Beranda

bisakah masuk syurga karena sebuah pendapat ?

4 Komentar


Sabarbismillahirahmanirahim

sahabatku semua yang dirahmati Allah. “seseorang harus bisa belajar dari orang lain” begitu sebuah kalimat yang pernah saya baca pada sebuah buku, dalam kaitan konteks yang sederhana saja berarti orang itu membutuhkan orang lain untuk bisa memasyarakatkan diri dan kehidupannya.

berkumpulnya orang – orang yeng cerdas dan alim untuk mengkaji ilmu, mengemukakan pendapat, memecahkan masalah yang rumit demi kemasylahatan ummat adalah berkah tersendiri bagi kita semua,

bayangkan dulu para ulama kaku menguraikan dasar-dasar hukum agama, kaku menafsirkan alquran dan hadist, apa yang akan terjadi ? bisa jadi akan banyak pertentangan dimasa depan, karena berbeda sedikit saja dengan alquran hadist, ya gak ?

lalu apakah sebuah pendapat dapat mengatarkan seseorang masuk syurga ?

apakah ada yang bisa menjelaskan ?

sebuah kisah menarik, semoga bisa menjawab pertanyaan yang saya kemukakan..

Sibawaih yang memiliki nama asli Amr ibn Abbas adalah salah satu tokoh ulama yang menguasai berbagai disiplin ilmu terutama ilmu tata bahasa Arab yang dikenal dengan nama Nahwu. Beberapa hari setelah meninggalnya ulama yang dikenal sebagai orang yang tubuhnya mengeluarkan aroma buah apel ini, salah seorang sahabat beliau bermimpi bertemu dengannya yang tengah menikmati kemegahan di alamnya

Awal mula beliau menimba ilmu pengetahuan di daerah Syairaz, kemudian dengan semangat beliau dan keinginan yang sangat kuat untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang kebudayaan agama islam, maka beliau mendatangi negeri Bashrah, ketika itu umur beliau masih kecil.

baca kisah cahaya hati selengkapnya…

Kita ini cuma Bertamu

2 Komentar


bismillahirahmanirahim,

sahabatku semua yang dirahmati Allah, maaf karena beberapa kesibukan, sehingga jarang sekali buat artikel, beberapa hari kecapeaan, mood sedang blank, tak bisa dipaksa untuk menulis, maaf..

sahabatku yang baik, siapakah pemilik dunia dan segala isinya ini? tentu sudah kita ketahui semua ini milik Allah SWT. tentu kalian tau pribahasa ini “Urip Mung Mampir Ngombe” atau “Hidup Itu Cuma Mampir Minum”  pepatah jawa yang sangat mashur. Ungkapan ini sering digunakan untuk memberikan gambaran dan pengingat bagi manusia bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar atau sementara. Memang demikianlah adanya, Allah menciptakan manusia dengan batasan usia kehidupan dengan masing-masing mempunyai jatah usianya sendiri. Manusia di masa sekarang seolah lupa dengan pepatah di atas, sehingga hidup mereka berkejar-kerjaran dengan dunia yang seolah akan selamanya berada di sana.

kita cuma bertamu, bertamu di kepunyaan Allah, yang sewaktu-waktu bisa diambil kapanpun, cuma mampir minum yang setelah hilang dahaga maka langsung pergi itulah hakekat kehidupan..

sebuah percakapan  menarik, mari kita selami maknanya…

Seorang Adik bertanya kepada Kakaknya,

Adik: “Abang, kenapa sih kita hidup di dunia harus beribadah kepada Allah, dan harus berbuat baik?” baca kisah cahaya hati selengkapnya…