Kholifah yang mengemban tugas dan tanggung jawab kenegaraan merasa jenuh, untuk menghibur diri, ia mengadakan lomba “orang paling bodoh”. Ia mengumumkan perlombaan itu keseluruh penjuru negeri dan pemenangnnya akan mendapatkan lima ribu dinar;

dalam beberapa tahun terakhir, Abu nawas selalu keluar sebagai pemenang dalam kontes seperti itu. Orang-orang berharap Abu nawas tidak tampil untuk tahun ini.

pada hari lomba, banyak orang datang berbondong ke alun-alun sebagian ingin mengikuti lomba sebagian hanya sebagai penonton, ketika lomba berlangsung masing-masing menunjukkan tingkat kebodohanya mereka.

semua peserta sudah unjuk kebolehan, dan khalifah bersiap-siap untuk memenangkan siapa pemenangnya.

disaat yang paling tepat itulah Abu nawas tiba-tiba di alun-alun, Melihat Abu nawas datang Khalifah mempertanyakan alasan keterlambatan Abu nawas,

“Maaf yang Mulia, saat ini saya membutuhkan uang seratusd dinar lebih,’ Kata Abu nawas sedih.

“jika engkau membutuhkan uang sebanyak itu mengapa tidak mengikuti perlombaan ini,” tanya khalifah.

“itulah bodohnya diriku, padahal aku mengetahui perlombaan ini,” kata abu nawas.

“memang engkau orang paling bodoh yang pernah aku temui” kata khalifah.

“berarti akulah pemenangnya !” kata Abu nawas.

Khalifah menyadari telah salah bicara , tetapi ia tetap tertawa dan akhirnya menetapkan Abu nawas sebagai pemenang..

dasar kau abu Nawas tunggu pembalasanku “dlm hati Khalifah berkata demikian