Beranda

mungkin dulu, sekarang mulailah intropeksi diri

5 Komentar


intropeksi diribismillahirahmanirahim

sahabatku semua yang dirahmati Allah. seseorang itu harus bisa belajar dari hidup orang lain. begitu seuntai kata yang pernah aku dengar dari seorang yang baik, manusia itu harus punya rasa malu, harus punya rasa rasa malu, Malu diri  ini  kepada  Allah, malu diri  ini  kepada  para  malaikat  yang  setiap hari bersemangat disamping kanan dan kiri kita, bersemangat berharap ada suatu catatan luar biasa  yang  bisa  ia  catatat  untuk dibanggakan  dihadapan Allah. Malaikat  Rindu ketika mereka  mencatat  catatan-catatan Rasulullah saw,  malaikat  menangis  karena  ia  sekarang tidak dapat  mencatat  apa  yang ia  harapkan dan  idam-idamkan selama  ini. andai malaikat  diberi  sifat  bosan oleh Allah tentulah malaikat  akan meninggalkan kita  semua, malas  untuk mencatat  yang itu-itu saja… Setiap hari  mencatat  maksiat, setiap hari mencatat dosa. “Mana kebaikanmu wahai manusia” astagfirullah..

sahabatku yang aku sayangi..

Dulu, aku pernah sangat KAGUM pada manusia cerdas, sangat kaya, berhasil dalam karir hidup & hebat dalam dunianya…

baca cahaya hati selengkapnya…

hati-hati dengan hati

Tinggalkan komentar


menjaga hatibismillahirahmanirahim

sahabatku semua yang dirahmati Allah, siapakah orang cerdas itu ? jika ditanya demikian pasti dengan singkat akan menjawab dia yang mempunyai akal yang bagus, pikiran yang cermelang dan prestasi yang membanggkan. itu benar dan tidak salah.

tapi. apa cuma cerdas itu ukurannya sebatas itu saja, berarti tidak cerdas donk kalau sebatas itu saja. itulah dinamikan saat ini semua orang menginginkan kecerdasaan intelektual yang bisa dibangga- banggakan, padahal sejatinya Orang Cerdas Adalah Orang yg Mengingat Akan Kematiannya. akal itu terbatas dan yang terbatas mana mungkin bisa mengukur yang tak terbatas, adakah yang masih sombong ?

coba kawan ukur berapa luas antariksa ? mana ada yang bisa mengukurnya meskipun dengan berbagai kecanggihan alat modern, hanya Allah lah yang tahu sedetail-detail ciptaanya, pertanyaanya MASIHKAH KITA SOMBONG DENGAN SEDIKIT KEPINTARAN DARI AKAL ?

kenapa Allah ciptakan HATI ?

lebih hebat mana hati dengan Akal ?

kenapa manusia diukur hanya dengan segumpal daging (hati) jika ia baik maka baik semuanya ?

Apakah maknanya harta kekayaan, kecantikan wajah, rezeki yang berlimpah ruah apabila hati telah di kunci mati oleh Allah swt ?

adakah yang mau menjelasakan ?

sebuah kisah menarik, bacalah semoga kita semua mendapat hidayah Allah.

sejak dini, aku hidup sebagai pemabuk, tersesat dan ahli maksiat. Menzalimi manusia, merampas harta orang lain, makan riba dan bahkan menggebuki orang adalah pekerjaan harianku. Tak ada hari dalam hidupku tanpa berbuat zalim terhadap manusia. Nyaris semua bentuk maksiat pernah aku lakukan.. Bahkan terkadang orang-orang yang tinggal di sekitarku ngeri mendegar namaku…

Aku ingin menikah
Pada suatu hari, aku sangat ingin menikah karena merindukan punya anak yang akan menghibur kehidupanku yang amat keras itu. Lalu, aku menikahi seorang gadis di kotaku (Baghdad)dan setelah hampir setahun istrikupun melahirkan seorang bayi wanita yang amat mungil lagi cantik. Bayi itu ku beri nama“Fatimah”.

baca kisah cahaya hati selengkapnya…