sahabatku semua yang dirahmati Allah,berburu buku dan membacanya, itulah kegiatan yang sering saya lakukan entah berapa puluh buku yang sudah saya baca, entah berapa banyak koleksi buku saya dirumah, entah berapa ratus ribu kocek yang saya keluarkan untuk mendapatkannya, bagi saya tidak apalah.. ilmu itu mahal, dan ilmu itu harus dikejar karena apa? karena orang yang berilmu itu lebih mahal dari upaya yang kita keluarkan untuk mendapatkan ilmu tersebut bener gak kawan ?
10 muharam 1433 H… sepuluh hari telah berlalu dari pergantian tahun baru islam…
misteri kehidupan yang tersimpan didalamnya masih tersimpan erat, kenangan demi kenangan masih menjadi kenangan, yang menangis dan yang bersedih masih menyelimuti, tanda dan tawa berangsur seperti biasanya, politik dan persaingan terus berlanjut, kesuksesan dan kemiskinan selalu membayangi… misteri kehidupan yang harus kita teliti apa yang Allah ingin samapaikan kepada kita,
Kehidupan memang merupakan pintu misteri, yang mana akan kita lewati bersama untuk menuju misteri yang sebenarnya kelak pada waktu yang sudah ditentukan. Dalam kehidupan ini pastinya berbagai macam keadaan akan kita rasakan, yang terkadang kesemuanya itu akan buat kita bahagia atau sedih. Berbagai masalah juga tidak lepas dari misteri kehidupan ini, mulai dari masalah kecil sampai masalah terbesar pasti ada, dan di dalam kehidupan ini juga kita pasti akan temukan perbedaan antara satu dan lainnya.
sebuah kejadian bergulir dengan cepat, menyibak misteri yang sulit dipecahkan, teka-teki kehidupan yang membuat kita berfikir keras, apa maksud semua? kenapa begini? siapakah itu ? menyimpan makna tersirat dari sebuah peristiwa.
lalu siapa sebenarnya bocah misterius ? seperti yang ditulis di judul
kisah ini penuturan ust yusuf mansyur dalam bukunya the secret of a happy life ‘ pertemuan dengan bocah misterius yang membuat kita harus mengkoreksi apa yang telah kita lakukan selama ini…
“Hey kamu, mari sini!”, sapa Luqman halus kepada seorang bocah yang dengan sengaja mengganggu anak kecil lain yang sedang berpuasa.
“Siapa nama kamu? Dari mana asalnya?” tanya Luqman sambil memegang lengan bocah itu. Sebetulnya Luqman gemas, tapi ia tahan kegemasan itu.
Meski ditanya dengan sopan, bocah itu malah balik mendelik kepada Luqman dan tertawa menyeringai! Tawa bocah itu membuat Luqman melepaskan pegangannya seketika.
Luqman merasa bocah ini bukan bocah sembarangan. Sungguhpun penampilannya kayak bocah biasa. Kaus plus celana pendek. Agak lusuh, tapi bersih.



























Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.