terus mendengarkan aku

Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?

Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan

… Maafkan juga bauku

Tercium seperti orang yang sudah tua

Aku mohon jangan memaksaku untuk mandi..

Tubuhku lemah..

Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin,

Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu

Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil?

Aku selalu mengejar-ngejar kamu..

Karena Kamu tidak ingin mandi,

Aku harap kamu bisa bersabar dengan ku, ketika aku selalu rewel

Ini semua bagian dari menjadi tua,

kamu akan mengerti ketika menjadi tua,

Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara

Bahkan untuk beberapa menit

Aku selalu sendiri sepanjang waktu

dan tidak memiliki seseorang pun untuk di ajak bicara

Aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan

Bahkan jika kamu tidak tertarik pada cerita ku,

Aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu

Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil?

Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu

Ketika Saatnya tiba..

dan aku hanya bisa terbaring sakit dan sakit

Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku

Maaf

kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan

Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku

selama beberapa saat terakhir dalam hidupku

Aku mungkin, tidak akan bertahan lebih lama

Ketika waktu kematian ku datang

Aku harap kamu memegang tanganku

dan memberikanku kekuatan untuk menghadapi kematian

Janganlah sedih pada saat itu anakku

Kematian bukan hal yang menyakitkan

Dan kamu belum tahu rasa kematian seperti apa

Jika setelah itu kamu membuka lemari

Dan menemui bekas baju-bajuku..

Simpanlah..

Karna aku ingin kamu terus mengingatku..

Dan jangan khawatir..

Ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta..

aku akan berbisik padaNya

untuk selalu memberikan BERKAH padamu

Karna kamu mencintai,

Ibu dan Ayahmu…

Terima kasih atas segala perhatianmu, nak

Kami Mencintai Mu

dengan kasih yang berlimpah,

Ibu dan Ayah

sahabatku yang baik hatinya, rasanya kalau menulis tentang ibu, tangan saya terasa kaku, entah apa yang berkecamuk didalam hati antara rasa bersalah dan rasa sedih, bercampur aduk menjdi luapan yang sering menetes dalam butiran air mata, oh ibu maafkan aku, aku akan buktikan pada dunia bahwa aku akan menjadi anak yang bisa membanggakanmu, ibu doakanlah aku, hanya itu pintaku karena do’amu adalah kekuatan terbesarku, yang membuatku masih bertahan sampai sekarang.. doakan saya ibu dengan doa terbaik yang tulus dari hatimu,

sahabatku yang sayang ibunya, pernah engkau bertanya kenapa waktu kecil ibu selalu menyuruhmu ini itu ?

ustad felix siauw dalam akun twiternya, menuliskan sesuatu yang indah mengenai ibu,

sahabatku renungkanlah… ini, saya rasa pertanyaan ini pernah kamu utarakan ..

saat masih kecil kau bertanya | “ummi, mengapa semua orang bebas bermain berkejar-kejar, sementara aku harus belajar?”

sering engkau menangis mengadu | “ummi, mengapa saat temanku dikelilingi mainan, sementara aku harus menghafal Al-Qur’an?”

engkau juga selalu merajuk | “ummi, mengapa anak lain boleh membaca manga, sementara aku harus mengerti banyak bahasa?”

engkau pun berceloteh | “ummi, mengapa tak semua permintaanku dikabulkan, seringkali aku meminta namun tak diberikan?”

maka apa jawaban ibu, tahukah engkau kawan ?

sayang, dengarkanlah ummi untuk saat ini | dengarkan saja ummi, suatu saat nanti bila telah sampai waktumu, kau akan tahu

anakku, tidak semua kasih bisa ummi jalin dengan kata | namun ummi simpan rencana terbaik bagimu dalam dada,

kelak engkau beranjak dewasa | ummi berjanji kau akan terbang lebih tinggi, berlari lebih cepat daripada yang lainnya,

orang lain yang akan membaca tentang ceritamu | engkau akan dikejar karena ilmumu | dan semua pintamu akan dikabulkan bagimu,

saat mulai baligh engkau mungkin berucap | “aku sudah besar, ummi boleh berhenti terlalu khawatir, aku sudah pintar”

saat beranjak dewasa engkau mungkin berteriak kepadaku | “mengapa tak boleh aku bercinta, aku sudah dewasa!”

