bismillahirahmanirahim,

sahabatku semua yang dirahmati allah, waktu kecil anggapan orang-orang dikampung bahwa jakarta adalah kota impian yang mengandung sejuta harapan, hal itu banyak dibuktian dari beberapa orang yang setelah kembali kekampungnya kehidupannya berubah 180 derajat, jadi orang berada,  maka tak heran jika anggapan orang desa, jakarta adalah kota harapan semakin kuat.

sebenarnya jika kita telisik Hidup di Jakarta itu keras kawan! Begitulah penggalan kalimat yang sering terdengar ketika menggambarkan kondisi kehidupan sosial di Jakarta. Tak hanya orang dewasa saja yang merasakan sulitnya hidup di Jakarta, remaja bahkan bocah ingusan pun ikut memutar otak untuk mencari uang agar bertahan hidup di metropolitan ini.

Mau tidak mau, suka tidak suka, kondisi itu tidak bisa dipungkiri. Di tengah gedung bertingkat, rumah mewah, dan mobil berkelas, nyatanya potret kemiskinan masih jelas tergambar di sudut-sudut Kota Jakarta. ya to tidak,..?

sifat individualisme yang diagungkan maka tak heran banyak yang tidak peduli dengan orang kecil yang disekitarnya..

sebuah kisah menarik kerasnya hidup di kota metropolitan, ambillah hikmahnya..

Ditengah gemuruhnya kota, ternyata Riyadh menyimpan bayak kisah.

Kota ini menyimpan rahasia yang hanya diperdengarkan kepada telinga dan hati yang mendengar. Tentu saja, Hidayah adalah kehendak NYA dan Hidayah hanya akan diberikan kepada mereka yang mencarinya. Ada sebuah energi yang luar biasa dari cerita yang kudengar beberapa hari yang lalu dari sahabat Saya mengenal banyak dari mereka, ada beberapa dari Palestina, Bahrain, Jordan, Syiria, Pakistan, India, Srilanka dan kebanyakan dari Mesir dan Saudi Arabia sendiri. Ada beberapa juga dari suku Arab yang tinggal dibenua Afrika. Salah satunya adalah teman dari Negara Sudan, Afrika.Saya mengenalnya dengan nama Ammar Mustafa, dia salah satu Muslim kulit hitam yang juga kerja di Hotel ini. Beberapa bulan ini saya tidak lagi melihatnya berkerja.

baca kisah selengkapnya…