Bismillahirrahmanirrahim

sahabatku yang dirahmati Allah, kamu punya guru, saya yakin kamu punya guru, seseorang yang menularkan ilmunya kepadamu, begitu banyak ilmu yang kita dapat dari para guru-guru kita, namun sedikit sekali yang kita dapat mengamalkannya, kenapa kita tidak memperoleh keberkahan ilmu dari para guru-guru kita? karena kita tidak memulialkannya…

Rasulullah saw: “Haqqul waladi ‘alaa waalidihi an-yuhsina ismahu, wa yuhsina murdhi’ahu, wa yuhsina adabahu.”  (Hak seorang anak atas orang tuanya adalah mendapatkan nama yang baik, pengasuhan yang baik, dan adab yang baik). 
Adab memang sangatlah penting kedudukannya dalam ajaran Islam. Imam Syafii, imam mazhab yang banyak menjadi panutan kaum Muslim di Indonesia,  pernah ditanya, bagaimana upayanya dalam meraih adab? Sang Imam menjawab, bahwa ia selalu mengejar adab laksana seorang ibu yang mencari anak satu-satunya yang hilang.”
mari kita belajar, agar beradab..
آداب العالم والمتعلّم
ADAB-ADAB GURU DAN MURID



MUQADDIMAH – TENTANG ADAB

1 – Ibnul Mubarak berkata, “Kita lebih butuh kepada sedikit saja dari adab dibanding kepada ilmu yang banyak.”
2 – Beliau juga berkata, “Barangsiapa yang meremehkan adab-adab, maka ia akan dihukum dengan terhalang dari sunnah-sunnah. Barangsiapa yang meremehkan sunnah-sunnah, maka ia akan dihukum dengan terhalang dari fardhu-fardhu. Dan, barangsiapa yang meremehkan fardhu-fardhu, maka ia akan dihukum dengan terhalang dari ma’rifat (mengenal Allah).”
3 – Syekh Abu ‘Ali ad-Daqqaq berkata, “Meninggalkan adab itu mengharuskan pengusiran. Barangsiapa yang beradab buruk diatas permadani (di ruang tamu), ia akan dikembalikan ke pintu. Barangsiapa yang beradab buruk di depan pintu, maka ia dikembalikan ke atas hewan tunggangannya.”
4 – Sebagian ulama’ berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, sungguh bila engkau mempelajari satu bab adab itu lebih aku cintai dibanding bila engkau mempelajari tujuh puluh bab ilmu.”
5 – Imam asy-Syafi’i, semoga Allah merahmatinya, berkata, “Wahai Muhammad (yakni, salah seorang murid beliau), jadikanlah ilmumu sebagai garam dan jadikanlah adabmu sebagai tepung.”