Siapa yang pernah menangis? Jawabnya pasti kita semua pernah menangis..!!

Semua orang mempunyai keinginan untuk menganugerahi kehidupan yang baik untuk orang-orang yang dikasihinya, keinginan tersebut menjadi keinginan yang wajar, malah cenderung mendekati keharusan. Tidak ada seorangpun yang ingin mempersembahkan sesuatu untuk yang bagi keluarga dan anak keluarganya…bukan begitu kawan,

Namun kadang ada yang luput dari kesadaran manusia, apalagi jika sudah didominasi hawa nafsu tanpa mempertimbangkan kebersihan hati, yaitu menginginkan yang baik, tetapi ditempuh dengan cara yang tidak baik…apa contohnya…kawan semua pasti lebih tahu..

Banyak orang tua yang ingin anak – anaknya mengenakan pakaian yang bagus- bagus, makan – makanan bergizi, bersekolah dilembaga lembaga pendidikan terbaik, dan melengkapi kehidupan dengan atribut kemewahan dunia; rumah bagus, furniture lengkap, kendaraan mewah, dan lain lain..ya semua itu tidak salah, manusiawi jika semua menginginkan yang terbaik buat kehidupannya.

Namun ada juga yang meraih yang baik tersebut dengan cara tidak baik; menipu, korupsi, dan dari hasil kejahatan. Walhasil, semua yang seharusnya baik, justru menjadi tidak baik. Akhirnya alih – alih meninggalkan yang baik, tatkala kita meninggal kelak, malah hanya meninggalkan BOM waktu keburukan karena kita mewariskan keburukan kita.

Percayalah, jika menempuh kehidupan yang tidak baik, kita akan menangis tiga kali (minimal)

 

Pertama; kita menangis ketika mendapati kelakuan buruk kita ternyata sangat menyiksa kehidupan kita sendiri.

 

Kedua; kita menangis tatkala bertemu langsung dengan malaikat kematian dan mengalami kematian yang sangat menyakitkan.

 

Ketiga; kita menangis sepanjang masa. Dimana ketika itu kita sudah ada dialam yang berbeda, yang kita tidak bisa kembali lagi.

Hal yang biasa jika anak keturunan kita menangis ketika kita meninggal dunia kelak, yang tidak biasa adalah jika kita sendiri yang menangis, melihat keburukan kehidupan yang sudah kita lalui semasa hidup sementara kita tidak ada lagi didunia.

Siapa yang ingin menangisi dirinya sendiri?

pasti semuanya bilang tidak.

Menangislah disaat bisa menangis. Itu pendapat orang bijak. Sebab menangis bisa sedikit melepaskan beban, namun mengislah yang satu ini memang tangisan asli, tangisan abadi yang tidak akan pernah lagi berganti tawa, yaitu ketika dipertotonklan ulang sandiwara kehidupan yang manusia mainkan kemudian. Ia diahapapkan pada ancaman keabadian siksa negeri akhir. Naudzubillah tsumma naudzubillah

 

Demi Allah, wahai hatiku, segeralah menemui Allah sebelum semuanya menjadi terlambat, sekali lagi..

Demi Allah, wahai hatiku, segeralah menemui Allah sebelum semuanya menjadi terlambat

 

Temani saya ya Rabb, kirimkan malaikat – malaikatmu yang ramah – ramah dan baik – baik. Jangan izinkan perbuatan buruk hamba menggelapkan kuburan hamba. Jangan biarkan kebusukan hamba menembus kuburan hamba.

Ketakutan berada ditepi kuburan sudah membuat hamba seperti mati berdiri dan aliran darah sepeti berhenti. Belum lagi jantung yang terus berdegup semakin kencang karena ketakutan. Sungguh hamba tidak takut menghadapi kematian tapi yang paling hamba takutkan kehidpan setelah kematian hamba..

Tuntun kami ya Allah, bantu kami untuk selalu berjalan kearahmu. Meraih ridhomu dan menggapai syurgamu..

Amien.

Smoga bermanfaat