Beranda

Resensi Buku : Berbagi Cinta di 4 Kota

Tinggalkan komentar


From tulisandnu.net

From tulisandnu.net

Bismillahirrahmaanirrahim.
Alhamdulillah…
Alhamdulillahilladzi allafa baina quluubinaa fa ashbahnaa bini’matihi wa bi fadhlihi ikhwaanaa.
amma ba’du.

Sahabatku semua yang dirahmati Allah. sebelum memaparkan sedikit tentang kandungan isi dalam buku ini, teringat nasehat indah dari guru kita salah satu pengasuh ponpes lirboyo yang sekarang terbaring sakit, semoga Allah segera angkat penyakitnya. Amien. bunyinya seperti ini ;

“Teng ndunyo derajat paling dhuwur niku wong MULANG karo wong NGAJI.”
(Di dunia derajat paling tinggi itu adalah orang yang mengajarkan ilmu dan orang yang mempelajarinya/mengaji.) KH. M. Anwar Manshur.

sungguh alangkah indah jika hidup kita ini diisi dengan berbagai kemanfaatan. belajar dan tumbuh bersama dalam naungan kasih sayang, dipenuh dengan ukhuwah, mengaji mengkaji bersama berbagai macam seni problematika kehidupan, saling peduli, membantu, gotong royong dan cinta satu sama lain. sungguh hal ini bisa menggugurkan segenap dosa yang pernah kita lakukan, bahkan bisa jadi jadi amalan yang mampu mengantarkan kita menuju Syurganya. mari kita buka buku pemberi inspirasi ini.

Judul: Berbagi Cinta di 4 Kota.
Penulis: Dewi Nurbaiti
Penyunting : Edwin Sholeh R
Penerbit: Indie Publishing
Tahun terbit: 2015
Tebal: 106 Halaman

Bismillah, nama Dewi Nurbaiti sepertinya tidak asing ditelinga saya, jika membaca Majalah Intern Perusahaan tempat kami bekerja Nama beliau bisa dipastikan selalu ada dalam tim Redaksinya. Buku kecil yang penuh semangat ini, mengisahkan perjalanan Mbak Dewi (DNU) yang mencoba menjadi si Bolang, Bocah petualang di 4 kota berbeda. berpetualang, berkreasi, berexperimen untuk mencurahkan daya kemampuanya memberi inspirasi dalam sebuah program / gerakan yang dikenal dengan sebutan Indonesia Mengajar.

baca resensi selengkapnya disini…..

nasehat seorang guru

3 Komentar


bismillahirahmanirahim..

kawanku yang dirahmati Allah, punyakah kamu seorang guru? saya yakin kamu punya.. bukan hanya guru yang selalu mengajarkan kita disekolah, namun guru adalah yang memberi nasehat ilmu kepada kita siapapun orangnya,

guruku KH. KUSRIN ABDUL WACHID, S.Pd.I sesosok guru yang berwibawa, setiap pelajaran darinya, kelas terasa hening, lho kok bisa… semua murid sebnernya sih takut, bukan takut karena dia galak, namun takut kita ditunjuk terus maju, kemudian ditanyai tentang pelajaran… waduch ini sebenarnya yang ditakuti…beliau dulu mengajar ilmu syorof… sepengalaman belajar dengan beliau yang disuruh maju pasti gak bisa jawab, tiba-tiba pikiran kabur kali yach, lidahpun gak bisa benar mengucapkan jawabanya..itupun pernah terjadi pada saya..hehehe…

baca selengkapnya..