ketika telah bekerja kau mungkin katakan | “aku memiliki hidupku sendiri, aku berhak menentukan jalanku sendiri”

dan saat engkau memiliki hidupmu sendiri | “aku tak miliki banyak waktu ummi, bila sempat aku akan menjengukmu”

anakku, perhatikan ummi | seorang anak boleh berubah dewasa, namun menjadi ummi berarti untuk selamanya

anakku, dengarkan ummi | jangan tergesa-gesa bercinta memadu nikmat, bila engkau belum siap, itu alamat maksiat

engkau mungkin melihat masa depanmu dengan jelas | namun mataku walau keduanya mulai rabun melihatnya dengan lebih jelas

ummi tersenyum dengan alasanmu, anakku, datanglah semasa engkau sempat | lagipula seluruh waktuku sedari dulu telah kugadai untukmu

bila tiba masa tuaku di sebuah waktu | aku benci merepotkan engkau, aku memahami sekarang ada anak istri yang harus engkau beri waktu

mungkin umi sudah pikun untuk sekedar memanggil namamu | namun bunda akan selalu mengingatmu dalam shalat dan doa, annakku

saat ummi pergi suatu saat nanti, tak perlu jatuh tangismu menderai | bahagia bunda bila engkau menyembah Allah semata

sesal ummi hanya satu, kenapa tak bisa lebih lama bersamamu | menjagamu dari maksiat dan membimbingmu dalam taat

sahabatku yang baik hatinya…

dalam lagu-lagu yang terkenal ada sebaik syair yang indah dalam menceritakan kasih seorang ibu,

ungu-doa untuk ibu

kau memberikanku hidup
kau memberikanku kasih sayang
tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
takkan pernah terbalaskan

hangat dalam dekapanmu
memberikan aku kedamaian
eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
takkan pernah terlupakan

oh ibu terima kasih
untuk kasih sayang yang tak pernah usai
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan

oh ibu semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku

maher zain-number one for me

I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I’m here for you

For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it’s time for you to rise
For all the things you sacrificed

If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I’m all grown up now
I’ts a brand new day
I’d like to put a smile on your face everyday

Mom I’m all grown up now
And it’s not too late
I’d like to put a smile on your face everyday

sahabatku semua yang dirahmati Allah kiranya dengan perenungan kali ini, bisa membuka mata hati kita yang sering keras kepada bapak dan ibu kita, “Only God knows how much you mean to meI will use every chance I get To make you smile Whenever I’m around you , hanya Allah yang tahu betapa berartinya engkau bagiku,
sahabatku, sebelum semua terlambat marilah kita perbaiki sikap dan prilaku kita kepada orang tua kita, tiada seorang anak yg sukses jika ortunya tidak ridho kepadanya, ingatlah “kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalah’ sahabatku, bagaimana saat ini kamu memperlakukan orang tuamu, begitu pulalah kelak kita akan diperlakukan oleh anak kita, ingatlah itu..

ya Allah ya rahman ya rahim

Ya ALLAH,  wahai yang Maha Mendengar, Tiada Tuhan selain Engkau Ya ALLAH.

Wahai yang Maha Menatap, saat ini kami datang memenuhi panggilan Mu, dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang tak ternilai, di tempat yang tiada penghalang antara Engkau dan hamba Mu yang hina ini.

 Ya ALLAH, kini kami mengadahkan kedua tangan kepada Mu, senista apapun kami, kami adalah mahluk ciptaan Mu ya ALLAH.

