bismillahirahmanirahim.
sahabatku semua yang dirahmati Allah. sungguh aneh jika ada orang yang dikit-dikit bilang bid’ah, dikit-dikit sok bawa-bawa dalil, dikit-dikit update tentang bid’ah di sosial media. lucu ya kan islam itu luas sekali, lah kok ini sibuk sendiri tentang bid’ah, bukankah yang dia lakukan itu termasuk bid’ah. ya gak kawan ?
Pikiran orang Wahabi tidak istiqomah. Klasifikasi bid‘ah seringkali ditentukan sepihak oleh mereka. Namun ketika mereka sendiri melakukan amal ibadah tertentu yang bersifat bid‘ah, mereka tidak komentar apapun, bahkan merasa nyaman dengan amal itu
sahabatku, aliran Wahabi itu dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab dari Nejd, keturunan orang Badui. Sejak dulu, bangsa Badui dikenal tidak terlalu pintar. ”Maka kalau diserang orang Badui ya tidak usah membalas. Kalau kita balas berarti kita sama seperti mereka. Dibikin santai saja. kalau orang Badui menafsirkan Al-Qur’an maupun hadist, ya tidak usah ditanggapi serius. gitu aja kok repot.
sebuah kisah -kisah menarik tentang bidah, semoga bisa membuka mata hatimu yang terdalam..
Suatu ketika sahabat KH Syamsudin Asrofi asal Lampung yang dulu pernah mondok bareng bersilaturrahim ke rumahnya. Sebagai penghormatan kepada sahabatnya Kiai Syamsudin memberi hidangan berupa makan.
Singkat cerita, hidangan sudah disediakan kiai dan mereka tampak makan bersama-sama. Namun sendok yang ada di atas piring tidak digunakan teman Wakil Ketua PWNU Jateng itu.




























Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.