sahabatku semua yang dirahmati Allah. 21 april bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini. Peringatan yang merujuk pada lahirnya Raden Ajeng Kartini, 21 April 1879 juga perjuangannya. Kartini hidup pada zaman ketika kekuatan budaya masyarakat sangat permisif memandang perempuan.
Kartini berani berteriak lantang. Ia berusaha mendobrak kekakuan sehingga lahirlah mainstream paradigma baru terhadap perempuan di Indonesia. Namanya pun hingga kini terus dikenang sebagai bukti perhargaan bangsa Indonesia terhadap perjuangannya.
apa yang perlu ditadabburi dalam peringatan hari kartini ?
KARTINI dan emansipasi, (baca artikel ini dulu “emansipasi atau exploitasi ?”) dua kata yang sulit dipisahkan. Di balik riwayat Kartini dengan surat-suratnya yang terkenal dan riwayat gagasan emansipasi yang terinspirasi feminisme dari zaman Pencerahaan, segolongan aktivis feminisme mencoba membajak sejarah untuk kepentingan-kepentingan tertentu, atau menjunjung nilai-nilai tertentu.
Pada zaman sekarang orang-orang salah kaprah memperingati Hari Kartini. kita tidak ingin membeberkan rinciannya. Tapi, kita perlu mengungkapkan bahwa sejarah istilah ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ itu berasal dari Al-Quran.
sebetulnya :
apa yang diinginkan kartini ?
apakah ia memperjuangkan emansipasi ?
bagaimana pandangan kartini setelah mempelajari islam ?
dimana letak salah memperingati hari kartini ?
sebuah kisah menarik dizaman para nabi. semoga dapat diambil teladannya…
Kisah perjuangan Kartini ini mengingatkan pada kisah Hajar, istri Nabi Ibrahim AS. Hajar adalah wanita tabah dan ikhlas menerima semua ujian yang Allah berikan. Keikhlasannya menjadi sumber kekuatan dalam berjuang.
Kala itu, Ismail masih menyusu. Mereka hidup di lembah yang tandus. Suatu hari, perbekalan mereka habis, Ismail kelaparan dan kehausan, Siti Hajar lalu mencoba mencari sumber air dengan berlari-lari dari Safa ke Marwah demi anak yang merupakan amanah Allah SWT. (Lihat surah Ibrahim ayat 37).
Sampai suatu ketika, Allah menolong mereka dengan memberikan sumber air yang jernih (zamzam). Hingga kini, kisah Hajar diabadikan dan dikenang oleh seluruh umat Islam di dunia sebagai rangkaian ibadah haji dan umrah (sa’i).



























Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.