Kami mohon kepada Mu, dihari yang penuh kemuliaan ini, ampuni seluruh dosa kami ya ALLAH.

 Saat Engkau mendengarkan hamba-hamba Mu dihadapan para malaikat Mu, Engkau undang kami di tempat ini, padahal kami tahu siapa diri kami, hanya mahluk Mu yang berlumur dosa, yang kotor dan hina, yang jarang sekali ingat kepada Mu.

 Ya ALLAH, dengan segala keagungan dan kemurahan Mu, cintailah kami ya ALLAH. Hanya dengan cinta Mu, dosa-dosa terampuni, hanya dengan cinta Mu, yang kotor Engkau bersihkan, yang hina Engkau angkat.

Tolonglah kami ya Rabb, bukakan lembaran-lembaran baru Yang bersih yang menggantikan masa lalu kami

Ya Allah, ampuni dan selamatkan orang tua kami, yang darah dagingnya  Melekat pada tubuh kami, ampuni yang selama ini kami Pernah mendholiminya. Jadikan sisa umur kami anak yang tahu balas budi

Ya Allah ya Rabb, ampuni kedua orang tua kami, bahagiakan dan Mulyakan sisa umurnya dan jadikan akhir hayatnya husnul khotimah

Ya ALLAH, ampuni seburuk apapun diri kami. Ampuni sekelam apapun masa lalu kami, ampuni senista apapun aib-aib kami. Duhai ALLAH yang Maha Mendengar, ampunilah orang tua kami ya ALLAH, ampuni segala kezaliman dan kedurhakaan kami kepada ibu bapak kami selama ini.

Kami sering sekali memperlakukan kedua orang tua dengan tidak pantas. Andai kedurhakaan kami menjadi penggelap kehidupan kami, jadikanlah saat ini Engkau takdirkan kami menjadi anak yan sholeh dan sholehah, yang dapat menjadi cahaya kemuliaan bagi dunia akhirat kedua orang tua kami.

 Ya ALLAH, selamatkan kedua orang tua kami yang berlumur dosa, Islamkan yang belum Islam, beri hidayah bagi yang masih tersesat.

 Pertemukan bagi yang belum pernah berjumpa dengan ibu bapak nya ya ALLAH. Lapangkan kubur bagi yang telah di alam kubur. Cahayai, ringankan hisabnya, jadikan ahli syurga Mu ya ALLAH.

Tolong ya ALLAH, darah dagingnya melekat pada tubuh kami ya ALLAH. Air matanya, keringatnya ….. tolong ya ALLAH, golongkan kami menjadi anak yang tahu balas budi kepada orang tua kami dan kepada orang-orang yang telah menolong kami. apalagi yang dapat kami lakukan ya ALLAH, beri hidayah dan taufik Mu ya ALLAH. Jadikanlah segala amal ibadahnya menjadi penerang di kehidupan orang tua kami di dunia maupun di akhirat. Jadikan mereka orang yang sholeh dan sholehah sampai akhir hayatnya.

 Wafatkan kami, orang tua kami dan saudara-saudara kami dalam keadaan Khusnul Khotimah, diatas Al Qur’an dan Sunnah Nabi Mu ya Robbi.

 Ya ALLAH, selamatkan keluarga kami, kabulkan cita-cita kami, membentuk anak-anak dan keturunan kami menjadi orang yang selalu berjihad di jalan Mu. Yang selalu meng infaq kan jiwa dan harta demi agama Mu Ya ALLAH.

 Ya Allah, Selamatkan orang-orang yang pernah kami zhalimi selama ini, khususnya kaum muslimin yang pernah kami sakiti ya Allah.

Jangan biarkan kezhaliman kami menjadi kegelapan bagi dunia akhirat kami.

ya allah selamatkan kami dan ampuni orang tua kami ya allah’,

ya Allah hanya kepadamu kami memohon dan hanya kepadamulah kami berserah diri,

semoga beranfaat.