Beranda

Musibah Hanyalah Sementara

Tinggalkan komentar


banjirbismillahirahmanirahim.

sahabatku semua yang dirahmati Allah. bulan januari 2014 tercatat jabodetabek dan kota-kota di indonesia terkepung hujan yang tak henti-hentinya, pagi hujan sore hujan malam hujan sehingga sungai-sungai disepanjang jalan yang ditemui penuh airnya,akibatnya banjir terjadi hampir merata, korban harta benda tak terkira sudah, korban nyawa juga berjatuhan, belum lagi ditambah aktivitas gunung berapi yang mengharuskan ribuan warga diungsikan ketempat yang lebih aman. dimana-mana banyak orang memerlukan bantuan..

Hasan Al basri berkata bahwa dulu orang-orang mengatakan ; “suatu kesulitan takkan mengalahkan dua kemudahan”. (tafsir ibnu katsir 4/525) maksudnya kesulitan yang dirasakan dalam dua keadaaan, rasanya sama saja. adapun kemudahan rasanya beda-beda. jadi kesulitan yang pertama sama saja dengan kesulitan yang kedua, sedangkan kemudahan itu berbeda-beda.

karena itu wajiblah bagi seorang muslim berbaik sangka terhadapa rabb-nya dan menyadari bahwa berbaik sangka terhadap Allah taala merupakan ibadah dan pendekataan kepadanya yang berpahala. Rosulullah SAW bersabda :

“Sesesungguhnya berbaik sangka itu termasuk ibadah yang baik” ( HR. Imam ahmad 2/297 dan Tirmidzi 5/232 no 3604)

Apa yang harus kita lakukan jika bencana datang silih berganti ?

baca muhasabah bencana selengkapnya

Bencana dibalut karunia terindah

9 Komentar


Bismilahirahmanirahim

Kawanku yang baik budinya. Indonesia negeri yang kaya raya kekayaan alamnya, namun seribu satu macam musibah yang mendera, tsunami, gempa bumi. Gunung meletus, tanah longsor, banjir,dan lainnya..sehingga banyak orang yang bersedih saat bencana itu mengenainya..

Saya mau Tanya padamu, seandainya engkau ditimpa bencana bagaimana perasaanmu?

Sebuah kisah semoga bisa menjawab pertanyaanku..

Ada seorang kakek bercerita kepadaku(sulaiman bin Muhammad bin Abdullah al ustsain)., katanya padda tahun 1374 H, telah terjadi suatu bencana besar yakni ladang – ladang yang terletak diwilayah barat laut buraidah diserang sekumpulan belalang kecil kecil.

Kata kakek bercerita kepada saya(sulaiman bin Muhammad bin Abdullah al ustsain). selanjutnya;

“setelah kami tahu bakal datangnya bencana tersebut dan bahwa bencana tersebut sedang datang menuju pada lading-ladang kami, maka seluruh warga desa kami berkumpul untuk mengadakan musyawarah, sementara wajah kami Nampak murung dan amat sangat sedih. Diantara kami ada yang mengucapkan istirja’; ada pula yang mengucapkan hauqalah; apa yang masih bisa diharapkan bakal tersisa kalau bencana itu benar-benar datang melanda ladang-ladang kami. Siapapun tak akan membayangkan apakah yang akan bakal menimpa ladangnya yang selama bertahun tahun telah diolah dan disiramsejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari, padahal ladang itu merupakan penghasilan satu-satunya bagi kesejahteraan hidupnya bersama anak istri.

baca kisah selengkanya..